Andalkan Burung Hantu, Begini Cara Pemkab Klaten Lawan Hama Tikus
Merdeka.com - Ada banyak cara dalam melawan hama tikus yang dapat menghambat produktivitas pertanian. Selain dengan pestisida, masih banyak cara yang lebih aman dan alami dalam menghadapi hama tikus itu.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, Jawa Tengah, punya cara unik. Mereka memberantas hama tikus dengan mengembangkan habitat asli burung hantu (Tyto Javanica).
Melansir dari Jatengprov.go.id pada Kamis (21/10), lokasi pengembangan habitat burung hantu itu dilakukan di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Pusur, Kecamatan Polanharjo, Klaten. Pengembangan habitat burung hantu ini merupakan komitmen bersama antara Pemkab Klaten dengan Instiper Yogyakarta.
Lalu apa yang menjadi dasar maupun latar belakang dari dikembangkannya program tersebut? Berikut selengkapnya:
Habitat Burung Hantu
©2020 Merdeka.com/pixabay
Prasanto Bimantyo, peneliti Instiper Yogyakarta, mengatakan bahwa pihaknya sudah menyampaikan penelitian selama satu hingga dua bulan terakhir di tiga kecamatan meliputi Polanharjo, Tulung, dan Juwiring.
Ia menjelaskan, jika tampak dari peta satelit, wilayah di sekitar DAS Pusur masih terlihat rimbun. Tempat-tempat rimbun itu, setidaknya ada 10 pohon yang berpotensi menjadi habitat burung hantu.
“Pohon yang biasanya jadi tempat habitat Tyto Javanica adalah trembesi dan beringin. Tidak hanya untuk habitat burung hantu saja, tapi adanya pohon-pohon itu juga bisa menjaga sungai agar tidak erosi. Dalam semalam, biasanya Tyto Javanica dewasa mampu memangsa lima ekor tikus dan membunuh sembilan ekor tikus,” jelas Prasanto.
Tanggapan Wakil Bupati Klaten
Shutterstock/Przemyslaw Szablowski
Sementara itu Wakil Bupati Klaten, Yoga Hardaya, memberi apresiasi yang luar biasa pada Instiper Yogyakarta yang telah melakukan penelitian tersebut. Ia berharap habitat burung hantu bisa dikembangkan lagi secara lebih luas ke seluruh Klaten. Apalagi saat ini para petani tengah menghadapi masalah terhadap serangan hama.
“Para petani hingga saat ini belum bisa mengendalikan hama tikus. Tolong dibantu untuk habitat burung hantu bisa berkembang di seluruh Klaten. Sembari juga mengembangkan beras varietas Rojolele Srinuk yang jadi hak paten dari Kabupaten Klaten,” kata Yoga, mengutip dari Jatengprov.go.id.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tanaman Ini Ternyata Bisa Jadikan Hidangan Lebih Harum, Apa Saja?
Bumbu dapur yang berbahan dasar tanaman pun memiliki peran yang tak terbantahkan.
Baca SelengkapnyaCara Hilangkan Bau Tanah Ikan Patin Saat Dimasak dengan Mudah, Cuma Butuh 2 Bahan Dapur
Cuma dengan 2 bahan ini, bau tanah menyengat pada ikan patin dapat dinetralisir secara sempurna. Ini dia langkah-langkahnya.
Baca SelengkapnyaMenegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus
Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
60 Pantun Jawa Lucu yang Kocak, Cocok untuk Hiburan Sehari-hari
Merdeka.com merangkum informasi tentang 60 pantun Jawa lucu yang kocak dan bikin ngakak. Pantun-pantun ini cocok untuk hiburan sehari-hari.
Baca Selengkapnya50 Contoh Pantun Lucu yang Menghibur, Cocok untuk Cairkan Suasana Saat Berkumpul
Berikut contoh pantun lucu yang menghibur dan cocok untuk mencairkan suasana saat berkumpul.
Baca Selengkapnya8 Cara Mengatasi Kulit Belang dengan Efektif, Lakukan Hal Ini
Kulit belang dapat muncul sebagai bercak, noda, atau flek pada wajah, leher, tangan, atau area tubuh lainnya.
Baca SelengkapnyaCara Mengatasi Perut Begah dengan Aman dan Efektif, Lakukan Hal Ini
Memahami penyebab perut begah adalah langkah pertama untuk mengatasi kondisi ini.
Baca SelengkapnyaMenimbang Wacana Pembentukan Pansus Tambang, Perlukah?
Pembentukan pansus tersebut dinilai sangat penting untuk mengungkap sengkarut izin tambang
Baca SelengkapnyaContoh Permasalahan Lingkungan dan Solusinya, Cara Terbaik Antisipasi Bencana
Merdeka.com merangkum informasi tentang contoh permasalahan lingkungan hidup dan solusinya.
Baca Selengkapnya