Banyak Tempat Dilanda Banjir, Pakar UGM Ini Ungkap Penyebabnya
Merdeka.com - Akhir-akhir ini, banyak daerah di Indonesia yang dilanda banjir. Banjir yang terjadi di negeri ini salah satunya disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. Apalagi pada akhir Oktober tahun lalu, fenomena La Nina membuat curah hujan naik ekstrem hingga 40 persen dan membuat gelombang air laut tinggi.
Namun menurut Dr. Ir. Transtoto, rimbawan senior lulusan UGM dan University Of Wisconsin, walaupun curah hujan termasuk besar, namun banjir besar tetap tidaklah boleh terjadi. Hal ini karena faktor utama penyebab banjir bukanlah curah hujan yang tinggi.
“Tidak tepatnya penataan ruang, perilaku manusia terhadap lahan dan sungai, termasuk perilaku menyampah, serta kecurangan dan korupsi di hampir semua pihak yang terlibat dalam proses pengelolaan hutan dan lahan yang menjadi penyebab banjir,” kata Transtoto dikutip dari Kagama.co pada Rabu (24/2).
Akademisi UGM yang juga Ketua Umum Yayasan Peduli Hutan Indonesia (YPHI) itu menyayangkan perilaku manusia dalam memperlakukan lahan hutan maupun nonhutan. Selain itu dia menilai perlakuan terhadap lahan hak milik, sungai, danau, dan rawa sudah sangat tidak terkendali. Berikut selengkapnya:
Meluasnya Eksploitasi Hutan
©2016 Merdeka.com
Menanggapi maraknya banjir besar di Kalimantan Selatan yang kerugiannya mencapai Rp1,35 triliun, Transtoto melihat bahwa luasan tegakan penutupan hutan dan lahan berkurang drastis. Hal ini disebabkan oleh luasnya penebangan hutan, illegal logging, pembukaan kebun, dan tambang batubara.
“Kebijakan alih fungsi maupun alih status kawasan hutan dalam skala luas berdampak pada meningkatnya air limpas (water run-off) penyebab banjir,” kata Transtoto dikutip dari Kagama.co.
SK Menteri yang Tak Diperbaiki
Transtoto mengatakan bahwa pemerintah telah lalai dalam memperbaiki SK Menteri Pertanian Nomor 837 Tahun 1981 tentang Penetapan Hutan Lindung. Menurutnya, SK Menteri itu sudah usang sehingga perlu pembaharuan dengan memanfaatkan teknologi maju dan melengkapi variabel komplet lainnya.
Namun menurutnya, setelah 40 tahun, ternyata perbaikan SK itu tak kunjung dilakukan. Hal inilah yang membuat kawasan hutan lindung dan lahan peruntukkan lainnya banyak yang salah penetapannya.
“Variabel lereng, jenis tanah, dan curah hujan sudah sangat tidak cukup untuk menetapkan tata ruang dengan tujuan perlindungan daratan dari bencana alam,” kata Transtoto merujuk pada surat keputusan menteri itu.
Pengaruh Politik
©2021 Merdeka.com/Twitter Mhaikal Edrus dan Nadia Woodhouse
Menurut Transtoto, penyebab lain bencana banjir yang selalu terjadi di Indonesia adalah faktor politik, terutama perubahan kepolitikan sejak era otonomi daerah dan reformasi mulai 1 Januari 2001 yang menurutnya dipaksakan.
“Serta sifat kerakusan memperoleh uang besar para penguasa dan yang terlibat dalam kelola hutan maupun lahan. Hal ini menyebabkan bencana lingkungan semakin meluas dan kualitas perusakannya meningkat,” kata Transtoto dikutip dari Kagama.co pada Rabu (24/2).
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebab Banjir Parah di Kudus, Ribuan Rumah Terendam & 6 Meninggal Dunia
Banjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaFakta-fakta Banjir di Bandung Pagi Ini, Sebabkan Kemacetan di Dayeuh Kolot hingga Baleendah
Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu.
Baca Selengkapnya5 Fakta Banjir Besar di Demak, Banyak Tanggul Jebol hingga Puluhan Ribu Warga Harus Mengungsi
Banjir besar itu menyebabkan Jalan Pantura Demak-Kudus lumpuh total
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebut Banjir Demak karena Pembalakan Liar, Jokowi: Alih Fungsi Lahan Harus Dicegah
Jokowi menuturkan penebangan pohon di hulu sungai membuat bencana banjir terjadi.
Baca Selengkapnya8 Jembatan Gantung Putus Akibat Banjir di Kabupaten Musi Rawas Utara
Bencana ini merendam 6 Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak Rabu 10 Januari 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaSeribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga
Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaFOTO: Kondisi Banjir Menerjang Jawa Tengah Meluas Lumpuhkan Lalu Lintas Demak-Semarang hingga Jawa Timur
Banjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca SelengkapnyaTanaman Ini Ternyata Bisa Jadikan Hidangan Lebih Harum, Apa Saja?
Bumbu dapur yang berbahan dasar tanaman pun memiliki peran yang tak terbantahkan.
Baca SelengkapnyaDidampingi Bupati, Jusuf Kalla Serahkan Bantuan ke Korban Banjir Demak
JK menambahkan, bencana banjir yang melanda Demak untuk kedua kalinya ini karena faktor perubahan iklim
Baca Selengkapnya