Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Fakta Ketupat yang Jarang Diketahui, Diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga

4 Fakta Ketupat yang Jarang Diketahui, Diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga Ilustrasi ketupat. © iStock

Merdeka.com - Saat perayaan lebaran, biasanya setiap keluarga menghidangkan sebuah makanan yang dikenal dengan nama “ketupat”. Dari waktu ke waktu, ketupat sudah menjadi hidangan wajib yang disajikan saat Hari Raya Idulfitri.

Tak hanya di Indonesia, berbagai negara di Asia Tenggara juga sering menghidangkan ketupat pada hari raya Idulfitri, sebagai contoh negara Malaysia, Singapura, dan Filipina. Di Indonesia sendiri, ketupat biasanya dihidangkan bersama opor ayam, sambal goreng ati, semur daging, dan beberapa makanan lainnya.

Namun di balik tradisi yang sudah mengakar itu, ternyata ada sejarah panjang di balik makanan ketupat. Bahkan bila ditelusuri lagi, makanan ini punya nilai filosofis yang mendalam.

Lalu seperti apa sejarah ketupat dari masa ke masa? Dan seperti apa pula nilai filosofis yang terkandung di dalamnya? Berikut selengkapnya:

Sejarah Ketupat Lebaran

001 nfi

©istimewa

Dilansir dari Brilio.net, tradisi ketupat sudah ada sejak zaman Hindu-Buddha tepatnya pada abad ke-15. Pada waktu itu, ketupat pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga sebagai sarana dakwah penyebaran Agama Islam. Karena sudah mengakar kuat itulah, ketupat lebaran dianggap sebagai salah satu tradisi Islam di Bumi Nusantara.

Sesuai nilai-nilai yang dibawa waktu perayaan Lebaran, “Ketupat” sendiri merupakan singkatan sebuah frasa berbahasa Jawa yaitu “ngaku lepat” yang artinya mengakui kesalahan. Namun ada juga yang mengartikan istilah itu sebagai “laku papat” yang berarti empat tindakan.

Makna "Ngaku Lepat"

005 tantri setyorini

© iStock

Makna “ngaku lepat” dalam nilai-nilai ketupat diwujudkan dengan prosesi sungkeman. Dilansir dari Brilio, prosesi sungkeman dilakukan dengan bersimpuh di hadapan orang tua sambil meminta maaf atas berbagai kesalahan terdahulu.

Hingga saat ini tradisi sungkeman masih membudaya di kalangan masyarakat suku Jawa. Tradisi itu mengajarkan tentang sifat rendah hati, menghormati orang tua, dan meminta keikhlasan serta ampunan dari orang tua.

Makna "Laku Papat"

opor

©iStock

Sementara frasa berikutnya yang lahir dari kata “ketupat” adalah “laku papat” atau empat tindakan. Keempat tindakan yang dimaksud di sini adalah lebaran, luberan, leburan, dan laburan.

Lebaran memiliki makna usainya waktu lebaran, disimbolkan dengan pintu yang terbuka lebar. Sementara luberan bermakna meluber atau melimpah. Sebagai ajaran untuk memberi sedekah dari harta yang berlimpah pada rakyat miskin.

Sementara itu leburan memiliki makna melebur, maksudnya adalah meleburnya dosa dan kesalahan. Di sinilah setiap umat muslim dituntut untuk saling memaafkan satu sama lain. Makna yang terakhir adalah laburan yang berarti kapur. Maksudnya adalah dengan kapur itu hati manusia bisa menjadi “putih” atau suci lahir batin.

Filosofi Ketupat

006 tantri setyorini

©Shutterstock

Dilansir dari Brilio.net, terdapat empat makna filosofis ketupat. Makna yang pertama adalah mencerminkan beragam kesalahan manusia yang bisa dilihat dari rumitnya bungkusan ketupat. Sementara makna kedua adalah mencerminkan kesucian hati, yang bisa dilihat isi ketupat yang berupa nasi putih.

Selanjutnya, makna ketiga adalah kesempurnaan, disimbolkan dengan bentuk ketupat yang sempurna. Dan makna terakhir adalah sebagai simbol pernyataan maaf. Simbol ini muncul dari frasa “kupat santen” yang merupakan singkatan “kulo nyepat nyuwun ngapunten” (saya salah mohon maaf).

(mdk/shr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cara Membuat Ketupat Lebaran yang Gurih, Empuk, dan Tahan Lama

Cara Membuat Ketupat Lebaran yang Gurih, Empuk, dan Tahan Lama

Berikut bahan-bahan yang diperlukan agar ketupat menjadi lebih sedap.

Baca Selengkapnya
Mengulik Lebaran Ketupat, Tradisi Penting dalam Budaya Masyarakat Muslim Jawa

Mengulik Lebaran Ketupat, Tradisi Penting dalam Budaya Masyarakat Muslim Jawa

Lebaran Ketupat dilaksanakan satu minggu setelah perayaan Idul Fitri, tepatnya pada 8 Syawal.

Baca Selengkapnya
Jadi Salah Satu Sajian Lebaran, Ini Makna Filosofis Hidangan Lepet

Jadi Salah Satu Sajian Lebaran, Ini Makna Filosofis Hidangan Lepet

lepet menjadi salah satu kudapan yang diperkenalkan Sunan Kalijaga. Biasanya lepet disajikan pada tanggal 1 Syawal.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
36 Kata-Kata Lebaran di Perantauan yang Menyentuh & Menguatkan Hati, Teguhkan Diri di Hari Raya Idul Fitri

36 Kata-Kata Lebaran di Perantauan yang Menyentuh & Menguatkan Hati, Teguhkan Diri di Hari Raya Idul Fitri

Kata-kata lebaran di perantauan dapat menjadi penguat hati di kala bersedih.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Bodho Kupat, Satu Kampung di Lumajang Kompak Jadi Pedagang Janur dan Ketupat

Mengenal Tradisi Bodho Kupat, Satu Kampung di Lumajang Kompak Jadi Pedagang Janur dan Ketupat

Bodho Kupat sendiri merupakan tradisi yang rutin diselenggarakan masyarakat Lumajang ketika memasuki hari ketujuh Lebaran Idulfitri.

Baca Selengkapnya
Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangan Katun Jepang

Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangan Katun Jepang

Mari kenali apa itu katun Jepang, serta kelebihan dan kekurangannya, berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya
Fakta Sejarah Kecap Ikan Lele, Produk Legendaris Asal Pati yang Bermula dari Toko Kelontong

Fakta Sejarah Kecap Ikan Lele, Produk Legendaris Asal Pati yang Bermula dari Toko Kelontong

Saat pertama kali produksi, kecap ini diperjual belikan secara keliling dengan sepeda

Baca Selengkapnya
6 Resep Ketupat Lemak Khas Melayu, Wajib Ada Saat Lebaran

6 Resep Ketupat Lemak Khas Melayu, Wajib Ada Saat Lebaran

Meriahkan Idul Fitri dengan santapan-santapan khas yang menggoyang lidah.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Intip Ketan, Kuliner Khas Kudus yang Hanya Muncul pada Bulan Ramadan Konon Sudah Ada Sejak Zaman Wali Songo

Mencicipi Intip Ketan, Kuliner Khas Kudus yang Hanya Muncul pada Bulan Ramadan Konon Sudah Ada Sejak Zaman Wali Songo

Di Kudus, penjual intip ketan sudah jarang ditemui. Bisa dibilang makanan tradisional ini kini sangat langka.

Baca Selengkapnya