Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berawal dari Hobi, Peternak Ayam Pheasant di Sleman Ini Kini Raup Omzet Rp250 Juta

Berawal dari Hobi, Peternak Ayam Pheasant di Sleman Ini Kini Raup Omzet Rp250 Juta Anggit Mas Arifuddin pemilik JSP Farm Jogja. ©2021 Merdeka.com/Youtube: Brilio News

Merdeka.com - Berkah kini tengah dirasakan oleh Anggit Mas Arifuddin. Pria yang tinggal di Dusun Ngabean, Desa Margorejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman ini adalah seorang peternak ayam pheasant yang namanya cukup terkenal di kalangan pecinta ayam hias ini. Di saat bisnis lain menderita, di masa pandemi Covid-19 ini permintaan ayam pheasant miliknya justru meningkat.

Pria lulusan Teknik Sipil ini mulai mengenal ayam pheasant pada 2015 lalu. Saat melihat ayam pheasant di Youtube, Ia langsung jatuh cinta dengan keindahan ayam yang berasal dari pegunungan China itu. Dari situ, Ia pun langsung tertarik untuk melakukan budi daya ayam hias ini.

Budidaya hewan hias bukanlah hal baru bagi Anggit. Sejak masih duduk di bangku SMA pada 2010 lalu, Ia sudah hobi membudidayakan berbagai jenis burung kicau, mulai dari kacer hingga murai batu. Dua tahun berselang, Ia mendirikan JSP Farm. Nama JSP sendiri Ia ambil dari huruf pertama nama sang ayah, yakni Jumarlan Siswo Pranjono.

Belajar dari Peternak Lain

jsp farm jogja

©2021 Merdeka.com/Youtube: Brilio News

Setelah belajar dari para peternak ayam pheasant lainnya yang ada di Yogyakarta, pada 2015 lalu Anggit memberanikan diri untuk membudidayakan ayam cantik ini. Ia pun membeli sepasang ayam pheasant pertamanya seharga Rp3,5 juta.

“Jadi pertama beli itu kan ayam pheasant zaman dulu yang golden harganya mahal. Terus beli yang paling murah yang jenis ringneck pheasant itu zaman dulu sepasang masih Rp3 juta untuk indukan. Terus akhirnya beli ringneck pheasant itu sepasang, terus diternak, ada anaknya, anaknya beberapa ekor dijual lama-lama bisa buat beli golden pheasant remaja. Nah mulai dari situ mulailah golden pheasant,” kata Anggit kepada merdeka.com.

Berkat keuletannya, kini JSP Farm telah memiliki enam jenis pheasant berbeda, yakni ringneck pheasant, golden pheasant, silver pheasant, yellow pheasant, lady amherst pheasant, siamase fireback pheasant. Tak merasa puas dengan koleksinya, Ia pun masih menyimpan keinginan untuk membudidayakan jenis pheasant lainnya.

“Ada beberapa yang memang aku seneng ya besok Insya Allah mau ditambah satu atau dua jenis lagi. Nah ini malah tujuannya besok sudah tidak ke yang impor-impor lagi, tapi malah pengen mengembangkan asli Indonesia yang memang langka dan dilindungi-dilindungi itu,” jelasnya.

Perjalanan Anggit selama membudidayakan ayam pheasant tak selamanya berjalan mulus. Berbagai kesulitan pun pernah Ia hadapi.

“Yang namanya nyawa kadang-kadang ada yang sakit, mati. Anakan belum sampai dijual sudah mati, macem-macem seperti itu. Tapi menurutku alhamdulillah lancar-lancar saja dan penjualan alhamdulillah gampang,” kata Anggit.

Harga Ayam Pheasant

jsp farm jogja

©2021 Merdeka.com/Instagram: @anggit_kacer

Tidak seperti ayam lainnya, ayam pheasant hanya bertelur setahun sekali, tepatnya di musim penghujan di bulan September hingga Desember. Di setiap musim kawin, satu indukan ayam pheasant akan menghasilkan 12-15 telur.

Sekali panen, Anggit bisa menjual ratusan pheasant remaja berumur minimal lima bulan ke berbagai daerah di Indonesia. Harganya pun bervariasi. Jenis yang paling murah adalah ringnecked pheasant yang sepasangnya dijual Rp1,3 juta. Di atasnya, ada silver pheasant dan golden pheasant harganya Rp 6 juta, yellow pheasant Rp 7 juta, lady amherst pheasant Rp 13 juta, hingga siamase fireback pheasant Rp 15 juta. Dari penjualan ayam pheasant remaja ini, Anggit bisa mengantongi uang hingga Rp250 juta setiap masa panen.

Anggit mengaku tak menemui kesulitan berarti dalam memasarkan ayam pheasantnya. Ia lebih banyak memasarkan produknya secara online. Apalagi seiring dengan semakin besarnya nama JSP Farm, pembelinya bahkan kini sudah mengantre sebelum stok terpenuhi sehingga mereka harus inden terlebih dahulu.

Penangkar Merak Jawa

jsp farm jogja

©2021 Merdeka.com

Tak hanya ayam pheasant, Anggit pun kini juga telah berhasil menangkarkan merak hijau Jawa di peternakannya. Ia bahkan menjadi satu-satunya penangkar merak hijau yang berizin di Yogyakarta. Untuk bisa mendapatkan izin ini, Ia harus mengurusnya sampai ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Jakarta.

Namun berbeda dengan ayam pheasant, Anggit tak bisa langsung menikmati hasil dari penangkaran hewan berbulu cantik ini. Pasalnya dua generasi pertama merak hijau Jawa ini masih menjadi milik negara.

“F-1 yang pertama ini tahun ini produksi, sehingga nanti 2022 itu sudah bisa jual menikmati hasilnya dari merak hijau. Sekarang antrean sudah 13 pasang alhamdulillah, dengan harga satu pasang Rp25 juta,” jelasnya.

Ramai Dikunjungi di Akhir Pekan

jsp farm jogja

©2021 Merdeka.com/Instagram @angggit_kacer

Di setiap akhir pekan, JSP selalu ramai dikunjungi oleh para penghobi ayam pheasant dari seluruh Indonesia. Tak sedikit dari mereka yang tertarik belajar dari kesuksesan Anggit beternak ayam pheasant. Pria satu anak ini pun selalu menerima mereka dengan tangan terbuka dan tak segan untuk berbagi ilmu.

“Jadi yang datang ke JSP Farm itu kebanyakan di hari Sabtu-Minggu. Dan alhamdulillah dari mana-mana. Nggak cuma dari sini tapi dari luar provinsi pun datang juga. Kadang-kadang pas libur panjang kan banyak yang libur ke Jogja, terus mereka hubungi dan ngomong kalo pengen mampir ke sini karena sebelumnya tau dari Youtube,“ jelasnya.

Kini Anggit tengah memperluas lahan peternakannya dengan membuat zona dua JSP Farm di lahan seluas 1.200 meter persegi. Saat ini zona dua JSP Farm ini sedang dalam proses pembangunan.

“Di situ banyak untuk merak-merak hijau dan pheasant-pheasant asli Indonesia yang dilindungi. Terus di situ nanti ada rumah limasan juga untuk santai-santai, untuk pengembangan burung, dan untuk kantor pusat JSP Farm,” terangnya.

Saran untuk Peternak Pemula

jsp farm jogja

©2021 Merdeka.com/Youtube: Brilio News

Bagi Anggit, beternak ayam pheasant harus dengan hati. Sebelum benar-benar terjun ke budidaya ayam pheasant ini, Ia pun memberikan saran kepada para peternak pemula agar lebih dulu menyukai ayam hias ini dan tidak mengejar keuntungan besar semata.

“Kalau mau ternak jangan ikut-ikutan. Jadi kalau saran saya cari lah kamu senangnya apa. Seneng ikan hias ya berternak ikan hias. Seneng pheasant ya beternak pheasant. Pokoknya didasari rasa senang dulu. Hobi bisa jadi hiburan. Kalau sudah didasari rasa senang itu nanti jalaninnya enak. Istilah jawanya nanti tidak kemrungsung ‘ini aku modalnya segini kandang bikinnya mahal ayam belinya mahal udah bertahun-tahun nggak produksi’ nanti malah kasihan ayam atau burungnya dituntut produksi terus nanti malah bosan,” pungkasnya.

(mdk/kho)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terinspirasi dari Leluhur, Pria Temanggung Sukses Ternak Ayam Paling Mahal di Dunia

Terinspirasi dari Leluhur, Pria Temanggung Sukses Ternak Ayam Paling Mahal di Dunia

Harga satu pasang ayam hias ini bisa mencapai jutaan rupiah di usianya yang masih remaja.

Baca Selengkapnya
Harga Ayam Naik Jelang Lebaran, Kemendag Salahkan Pedagang Perantara karena Ambil Untung Terlalu Besar

Harga Ayam Naik Jelang Lebaran, Kemendag Salahkan Pedagang Perantara karena Ambil Untung Terlalu Besar

Komoditas daging ayam broiler mengalami kenaikan yang cukup tinggi.

Baca Selengkapnya
Lebaran Bawa Berkah, Pedagang Ikan Hias Raup Omzet Rp5 Juta dalam Semalam

Lebaran Bawa Berkah, Pedagang Ikan Hias Raup Omzet Rp5 Juta dalam Semalam

Bila sebelumnya paling banyak menghasilkan Rp1,5 juta, dia mengaku kali ini ada puluhan ikan peliharaannya itu diborong pembeli.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dulu Susah, Pria Lulusan SMA Ini Sukses Beternak Ayam

Dulu Susah, Pria Lulusan SMA Ini Sukses Beternak Ayam

Seorang pengusaha asal Wonosobo bernama Ganang adalah lulusan SMA yang kini sukses beternak ayam kampung.

Baca Selengkapnya
Pria Asal Jogja Ini Hobi Pelihara Ayam Terkecil di Dunia, Perawatannya Tak Ribet dan Bikin Ketagihan

Pria Asal Jogja Ini Hobi Pelihara Ayam Terkecil di Dunia, Perawatannya Tak Ribet dan Bikin Ketagihan

Walaupun harganya mahal, namun perawatannya tak sulit. Sama seperti ayam-ayam pada umumnya

Baca Selengkapnya
Istimewanya Ayam Kampung Bagi Orang Sunda, Jadi Hidangan Lezat sampai Penolak Bala

Istimewanya Ayam Kampung Bagi Orang Sunda, Jadi Hidangan Lezat sampai Penolak Bala

Saking istimewanya ayam kampung, hewan ini sampai dianggap sakral oleh masyarakat Sunda.

Baca Selengkapnya
7 Resep Opor Ayam Sederhana, Wangi dan Mudah, Hidangan Wajib saat Lebaran

7 Resep Opor Ayam Sederhana, Wangi dan Mudah, Hidangan Wajib saat Lebaran

Opor Ayam adalah hidangan wajib saat lebaran untuk menemani makan ketupat. Rasanya yang lezat membuat hidangan satu ini diusaki semua usia dan kalangan

Baca Selengkapnya
Mencicipi Ayam Mbah Tumbu, Kuliner Legendaris Gunungkidul Sudah Ada sejak 1963

Mencicipi Ayam Mbah Tumbu, Kuliner Legendaris Gunungkidul Sudah Ada sejak 1963

Dalam sehari, puluhan ekor ayam kampung bisa habis untuk memenuhi permintaan pembeli.

Baca Selengkapnya
Resign di Dunia Pendidikan, Pria Ini Kini Sukses Berternak Ayam Kampung dan Buka Pelatihan

Resign di Dunia Pendidikan, Pria Ini Kini Sukses Berternak Ayam Kampung dan Buka Pelatihan

Ragawi, pria asal Sleman, rela keluar dari dunia pendidikan untuk menjalankan usahanya sebagai seorang peternak ayam.

Baca Selengkapnya