Bebas dari COVID-19, Begini Cerita WNI Asal Jogja yang Tinggal di Pulau Christmas
Merdeka.com - Pulau Christmas merupakan pulau kecil yang menjadi bagian dari negara Australia. Letak pulau ini persis di selatan Pulau Jawa. Dibandingkan dengan dataran Australia, jarak pulau ini dari Pulau Jawa cenderung lebih dekat.
Melansir dari Wikipedia.org, pulau ini diberi nama Pulau Christmas atau Pulau Natal karena sang penemunya, Kapten William Mynors melewati pulau ini pada hari Natal tahun 1643. Pada tahun 1688, Kapten William Dampier dari Inggris menjadi pengunjung pertama pulau itu. Saat kunjungannya, dia mengklaim bahwa pulau ini tidak dihuni manusia.
Seiring waktu, penjajah mendatangkan para pekerja dari Malaysia dan Singapura untuk bekerja di pertambangan di sana. Kini makin banyak warga yang tinggal di Pulau Christmas. Tercatat, populasi penduduk di pulau itu ada 1.938 jiwa.
Salah satunya adalah WNI asal Jogja yang menikah dengan warga negara Australia dan sempat tinggal di pulau itu untuk urusan pekerjaan. Berikut selengkapnya:
Kisah Kehidupan WNI di Pulau Christmas
©2021 Liputan6.com
Salah satu WNI asal Jogja, Safira, berkesempatan tinggal di Pulau Christmas selama 10 bulan dalam rangka mendampingi suaminya yang bertugas sebagai dokter di sana. Safira mendapat kesempatan untuk menjadi petugas kesehatan.
Dia mendapat tugas menangani pasien rumah sakit yang sudah tua dan merawat komunitas anak-anak difabel. Setelah melalui pelatihan intensif selama dua minggu, Safira yang sebelumnya tidak tahu-menahu tentang pekerjaan perawat menghabiskan waktu dua bulan di sana.
“Setelah selesai training kami dilepas. Kami mengurus pasien, makanan mereka, obat-obatan, dan segalanya. Semuanya manual handling. Sudah langsung jadi ahli,” kata Safira mengutip dari Liputan6.com.
Pulau yang Aman dan Bersahabat
©2021 Liputan6.com
Mona, salah satu WNI kelahiran Medan, sudah 10 tahun tinggal di pulau tersebut. Selama hidup di sana, dia merasa aman. Bahkan pernah suatu hari dia meninggalkan rumah untuk liburan dalam keadaan pintu tidak terkunci dan di dapur rumahnya tersimpan uang sebesar 1.000 Dollar. Saat dia kembali, uang itu masih ada di sana.
Karena populasinya yang relatif sedikit, Mona bisa cepat berbaur dengan warga non-Indonesia di sana, seperti warga Malaysia, Filipina, dan Australia.
“Saya rasa pergaulan saya dengan orang Melayu dan Barat di sini cukup erat seperti di Indonesia. Kalau kita sakit atau ada musibah, orang-orang di sekitar mendukung kita,” kata Mona.
Melekat di Hati
©2021 Liputan6.com
Bersama suaminya, Matt, Safira mengaku hanya tinggal di Pulau Christmas selama 10 bulan sebelum harus kembali lagi ke rumah mereka di Brisbane, Australia. Walau begitu, pesona tempat dan orang-orang di pulau itu tetap melekat di hati mereka. Bahkan suatu hari ia pernah bilang pada sang suami kalau dia akan lebih senang kalau kelak ketika punya anak mereka bisa membesarkan anak-anak mereka di Pulau Christmas.
“Karena kami pikir it’s very safe. The community is great dan dekat. Kalau kita punya keluarga, anak-anak bisa belajar dengan alam karena di sana ada migrasi kepiting, berenang dengan ikan paus dan hiu, dan pergi ke kapal,” kata Safira.
Bebas Dari COVID-19
©Wikipedia.org
Pada masa awal pandemi COVID-19, Pulau Christmas menjadi tempat karantina bagi warga Australia. Sejak 18 Maret 2020, larangan berkunjung ke Christmas Island diberlakukan, kecuali bagi warga yang tinggal di sana ataupun seorang pekerja yang punya urusan penting. Karena menerapkan protokol yang cukup ketat, hingga September 2020 belum ada satupun kasus positif COVID-19 di sana, sehingga dianggap sebagai wilayah bebas virus Corona.
“Lokasi terpencil dan fasilitas kesehatan yang terbatas membuat komunitas kami lebih rentan terkena virus dan beberapa orang mungkin akan dievakuasi,” kata Natasha Griggs, Administrator Wilayah Samudra Hindia Australia dikutip Merdeka.com dari Liputan6.com pada Selasa (6/4).
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaWNI di Jepang Meninggal Dunia Akibat Covid-19
Warga negara Indonesia (WNI) berinisial SAP yang melewati izin tinggal (overstay) meninggal dunia di Rumah Sakit Sano Ishikai, Tochigi, Kamis (25/1).
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA: Masyarakat Puas Kinerja Jokowi Pilih Prabowo-Gibran, Tak Puas ke Anies-Cak Imin
masyarakat yang tidak puas dengan kinerja Jokowi lebih banyak memilih Anies-Muhaimin
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaTips Aman dari Covid-19 Saat Libur Natal dan Tahun Baru
Pakar mengungkap sejumlah kiat agar masyarakat dapat menjalani liburan Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kasus Covid-19 yang meningkat.
Baca SelengkapnyaWN Australia Hilang saat Berselancar di Perairan Grajagan Banyuwangi
WN Australia Hilang saat Berselancar di Perairan Grajagan Banyuwangi
Baca SelengkapnyaJokowi: Selamat Natal, Semoga Kedamaian Menyertai Kita Semua
Jokowi berharap, Natal tahun ini dapat membawa kesejahteraan bagi setiap insan di dunia.
Baca SelengkapnyaMengunjungi Pulau Angso Duo, Destinasi Wisata Bahari di Sumbar Cocok untuk Liburan Tahun Baru
Provinsi Sumatera Barat memiliki ragam wisata bahari yang indah dan menakjubkan yang cocok untuk liburan Natal dan Tahun Baru.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca Selengkapnya