7 Tanda Corona dan Cara Mencegahnya, Perlu Diketahui
Merdeka.com - Sebagaimana kita tahu, angka kasus Corona Covid-19 selalu bertambah setiap hari. Umumnya, seseorang yang terinfeksi virus ini akan menimbulkan beberapa gejala awal seperti flu dan batuk. Selain itu, ada beberapa tanda Corona lainnya yang perlu diwaspadai.
Melansir dari Healthline, SARS-CoV-2 atau virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Jenis virus ini bisa menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Virus yang pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China ini bisa menyebabkan infeksi pernapasan ringan dan berat.
Meski hingga saat ini belum ada cara untuk mengetahui dengan pasti apakah penyakit yang Anda alami kini adalah COVID-19, namun para ahli mengatakan ada beberapa tanda corona yang bisa menjadi petunjuk. Berikut beberapa tanda Corona yang dilansir dari Healthline dan Mayo Clinic:
Muntah dan Diare
©Shutterstock.com/ Alliance
Sering muntah dan diare juga bisa menjadi tanda-tanda Corona. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam JAMA menemukan bahwa sekitar 10 persen pasien COVID 19 mengalami diare dan mual satu hingga dua hari sebelum mengalami demam dan sesak napas.
Selain itu, sebuah studi yang diterbitkan dalam Alimentary Pharmacology and Therapeutics membuktikan bahwa fases dari pengidap COVID-19 mungkin bisa menularkan penyakit. Penelitian ini juga menjelaskan bahwa fases bisa tetap menularkan penyakit meski setelah dilakukan swab pengidap dinyatakan negatif.
Sakit Tenggorokan
Tanda-tanda Corona selanjutnya, yaitu sakit tenggorokan. Adapun penyebab utama sakit tenggorokan yaitu terinfeksi virus dan infeksi bakteri. Salah satu jenis virus yang bisa menyebabkan munculnya keluhan sakit tenggorokan adalah virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
Saat mengalami sakit tenggorokan, seseorang akan merasakan beberapa gejala seperti rasa terbakar di tenggorokan, kesulitan menelan, suara serak, dan tidak nyaman atau nyeri pada tenggorokan. Selain pengobatan, ada beberapa cara mencegah terjadinya sakit tenggorokan, yaitu mencuci tangan secara rutin, menghindari kontak dengan orang sakit, dan menghindari berbagai perlengkapan makan dan minum dengan orang lain.
Batuk Kering
Batuk kering juga menjadi salah satu tanda-tanda Corona yang kerap dialami penderita. Batuk kering adalah jenis batuk yang terjadi tanpa menghasilkan lendir. Umumnya, batuk ini terus menerus dan sulit dikendalikan. Selain itu, batuk kering juga kerap menyebabkan seseorang merasa belakang tenggorokan gatal dan kering, terutama jika seharian beraktivitas di ruang ber-AC.
Untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona, jika Anda mengalami batuk kering sebaiknya segera melakukan karantina mandiri. Namun, apabila kondisi tubuh semakin memburuk dan muncul gejala lain, segera hubungi tenaga kesehatan.
Parosmia
© Boldsky.com
Hilangnya kemampuan mencium aroma atau anosmia menjadi salah satu tanda-tanda Corona yang umum terjadi. Namun, saat ini ada tanda-tanda Corona yang disebut sebagai parosmia.
Melansir dari Healthline, parosmia adalah jenis gangguan penciuman yang membuat seseorang mengalami kehilangan intensitas aroma. Dengan kata lain, seseorang tidak bisa mendeteksi seluruh aroma di sekitar.
Selain itu, terkadang parosmia juga menyebabkan hal-hal yang Anda temui setiap hari tampak seperti memiliki bau kuat dan tidak menyenangkan. Parosmia bisa mendeteksi bau yang ada, namun dengan cara salah atau tidak normal. Sebagai contoh, bau harum dari bunga bisa berbau menyengat dan busuk bagi pengidap parosmia.
Demam
Salah satu tanda-tanda Corona yang paling umum adalah demam. Tubuh yang terinfeksi virus Corona akan menunjukkan gejala mirip seperti terkena flu, seperti demam dan batuk. Meski begitu, banyak orang tidak menunjukkan tanda-tanda corona ini sehingga tidak sadar dirinya sudah terinfeksi virus Corona.
Selain itu, Anda juga akan berisiko terkena virus Corona jika memiliki suhu tubuh lebih dari 100, 4 derajat Farenheit atau 38 derajat celcius setelah 2-14 hari terpapar virus. Biasanya, pengidap virus Corona juga akan merasakan nyeri otot, mual, dan muntah.
Napas Pendek
©www.wikihow.com
Tanda-tanda corona selanjutnya, yaitu napas menjadi lebih pendek. Dikutip dari Healthline, saat dada terasa seperti diikat atau mulai sulit bernapas, hal ini bisa menjadi tanda corona yang harus mendapatkan tindakan cepat. Selain itu, ada beberapa tanda corona lainnya, seperti rasa sakit terus menerus atau tekanan dada hingga bibir atau wajah tampak kebiruan.
Mata Merah
Kondisi mata merah juga bisa menjadi tanda corona yang patut diwaspadai. Sebuah penelitian menunjukkan, di China dan Korea Selatan terdapat sekitar 1 hingga 3 persen penderita yang mengalami gejala konjungtivitas atau mata merah muda. Bagi Anda yang mengalami kondisi seperti ini, sebaiknya segara berkonsultasi dengan dokter.
Cara Mencegah Corona
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan virus Corona, seperti cuci tangan secara rutin, selalu menjaga jarak, dan mengenakan masker jika pembatasan fisik tidak dimungkinkan. Selain itu, ada beberapa cara mencegah virus Corona lainnya, di antaranya:
• Jika demam, batuk, atau kesulitan bernapas, segara cari bantuan medis.
• Mengonsumsi sayuran dan buah-buahan yang kaya vitamin C untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
• Hindari menyentuh mata, mulut, dan hidung.
• Hindari keluar rumah jika merasa tidak enak badan.
• Saat batuk atau bersin, tutup mulut dan hidung Anda dengan lengan atau tisu.
(mdk/jen)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKondisi telinga berdarah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk cedera fisik, infeksi, atau gangguan dalam saluran pendengaran.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Difteri adalah infeksi bakteri yang sangat menular yang terjadi karena varian Corynebacterium diphtheriae. Penyakit ini memengaruhi sistem pernapasan.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang contoh permasalahan lingkungan hidup dan solusinya.
Baca SelengkapnyaMata berair merupakan kondisi umum yang sering kali terjadi. Yuk, simak apa saja penyebab mata berair dan bagaimana cara mengatasinya!
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaFlu Singapura, yang juga dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), adalah penyakit infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak.
Baca SelengkapnyaDi musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca Selengkapnya