Berawal dari Bercanda, Santri di Grobogan Aniaya Teman Sendiri hingga Meninggal
Merdeka.com - Bercanda merupakan hal wajar dalam konteks pergaulan sehari-hari antar manusia. Namun sering kali bercanda dilakukan secara berlebihan dan menyebabkan ada pihak-pihak yang sakit hati akibat candaan itu.
Seperti kasus yang terjadi di salah satu pondok pesantren di Grobogan. Seorang santri menganiaya temannya sendiri karena candaan.
Dilansir dari kanal YouTube Liputan6 pada Selasa (17/1), seorang santri tewas dipukul temannya sendiri di Pondok Pesantren Al-Hamidah, Kecamatan Kradenan, Grobogan. Diduga pemukulan itu terjadi karena pelaku tersinggung saat bercanda dengan korban.
Penyebab Kematian Korban
©YouTube/Liputan6 SCTV
Tim Forensik Polda Jateng mengautopsi jenazah santri berinisial TNU (14) di RSUD Purwodadi Grobogan Minggu (15/1) malam. Saat proses autopsi ini, sejumlah anggota keluarga dan kerabat korban menanti di luar ruangan. Autopsi dilakukan untuk mencari tahu penyebab pasti kematian korban.
Sebelum jenazah diautopsi, polisi telah meminta keterangan sejumlah saksi, termasuk terduga pelaku pemukulan. Polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara di Pondok Pesantren Al-Hamidah. Dari keterangan saksi, kematian TNU berawal dari saling canda antara pelaku dengan korban.
“Bersama tim inafis Polres Grobogan dan Tim PPA Polres Grobogan telah dilaksanakan cek dan olah TKP, dan pemeriksaan awal terhadap para saksi, dan selanjutnya malam hari ini dilakukan autopsi di RSU Purwodadi Grobogan,” kata Kapolsek Kradenan AKP Sunarto.
Kronologi Kasus
©YouTube/Liputan6 SCTV
TNU, siswa kelas 2 Madrasah Tsanawiyah Ponpes Al-Hamidah diduga tewas di tangan temannya sendiri berinisial MQH (13). Kematian TNU diduga berawal dari saling canda mencium bau ketiak. Karena ini, pelaku diduga tersinggung dan kemudian memukul kepala bagian belakang dan punggung korban.
Seketika korban sempoyongan dan jatuh di depan kamar santri lantai dua. Pihak ponpes sebenarnya sempat membawa korban ke Puskesmas Kradenan, namun saat diperiksa korban dinyatakan sudah meninggal dunia. Sementara itu pelaku ditahan di Polsek Kradenan.
“Informasi yang saya terima dari para saksi, bercanda, dia terjatuh sempoyongan,” kata Amin Ukasah, pengasuh Ponpes Al-Hamidah, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Selasa (17/1).
Pelaku Masih di Bawah Umur
©YouTube/Liputan6 SCTV
Kasus ini dilimpahkan dari Polsek Kradenan ke Polres Grobogan. Pelaku sendiri tidak ditahan karena masih di bawah umur sesuai ketentuan undang-undang.
Polisi memiliki waktu 20 hari untuk menyelidiki kasus ini, termasuk peluang restorative justice kalau keluarga ingin berdamai.
“Mengingat pelaku masih di bawah umur, identitas masih dirahasiakan. Tadi malam sudah dilakukan autopsi dari tim forensik. Hasilnya keluar dalam minggu ini. Rencana tindak lanjut kita adalah pemannggilan terhadap saksi-saksi,” kata Kasat Reskrim Polres Grobogan Kaisar Ariadi Pradisa.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Pria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Baca SelengkapnyaBapak Tiri Membabi Buta Pukuli Anaknya Hingga Terjungkal, Terbentur Tembok & Muntah-Muntah Berujung Tewas
M, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca SelengkapnyaKeji! Santri di Parepare Dianiaya Guru, Bagian Punggungnya Disetrika
Korban yang berusia 13 tahun sedang menjalani perawatan. Kasus terungkap setelah orang tua korban membuat laporan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bikin Geger! Pria di Malang Ditemukan Tewas dengan Pisau Tertancap di Leher, Wanita Luka Lebam
Polres Malang langsung menggelar olah TKP di lokasi kejadian untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Baca Selengkapnya4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman
Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSeorang Santri Aniaya Adik Kelas sampai Ancam Ditenggelamkan
HP kemudian membawa korban ke sungai di Desa Tanah Merah yang berdekatan dengan pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaTragis! Ibu Muda Nekat Ajak Anak Tenggak Racun Tikus Usai Diancam Cerai, Berujung Balitanya Tewas
Pada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca SelengkapnyaDiremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaSantri Asal Banyuwangi Dianiaya Hingga Tewas di Kediri
Pihak pondok pesantren mengantarkan jenazah korban ke rumahnya, tanpa lapor polisi.
Baca Selengkapnya