698 Pasien COVID-19 di DIY Meninggal saat Isoman, Ini Faktanya
Merdeka.com - Angka penyebaran COVID-19 terus meningkat akhir-akhir ini. Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat dalam bulan Juli ini, mulai dari tanggal 1-27 Juli, jumlah pasien COVID-19 yang meninggal dunia saat isolasi mandiri mencapai 698 jiwa.
Wakil Komandan TRC BPBD DIY, Indrayanto mengatakan, angka tersebut mengacu pada data akumulasi penanganan jenazah dengan protokol COVID-19 dari Posko Dukungan Operasi Penanganan COVID-19 di DIY sejak awal Juli 2021. Dengan angka tersebut, dia menyebutkan ada rata-rata 30-40 laporan pasien isoman meninggal dunia per harinya.
“Laporan dari masyarakat, biasanya ada warga yang positif kemudian meninggal dunia dan masyarakat tidak berani menyentuh. Lalu mereka melapor ke kami untuk evakuasi dan pemulasaran,” kata Indrayanto dikutip dari ANTARA pada Rabu (28/7).
Lalu kenapa pasien COVID-19 yang meninggal saat isoman bisa sebegitu banyaknya? Berikut selengkapnya:
Akses Layanan Kesehatan yang Minim
©2021 Liputan6.com
Indrayanto menjelaskan, jumlah pasien COVID-19 yang meninggal dunia saat isoman pada bulan Juli mengalami lonjakan dari bulan sebelumnya. Untuk menekan angka kematian yang terus naik, dia mendorong warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 untuk menjalani isolasi secara terpusat di shelter yang telah disediakan pemerintah daerah. Ia menduga, jumlah kematian itu disebabkan akses layanan kesehatan yang minim saat di rumah.“Kami usulkan semua pasien isoman masuk shelter untuk mendapatkan layanan kesehatan yang layak. Di shelter, kontrol vitamin, gizi, makanan, sampai aktivitas yang membantu pasien secara psikologis bisa teragendakan dengan baik,” jelas Indrayanto.
Lakukan Pendampingan
©2021 Merdeka.com
Sementara itu untuk menekan angka kematian saat isoman di rumah, BPBD DIY tengah meningkatkan kemampuan Satgas Penanganan COVID-19 di tingkat desa hingga RT/RW melalui pendampingan. Kepala Bidang Pencegahan BPBD DIY Danang Samsurizal menjelaskan, melalui penguatan itu diharapkan personel satgas di tingkat desa hingga RT/RW mampu melakukan penanganan serta pendataan secara dini warga yang terkonfirmasi positif, termasuk mendorong mereka melakukan isolasi secara terpusat di shelter yang disediakan pemerintah.
“Begitu ada yang positif harus dibangun kesadaran untuk isolasi di shelter,” kata Danang dikutip dari ANTARA.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
61 Kasus Positif Covid-19 Ditemukan di DIY
Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaDaftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO
WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Kembali Muncul di Solo
Meskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnya