Merdeka.com - Baru-baru ini kisah bayi meninggal dunia viral di media sosial. Kisah tersebut pertama kali diunggah di akun Facebook. Kisah ini viral setelah diunggah akun Twitter @ndagels.

Unggahan Facebook tersebut membagikan curahan seorang ibu yang bayinya meninggal dunia usai diberi jamu. Awalnya sang buah hati mengalami sakit namun keluarganya tak memperbolehkan berobat di rumah sakit. Berikut ulasan lengkapnya.

Diberi Jamu

Kisah ini berawal dari bayi usia 54 minggu yang sedang sakit. Namun pihak keluarga tak segera membawanya ke dokter atau rumah sakit.

Bayi tersebut malah diberi ramuan tradisional. Sang ibu pun tak bisa berbuat apa-apa saat anaknya diberi jamu oleh keluarganya.

"Ini anak aku usia nya 54 hari harus meninggal gara2 di kasih minum ramuan tradisional. Aku sebagai ibunya udh ngelarang gak usah ngasih tapi keluarga aku ttp ngasih," tulisnya.

Kondisi Semakin Parah

©2023 Merdeka.com/Twitter @ndagles

Kondisi anaknya semakin parah setelah diberikan ramuan tradisional tersebut. Bayi tersebut mengalami sesak napas dan infeksi paru-paru. Pihak keluarga tetap kekeh tak memperbolehkan diberi pengobatan selain ramuan tradisional.

"Alhasil anak aku sampe sesak nafas dan kena infeksi paru2," tulisnya.

Tak Boleh Dibawa ke Rumah Sakit

Ibu tersebut mengungkapkan ingin membawa anaknya ke rumah sakit. Namun pihak keluarga tetap melarang. Akhirnya ia memaksakan diri membawa sang anak ke rumah sakit. Kondisi yang tak diinginkan pun terjadi.

"Aku mau bawa ke dokter tapi semua keluarga ga ngijinin katanya lebih baik pakek obat tradisional tapi aku kekeh bawa ke RS pas di RS di marah gara2 telat di bawa nya," tulis ibu tersebut.

Meninggal Dunia

Ibu tersebut mengungkapkan rasa bersalahnya karena terlambat membawa sang anak ke rumah sakit. Dokter pun tak bisa menyelamatkan kondisi anaknya. Anak usia 54 minggu tersebut meninggal dunia.

"Dokter udh ngelakuin segala cara tapi udh terlambat le. Pelajaran buat semua, kalau anak sakit mending langsung di bawa ke RS daripada harus pake obat tradisional," tutupnya.