4 Situasi Ini Mewajibkan Kamu Harus Segera Ganti Masker
Merdeka.com - Masa pandemi Covid-19, mewajibkan orang menggunakan masker, terutama ketika berada di luar rumah. Semua demi menjaga diri maupun orang lain terkena virus corona.
Masker penutup hidung dan mulut pun bermacam-macam. Mengutip dari Instagram satgascovid19.id, ada lima jenis masker, di antaranya masker kain, masker bedah, masker N-95, masker scuba, dan masker hybrid.
Dari kelima jenis tersebut, masker kain dianjurkan untuk dikenakan masyarakat umum. Tak lupa tambahan tisu dua lapis guna menyerap cairan dari mulut sehingga tidak menyebar ke udara atau sekeliling. Seperti diketahui, penyebaran virus corona terjadi cepat melalui percikan droplet, misalnya saat batuk maupun bersin.
Masker hybrid pun terbilang aman untuk dikenakan masyarakat umum. Masker jenis ini terbuat dari gabungan dua lapis kapas pintal 600 benang dengan bahan lain, misalnya sifon, flanel, atau sutra. Diklaim bahwa masker ini mampu menyaring lebih dari 80 persen partikel kecil (kurang dari 300 nanometer) dan lebih dari 90 persen partikel yang lebih besar (lebih besar dari 300 nanometer).
Sementara jenis masker lain, penggunaannya ada yang untuk golongan tertentu, seperti masker bedah dan masker N-95 untuk tenaga kesehatan. Lantas, masker scuba tidak dianjurkan karena terlalu tipis dan memiliki pori-pori lebar sehingga tak efektif mencegah penyebaran droplet.
Setelah mengetahui tipe masker seperti apa yang sebaiknya dikenakan, cara memakainya pun perlu diperhatikan. Termasuk kondisi-kondisi yang mengharuskan seseorang segera mengganti masker.
Ini penjelasannya.
1. Setelah 4 jam pemakaian.
Pada Juni lalu, Dokter Reisa Broto Asmoro selaku Tim Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (Gugus Tugas Nasional) menyarankan masyarakat memakai masker maksimal 4 jam.
Ditegaskan oleh Riskiyana Sukandhi Putra, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes dalam dialog dari Graha BNPB pada Agustus lalu, kondisi ini berlaku untuk penggunaan kain masker yang dianjurkan dikenakan masyarakat umum dalam beraktivitas sehari-hari.
2. Lembap atau bahkan basah.
Penggunaan masker wajib diganti yang baru atau bersih tanpa menunggu empat jam pemakaian saat masker lembap atau bahkan basah. Misalnya basah karena seseorang batuk, bersih, dan lain sebagainya.
3. Masker bau, kotor, maupun jatuh.
Kondisi masker kain yang bau, kotor, maupun habis jatuh, tak menutup kemungkinan sudah dihinggapi debu hingga kuman atau bakteri. Lebih baik segera ganti yang lebih baru atau bersih. Disarankan segera mencuci masker yang lembap atau basah dengan air hangat lalu detergen agar bisa digunakan kembali nanti.
4. Masker terlalu tipis.
Disebutkan sebelumnya, masker scuba maupun model buff yang sering digunakan pemotor, tidaklah efektif mencegah penyebaran droplet. Sebaiknya berganti ke masker kain 2-3 lapis demi mencegah penyebaran virus corona, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Laporan oleh : Azizta Laksa Mahardikengrat
(mdk/snw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaViral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya
Beredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Alarm Covid-19 Kembali Berdering, Penumpang KRL Diimbau Pakai Masker Lagi
Berbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker
Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaBegini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnya