Banjir di Demak Tak Kunjung Surut, Warga Mulai Terserang Penyakit
Merdeka.com - Dalam sepekan terakhir, banjir menggenangi wilayah Demak. Pada Senin siang (9/1), ketinggian air masih berkisar di antara 20-40 cm tergantung titiknya. Dan, hingga kini belum ada tanda-tanda banjir akan surut.
Karena tak kunjung surut, kondisi jalan desa mulai tumbuh lumut. Karena itu juga, warga mulai terserang penyakit. Dalam kondisi air yang menggenang itu, mereka terus bertahan tinggal di pengungsian.
Selama terdampak banjir, para korban banjir mengaku belum mendapatkan pengobatan gratis dari pihak mana pun. Begini kondisi para pengungsi banjir.
Warga Mengeluh Sakit Kulit
©YouTube/Liputan6
Hidup di tengah genangan banjir selama berhari-hari, warga mulai terserang penyakit kulit. Pengobatan gratis belum dilakukan pemerintah. Penyedotan banjir dengan pompa juga belum dilakukan pemerintah.
“Ini lo, ajur semua kakinya ini. Ini gara-gara rumahnya kebanjiran. Makanya harus mengungsi di sini. Pengobatan juga belum ada,” kata Sumarni, salah seorang warga yang menjadi korban banjir dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Rabu (11/1).
Pembersihan Lumpur Terkendala Air Bersih
©YouTube/Liputan6
Penanganan banjir terus dilakukan petugas di Perum Arion Mas, Kecamatan Mranggen. Petugas gabungan bersama warga terus membersihkan sisa lumpur dan sampah endapan banjir bandang yang datang empat hari sebelumnya.
Namun, upaya itu terkendala sulitnya air bersih karena pompa sumur ikut terendam. Selain itu, petugas juga melakukan patroli keliling ke rumah-rumah yang ditinggal pengungsi untuk mencegah aksi pencurian.
“Untuk pengamanan kita berkoordinasi dengan koramol sekaligus bekerja sama dengan ormas terkait untuk mengamankan seluruh area di perumahan ini. Dan kita terapkan penghuni di perumahan ini tidak boleh masuk, termasuk pemulung juga tidak diperbolehkan masuk,” kata Kapolsek Mranggen AKP Nasoir.
Tanggul Longsor
©YouTube/Liputan6
Akibat hujan deras selama dua pekan, tanggul Sungai Cabean di dusun Karangmalang, Kecamatan Karangawen, Demak, longsor pada Senin (9/1) siang. Awalnya longsor hanya terjadi pada sisi kiri tanggul sepanjang 10 meter.
Namun selama sepekan terakhir, longsor meluas hingga ke sisi kanan tanggul sepanjang 40 meter. Warga berharap pemerintah desa bisa segera membangun penahan tanggul karena khawatir tanggul akan jebol jika hujan deras terus turun.
“Dengan kejadian ini, kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait baik desa, kecamatan, dan kabupaten, untuk menanggulangi dengan adanya tanggul yang longsor tersebut,” kata Kapolsek Karangawen, Iptu Mujiono, dikutip dari YouTube Liputan6.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini Bahaya Menahan Kencing Saat Perjalanan Mudik
Menahan air kecil atau kencing saat perjalanan bisa memicu munculnya penyakit.
Baca SelengkapnyaCara Mengatasi Air Sumur yang Keruh, Bau dan Berminyak
Sumur air memberikan keberlanjutan pasokan air, terutama saat terjadi gangguan pasokan air dari pihak ketiga.
Baca SelengkapnyaFOTO: Ngeri! Ini Penampakan Luapan Kali Mampang sampai Banjiri Kawasan Kemang Setinggi Pinggang Orang Dewasa
Ketinggian air banjir yang melanda kawasan tersebut mulai dari 20 sampai 90 centimeter.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
5 Fakta Terbaru Banjir Besar Demak, Seorang Lansia dan Balita Jadi Korban Meninggal
Sudah satu minggu banjir merendam kawasan itu namun air belum juga surut
Baca Selengkapnya7 Jenis Banjir dan Penjelasannya, Perlu Diwaspadai
Banjir merupakan bencana alam yang dapat menimbulkan dampak negatif yang luas dan serius bagi lingkungan, masyarakat, dan perekonomian.
Baca Selengkapnya100 Km Jalan Jateng Rusak Akibat Banjir Termasuk Demak-Kudus, Perbaikan Dikebut Jelang Mudik
BBPJN mulai memperbaiki kondisi Jalan Pantura Demak-Kudus, yang rusak karena banjir.
Baca Selengkapnya9 Kondisi yang Bisa Membuatmu Lebih Sering Buang Air Besar Dibanding Biasanya
Buang air besar lebih sering dibanding biasanya bisa terjadi akibat sejumlah hal atau perubahan yang kita lakukan.
Baca SelengkapnyaMengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak
Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaFOTO: Kondisi Banjir Menerjang Jawa Tengah Meluas Lumpuhkan Lalu Lintas Demak-Semarang hingga Jawa Timur
Banjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca Selengkapnya