Berbuntut Panjang, Ini Cerita Sabda Raja Sultan HB X yang Tuai Kontroversi
Merdeka.com - Akhir-akhir ini suasana internal Kraton Yogyakarta sedikit memanas. Hal ini terjadi setelah dua adik Sri Sultan HB X, GPBH Prabukusumo dan GBPH Yudhaningrat dipecat oleh sang raja dari jabatan struktural di dalam Kraton karena dianggap memakan gaji buta.
Menanggapi pemecatan atas dirinya, GBPH Yudhaningrat membantah bahwa ia telah memakan gaji buta. Yudhaningrat mengatakan dia beserta GBPH Prabukusumo memutuskan tidak lagi terlibat aktif di Kraton Yogyakarta sejak Sri Sultan HB X mengeluarkan Sabda Raja dan Dawuh Sultan pada 2015 lalu. Mereka menganggap bahwa kedua sabda Sri Sultan HB X itu telah keluar dari tata adat Kraton.
Lantas bagaimana awal cerita penetapan Sabda Raja Sri Sultan HB X dan apa pula sebabnya peristiwa itu memicu kontroversi baik di kalangan masyarakat maupun keluarga Kraton Yogyakarta sendiri? Berikut selengkapnya:
Penetapan Sabda Raja
©2020 Merdeka.com/Purnomo Edi
Pada Kamis, 30 April 2015 pukul 10.00, Sri Sultan HB X mengeluarkan sabda raja di Siti Hinggil Kraton Yogyakarta. Acara itu dilaksanakan secara singkat dan digelar tertutup. Beberapa poin inti dari sabda itu di antaranya adalah penyebutan “Buwono” dalam “Hamengku Buwono” diganti menjadi “Bawono”.
Lalu inti yang kedua adalah kata “Khalifatullah” pada gelar Sultan “Ngarso Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan Hamengku Buwono Semopati Ing Ngalaga Ngabdurrachman Sayidin Panatagama Khalifatullaj Ingkang Sjumeneng Kaping Sedasa Ing Ngayogyakarta" dihilangkan.
Ketiga, penyebutan “Kaping Sedasa” diganti Pkaping Sepuluh”, Keempat, mengubah perjanjian pendiri Mataram yaitu Ki Ageng Giring dengan Ki Agegng Pamanahan. Dan yang terakhir adalah menyempurnakan keris raja Kanjeng Kiai Ageng Kopak dengan Ki Ageng Joko Pllurutun.
Dawuh Sultan
©2020 Merdeka.com
Acara itu kemudian dilanjutkan dengan Dawuh Sultan seminggu kemudian, atau tepatnya pada 5 Mei 2015. Intinya, dalam ketetapan raja itu Sri Sultan HB X menetapkan salah satu putrinya, GKR Pembayun menjadi putra mahkota, atau calon penerus tahta raja dengan gelar GKR Mangkubumi Hamemayu Hayuning Bawono Langgeng Ing Mataram.
Sri Sultan HB X mengatakan, kedua penetapan itu bukan semata-mata merupakan keinginannya, namun berdasarkan petunjuk Tuhan Yang Maha Kuasa dan para leluhur. Peristiwa itupun menjadi yang pertama kali sejak HB X naik tahta pada tahun 1989.
Saudara-saudari Sultan Tidak Hadir
Biasanya, penetapan Sabda Raja atau Dawuh Sultan disaksikan oleh karib kerabat Sultan. Namun pada kesempatan pengumuman sabda raja itu, para adik-adik Sultan justru tidak hadir.
Padahal Sultan HB X mengaku sudah dua kali mengundang adik-adiknya untuk membahas sabda raja. Karena hal itu, diapun akhirnya tidak memaksa adik-adiknya untuk datang lagi dan memberi kebebasan pada adik-adiknya untuk setuju atau tidak atas ketetapannya.
“Adik kan perlu saya undang. Saya jelaskan tapi tidak datang, ya sudah, nggak apa-apa, tho? Bisa saja ini terjadi pada orang lain yang belum kenal dengan saya tidak setuju ya juga boleh. Kan namanya orang.” kata Sultan dikutip dari Merdeka.com.
Belum Tentu Jadi Sultan
©2017 Merdeka.com/purnomo
Dalam sejarah dinamika Kraton Yogyakarta, seorang anak raja yang telah dipilih menjadi putra mahkota belum tentu suatu saat akan menjadi raja. Sebagai contoh, Sultan HB VII harus sampai memilih putra mahkota hingga empat kali sebelum salah satu anaknya yang keempat meneruskan tahta. Anak pertama meninggal dunia setelah dinobatkan, anak kedua kondisinya kurang sehat, dan anak ketiga meninggal dunia secara misterius.
Selain itu dikutip dari Ugm.ac.id, penobatan sebagai sultan butuh legitimasi dari rakyat Yogyakarta dan ini tidak bisa diwariskan. Apalagi, ketika sudah dinobatkan jadi raja kelak GKR Mangkubumi akan menjadi raja perempuan pertama dalam sejarah Mataram.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kaesang Ajak Istri Bertemu Sultan HB X, Bahas Apa?
Usai pertemuan selama lebih kurang satu jam, Kaesang langsung meninggalkan Kantor Gubernur DIY tanpa memberi pernyataan apapun.
Baca SelengkapnyaSri Sultan HB X Bebaskan Keluarga Tentukan Pilihan di Pilpres
Sultan mengungkapkan, istrinya tidak pernah tahu siapa yang dia pilih di Pilpres.
Baca SelengkapnyaGanjar Sowan ke Sultan HB X: Beliau Sesepuh, Banyak Nasihatnya
Pertemuan Ganjar dan Sultan HB X ini digelar di Gedhong Wilis yang berada di Kompleks Kantor Gubernur DIY
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Akui Minta Bertemu Megawati: Namanya Silaturahmi dengan Tokoh Bangsa Itu Sangat Baik
Jokowi tak membantah dirinya meminta Sri Sultan HB X untuk menjembatani pertemuan dengan Megawati.
Baca SelengkapnyaMengharukan, Pulang Dinas Bripda Sultan Beri hadiah buat Sang Adik yang Berulang Tahun
Momen Bripda Sultan beri kejutan sederhana spesial untuk adik perempuan tercintanya.
Baca SelengkapnyaDi Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara
Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Sri Sultan HB X
Pertemuan tertutup tersebut dilakukan di Keraton Klien Yogyakarta, pada Minggu (28/1).
Baca SelengkapnyaSultan HB X: Datang ke TPS, Gunakan Hak Pilih Saudara, Jangan Golput
"Besok pagi datang ke TPS. Gunakan hak pilih saudara, jangan golput," kata Sultan HB X
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Sultan HB X, Ganjar: Jangan-Jangan Beliau Datang untuk Menguatkan Saya
Ganjar menyebut dirinya menjadi orang pertama yang diterima oleh Sultan HB X ketimbang orang lain.
Baca Selengkapnya