Bahaya Klaster Keluarga, Bupati Banyumas: Mari Saling Peduli dan Menjaga
Merdeka.com - Pandemi COVID-19 tak kunjung berakhir di Indonesia. Bahkan jumlah pasiennya terus bertambah. Korban-korban pun tak henti berjatuhan.
Dari sekian banyak kasus itu, muncul klaster keluarga yang menyebabkan seluruh anggota dalam satu keluarga positif terkena COVID-19. Klaster keluarga ini terjadi pada banyak tempat di Indonesia.
Prihatin dengan adanya klaster penularan itu, Bupati Banyumas Achmad Husein mengingatkan kepada seluruh warganya untuk lebih berhati-hati dan waspada terhadap penularan Virus Corona di keluarga masing-masing.
“Kita sekarang ini harus berhati-hati lagi. Harus lebih waspada, jangan ceroboh, jangan menyepelekan, dan jangan tidak peduli terhadap COVID-19,” kata Achmad Husein dikutip dari Instagram pribadinya pada Selasa (15/9).
Saling Peduli dan Menjaga
©Instagram/@ir_achmadhusein
Untuk mengantisipasi penyebaran klaster keluarga, Achmad Husein meminta pada warganya untuk saling peduli dan saling menjaga. Dia bercerita di wilayah Banyumas sendiri sudah ada satu kasus klaster keluarga yang menyebabkan seluruh anggota keluarga terkena COVID-19.
“Kejadian itu sudah terjadi di Kelurahan Rejasari, Kecamatan Purwokerto Barat. Satu ibu yang tertular Virus Corona kemudian menularkan pada suaminya, kemudian menularkan kepada dua anaknya, dan kemudian menularkan kepada empat cucunya, sehingga satu keluarga ini ikut tertular semuanya. Ibunya sendiri kemudian meninggal dunia,” ujarnya.
Hati-hati kepada OTG
Terkait dengan hal itu, Bupati menegaskan agar setiap warga selalu memakai masker setiap kali keluar dari rumah. Hal ini disebabkan di luar sana banyak terdapat orang tanpa gejala (OTG) yang terlihat sehat namun ternyata membawa Virus Corona.
“Kalau kita kontak dengan OTG bisa tertular, kalau imunitas kita rendah, itu akan menjadikan gejala. Oleh sebab itu, tolong jaga masing-masing keluarga terutama orang yang telah berusia di atas 55 tahun dengan penyakit pemberat lainnya seperti asma, penyakit gula, gagal ginjal, darah tinggi, dan sebagainya,” tegas Husein.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaBupati Suami Artis Panggil Gibran Rakabuming dengan Sebutan 'Upin' saat Ucapkan Selamat, Ini Alasannya
Bupati Kendal beri ucapan selamat kepada Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
4 Orang Sekeluarga di Musi Banyuasin Ditemukan Tewas Membusuk di Rumah
Warga yang penasaran masuk ke rumah dan menemukan satu mayat. Warga akhirnya melapor ke polisi dan ditemukan tiga mayat lagi di rumah tersebut.
Baca SelengkapnyaHormati Pemilu, Bapanas Bakal Hentikan Bantuan Pangan untuk Sementara Waktu
Bapanas hentikan pemberian bantuan pangan sementara dalam rangka menghormati pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPenyaluran Bansos Minta Ditunda di Masa Pemilu, Kepala Bapanas: Makannya Boleh Ditunda Enggak?
Arief mengaku, dirinya telah mendapat penugasan dari pemerintah dalam rapat terbatas untuk tetap menyalurkan bansos pangan.
Baca SelengkapnyaBupati Subang Rela Bergelantungan saat Kibarkan Bendera Merah Putih Raksasa, Beri Pesan Ini ke Anak Muda
Bupati mengaku tidak ada persiapan khusus untuk ini.
Baca Selengkapnya18,8 Juta Keluarga Bakal Terima BLT Mitigasi Risiko Pangan Senilai Rp600.000, Ini Bocoran Waktu Pencairannya
Penerima akan mendapatkan bantuan sebesar Rp600.000 per keluarga dan diberikan secara bertahap selama tiga bulan.
Baca SelengkapnyaDitangkap, Ini Penampakan Pembunuh Sadis yang Habisi Nyawa Satu Keluarga di Musi Banyuasin
Setelah buron hampir dua pekan, pembunuh empat dalam satu keluarga di Musi Banyuasin ditangkap.
Baca Selengkapnya