Analis Data Ungkap Sikap Gen Z Jelang Pemilu 2024, Bisa Redam Polarisasi
Merdeka.com - Pemilu 2024 memang masih lebih dari setahun lagi. Namun atensinya sudah mulai terasa sejak sekarang. Hal ini sudah terlihat di media-media sosial di mana banyak pengguna yang saling menyerang tokoh-tokoh politik dengan isu suku, ras, agama, dan antar golongan.
Namun analis dari lembaga big data Drone Emprit menilai bahwa Generasi Z, atau generasi yang lahir antara tahun 1995 sampai tahun 2012 bisa menjadi peredam potensi polarisasi akibat narasi politik menjelang Pemilu 2024.
“Generasi Z ini tidak sepenuhnya menyepakati narasi-narasi yang diangkat oleh seniornya, yaitu milenial dan generasi Y. Kalau saya lihat mereka lebih kritis terhadap informasi,” kata Lead Analyst Drone Emprit, Rizal Nova Mujahid, dikutip dari ANTARA pada Kamis (27/10).
Berikut selengkapnya:
Tidak Ikut-Ikutan
©2015 Merdeka.com
Menurut Rizal, Generasi Z dengan usia antara 13-23 tahun dalam peta percakapan di media sosial cenderung tidak mengikuti narasi yang dibangun generasi milenial (25-34 tahun) dan generasi X (41-56 tahun) menjelang Pemilu 2024.
Berdasarkan pemantauan Drone Emprit selama tiga bulan terakhir pada tahun 2022, ada beberapa tokoh yang paling dominan diperbincangkan yaitu Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto.
“Nggak ada narasi yang lain. Polanya masih sama. Mengarah ke orangnya, serangan ke personal, bukan serangan ke program,” kata Rizal.
Potensi Polarisasi
© leaderchat.com
Rizal mengatakan, berdasarkan pola narasi Generasi Milenial di medsos, maka potensi polarisasi masih ada di tengah masyarakat menjelang pemilu mendatang. Bahkan menurutnya, polarisasi itu sudah berjalan sejak lama dan sampai saat ini masih terus terjadi.
Oleh karena itu, ia berharap Generasi Z dengan presentase pengguna medsos mencapai 8,2 persen (13-17 tahun) sampai 11 persen (18-24 tahun) dengan karakter yang kritis perlu diarahkan dan didorong untuk meredam polarisasi.
“Saya berharap banyak pada Generasi Z ini karena mereka terbiasa dengan gadget, terbiasa mengecek informasi yang ada, berbeda dengan Generasi Milenial,” kata Rizal.
Beda Platform
©2016 Merdeka.com
Rizal melihat bahwa platform media sosial yang digunakan Generasi Z dan generasi sebelumnya juga berbeda. Jika Generasi Milenial dan Generasi X lebih banyak menggunakan Facebook, maka Generasi Z lebih banyak menggunakan Instagram dan Tiktok sebagai medan percakapan baru. Apalagi tiktok sebagai platform baru memiliki pertambahan pengguna sangat signifikan setiap bulan dengan konten-konten politik yang tidak kalah banyak.
“Saya kira di 2024 itu akan ada ‘medan perang’ baru dan di medan ‘perang baru’ itu akan diisi oleh generasi yang lebih kritis terhadap informasi. Saya berharap kepada Generasi Z agar politik di Indonesia ke depan akan menjadi politik yang lebih sehat narasi dan diskusinya,” kata Rizal.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gencarkan Narasi Damai, Perbedaan Jangan Dianggap Permusuhan
Narasi-narasi provokatif dapat memicu perpecahan harus dihindari terlebih di tahun politik.
Baca SelengkapnyaKemajuan Pembangunan Tak Merata Picu Polarisasi Politik dalam Skala Global
Negara-negara maju mengalami tingkat pembangunan manusia yang mencapai rekor tertinggi.
Baca SelengkapnyaAnalisis Drone Emprit: Netizen Bicara Kecurangan Pemilu Masih Tinggi hingga Tuntut Sirekap Diaudit
Drone Emprit menemukan masih banyak netizen yang menyuarakan narasi kecurangan Pemilu 2024 di 10 hari setelah pencoblosan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Survei Pilpres Terbaru Indikator: 38,8% Anggota Aktif NU di Jatim Dukung Capres Pilihan Jokowi
Survei Indikator merilis Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur cenderung mendukung Capres-Cawapres pilihan Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenakar Peluang Satu Putaran di Pilpres 2024
Hasil survei terbaru dinilai sulit berubah, termasuk dampak dari swing voter
Baca SelengkapnyaHasil Survei Terbaru LSI Denny JA: Parpol yang Jadi Idola Gen Z dan Millenial, Gerindra 24,6% Disusul Golkar 14,5% & PDIP 13,7%
Demikian hasil survei terbaru (Lingkaran Survei Indonesia) LSI Denny JA tanggal 20 November-3 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaSurvei Terbaru Partai Politik, LSI Denny JA Ungkap Faktor yang Buat Gerindra Bisa Salip PDIP
LSI Denny JA mengungkapkan dua alasan utama elektabilitas Gerindra naik mengalahkan PDIP.
Baca SelengkapnyaCurhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila
Munir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.
Baca SelengkapnyaDeklarasikan Gen Z Riau: Pemilih Muda Cerdas Menuju Pemilu Damai
Deklarasi ini menegaskan peran penting generasi muda dalam menentukan masa depan bangsa.
Baca Selengkapnya