4 Keseruan Festival Lima Gunung Magelang, Para Bidan Bawakan Tarian Unik Penuh Makna
Merdeka.com - Pada 2022 ini, Komunitas Lima Gunung kembali menggelar acara Festival Lima Gunung (FLG). Dalam festival ini, panitia mengangkat tema “Wahyu Rumagang”. Sedikitnya ada 63 kelompok kesenian dari berbagai grup kesenian yang ikut ambil bagian dalam festival kali ini.
Berbagai kesenian yang ditampilkan antara lain tari-tarian, musik, teater, performa seni, kirab budaya, pameran seni rupa, pidato kebudayaan, serta instalasi seni lingkungan berbahan baku alam. Berbeda dari dua tahun sebelumnya, festival tahun ini digelar lebih meriah karena sudah bisa dipentaskan secara luring.
“Seakan ini tarikan kemenangan, tahun ini bangga bisa hadir di festival ini. selamat kepada teman-teman Komunitas Lima Gunung yang menyelenggarakan kegiatan kebudayaan ini. Ini kebanggaan bersama,” kata pemerhati seni budaya Magelang, Muhammad Nafi, dikutip dari ANTARA pada Minggu (2/10).
Lalu seperti apa keseruan festival itu? Berikut selengkapnya:
Bidan Magelang Bawakan Tarian Unik
©YouTube/Terminal Mendut
Dalam acara tersebut, para bidan anggota Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Magelang membawakan sebuah tarian unik. Nama tarian itu “Soreng Cingan”. Tak hanya sekedar tarian, dalam tarian Soreng Cingan terkandung pesan untuk melaksanakan pola hidup bersih dan sehat.
“Terlebih para ibu dan anak. Mereka harus menjaga kesehatannya dengan baik agar tidak mudah tertular penyakit,” kata Ketua IBI Magelang, Sri Kuswanti, dikutip dari ANTARA.
Lima Gunung Award
©YouTube/Terminal Mendut
Selain pementasan seni, dalam festival itu juga diadakan prosesi Lima Gunung Award. Dalam kesempatan itu, pemimpin tertinggi yang juga budayawan dari Komunitas Lima Gunung, Sutanto Mendut, menyatakan izin pada publik desa untuk memberikan penghargaan Lima Gunung Award kepada Yenny Wahid.
Yenny Wahid yang juga pimpinan Wahid Institut itu mengaku tidak menyangka kehadirannya untuk menyaksikan festival itu justru memperoleh penghargaan dari komunitas seniman petani dusun dan gunung tersebut.
"Saya kaget dan takjub dapat hadiah istimewa, bukan 'award'-nya yang menyentuh hati saya, tetapi 'roso' (perasaan hati) yang mengiringi pemberian 'award' ini," kata Yenny.
Doakan Korban Tragedi Kanjuruhan
©YouTube/Terminal Mendut
Dalam sambutannya, Yenny mengajak seniman Komunitas Lima Gunung dan masyarakat Mantran Wetan, Magelang, untuk mendoakan para korban kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan, Malang. Ia berharap tragedi bangsa itu tidak terulang lagi.
“Mari mendoakan mereka yang telah menghadap Tuhan Yang Maha Esa mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya,” kata Yenny.
Sebar Semangat Persaudaraan
©YouTube/Terminal Mendut
Tokoh spiritual Komunitas Lima Gunung K.H. Muhammad Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) mengemukakan kebudayaan menjadi magnet besar bagi daya rekat persaudaraan manusia, sedangkan Festival Lima Gunung tahun ini ungkapan semangat persaudaraan, baik di antara pegiat komunitas maupun dengan masyarakat luas.
"Jadi, melalui festival ini, kita berkumpul bersama-sama lagi setelah pandemi melandai. Kita berharap kebudayaan ini bisa terus berlanjut. Dengan kesenian kebudayaan kita bergembira dan saling berbagi kasih sayang serta persaudaraan," katanya.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jangan Lewatkan Keseruan KapanLagi Buka Bareng 2024!
Selain hiburan musik yang memukau, Kapanlagi Buka Bareng Festival 2024 juga menawarkan kesempatan untuk berbelanja dengan harga yang sangat menggiurkan.
Baca SelengkapnyaDaftar Festival Musik Terbesar dan Terkenal di Dunia, Ada yang di Indonesia?
Acara ini sering disajikan dengan tema seperti genre musik, kebangsaan, atau lokalitas musisi, atau bahkan liburan.
Baca SelengkapnyaDiisi Deretan Aksi Panggung Musisi Terkenal Indonesia, Yuk Intip Kemeriahan KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024
BRI dukung penyelenggaraan KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024. Seperti apa keseruannya?
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dapat Dukungan dari Pesilat, Ganjar Tekankan Pentingnya Membangung Seni dan Kebudayaan
Ganjar pun membayangkan jika beragam seni dan budaya di Indonesia dapat dikemas lewat pertunjukan yang menarik.
Baca SelengkapnyaMengenal Sekura, Tradisi Masyarakat Lampung Rayakan Lebaran dengan Sukacita
Topeng-topeng ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Banten ketika menguasai wilayah Sumatra.
Baca SelengkapnyaIni Dua Festival Klungkung yang Masuk Daftar Kharisma Event Nusantara 2024 dari Kemenparekraf
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung menjadi satu satunya daerah di provinsi Bali yang berhasil masuk ke dalam daftar Kharisma Event Nusantara (KEN) 2024.
Baca SelengkapnyaDibalut Konser Musik, Ribuan Warga Lamongan Kumpul Dukung Ganjar-Mahfud
Festival musik ini dimeriahkan oleh berbagai artis dan musisi ternama
Baca SelengkapnyaMengenal Tari Selapanan, Kesenian Tradisional dari Keratuan Darah Putih Asal Provinsi Lampung
Kesenian tradisional dari Provinsi Lampung ini biasanya dibawakan ketika acara-acara besar di Keratuan Darah Putih.
Baca SelengkapnyaMengenal Upacara Muang Jong, Tradisi Selamat Laut oleh Suku Ameng Sewang di Bangka Belitung
Upacara Suku Ameng Sewang di Bangka Belitung ini telah masuk daftar Kekayaan Intelektual Komunal (KIK).
Baca Selengkapnya