3 Fakta Pusaka Kyai Pleret, Keris Fenomenal Kerajaan Mataram Islam
Merdeka.com - Kyai Pleret merupakan salah satu pusaka milik Keraton Yogyakarta. Melansir dari Kemdikbud.go.id, pusaka ini dipercaya memiliki kekuatan magis.
Bahkan, pusaka keris ini sudah ada sejak Kerajaan Mataram Islam belum berdiri. Konon keris ini tercipta pada zaman Syekh Maulana Maghribi. Waktu itu dia tengah beristirahat di danau setelah berkelana di hutan. Tak jauh dari tempatnya beristirahat, ada seorang gadis bernama Rasawulan sedang mandi.
Merasa dirinya diintip, Rasawulan mendatangi Maulana Maghribi dan memarahinya. Anehnya, sejak kejadian itu dia tiba-tiba hamil.
Merasa tidak berbuat macam-macam, Maulana Maghribi bersumpah dengan memotong alat kelaminnya bahwa dia tidak menghamili Rasawulan. Setelah diputus, kelamin itu berubah menjadi pusaka yang kemudian dinamai Kanjeng Kyai Pleret.
Seiring waktu, pusaka ini diwariskan ke Kerajaan Mataram Islam dari generasi ke generasi. Lalu bagaimana perjalanan pusaka itu dari waktu ke waktu? Berikut selengkapnya:
Pewarisan Pusaka Kyai Pleret
©istimewa
Mulai dari masa Maulana Maghribi, pusaka Kanjeng Kyai Pleret terus diwariskan dari generasi ke generasi. Pewaris pertamanya adalah Kidang Telangkas, anak dari Rasawulan. Kemudian diwariskan pada Ki Getas Pendawa, keturunan Prabu Brawijaya V.
Setelah itu secara berturut-turut, pusaka itu diwariskan pada Ki Ageng Henis Laweyan, Ki Ageng Pemanahan Kotagede, Panembahan Senopati (Raja Pertama Mataram Islam), Panembahan Seda Ing Krapyak, Sultan Agung Hanyokrokusumo, hingga Sri Susuhunan Prabu Amangkurat IV.
Digunakan Sebagai Senjata Perang
©istimewa
Tak hanya sebagai pusaka, Pusaka Kyai Pleret juga pernah digunakan sebagai senjata perang. Pada saat sebelum menjadi raja, Panembahan Senopati pernah menggunakan keris itu untuk melawan pemberontakan Arya Penangsang yang saat itu ingin merebut tahta Kerajaan Pajang.
Dalam pertarungan antara keduanya, Panembahan Senopati berhasil menancapkan pusaka Kyai Pleret ke dalam perut Arya Penangsang hingga tewas. Setelah pertarungan itu, Panembahan Senopati berhak atas hadiah Alas Mentaok yang kemudian menjadi pusat Kerajaan Mataram Islam untuk pertama kalinya.
Dicuci Setahun Sekali
©istimewa
Kini, Pusaka Kyai Pleret tersimpan rapi sebagai salah satu benda pusaka milik Kraton Yogyakarta. Setiap setahun sekali tepatnya pada Bulan Sura, pusaka Kyai Pelet dijamasi atau dicuci oleh Raja Keraton Yogyakarta yang saat ini dipimpin oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Biasanya, prosesi jamasan itu dilaksanakan secara tertutup di dalam kompleks Kraton. Menurut pihak Kraton, prosesi yang dilaksanakan secara tertutup itu merupakan kebijakan internal, tujuannya untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potret Daerah Terluar Kerajaan Majapahit, Ada Situs Parwati yang Mengalirkan Air Suci
Daerah-daerah terluar kerajaan ini punya ciri khusus yang unik
Baca SelengkapnyaFakta Keraton Kasepuhan Cirebon yang Jarang Diketahui, Ada Ornamen Keramik Berisi Kisah dari Al Kitab
Keramik ini tersebar di bagian dinding pada bangunan Keraton Kasepuhan Cirebon
Baca SelengkapnyaMengenal Tari Selapanan, Kesenian Tradisional dari Keratuan Darah Putih Asal Provinsi Lampung
Kesenian tradisional dari Provinsi Lampung ini biasanya dibawakan ketika acara-acara besar di Keratuan Darah Putih.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Fakta Sosok Prajogo Pangestu Orang Terkaya di Indonesia, Tamatan SMP yang Pernah Jadi Sopir Angkot
Prajogo Pangestu diketahui memiliki kekayaan sekitar Rp862,8 triliun. Harta kekayaannya melebihi Bos Djarum.
Baca SelengkapnyaIni Sosok Suparlan, Prajurit Kopassus Legendaris Sampai Namanya Diabadikan Jadi Nama Masjid
Keberanian prajurit Kopassus ini jadi legenda di medan tempur.
Baca SelengkapnyaKisah Para Petani di Yogyakarta yang Terjebak Kemiskinan Ekstrem, Kini Sudah Bisa Kelola Lahan dan Beli Sapi Sendiri
Perekonomian mereka terangkat berkat Bantuan Keistimewaan Khusus (BKK) yang dianggarkan dari Dana Keistimewaan
Baca SelengkapnyaMengenal Tradisi Yasa Peksi Burak, Cara Unik Keraton Yogyakarta Peringati Isra Mikraj
Ada makna filosofis di balik penyelenggaraan tradisi ini.
Baca SelengkapnyaBegini Potret Naskah Proklamasi Berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) Tahun 1949, Pemberontakan Bersejarah Pasca Kemerdekaan
Naskah proklamasi berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) Tahun 1949 menjadi saksi bisu pemberontakan pasca kemerdekaan Indonesia.
Baca Selengkapnya