3 Fakta Kursi Ki Hadjar Dewantara yang Rusak Akibat Kerusuhan, Saksi Cerita Pahit

Merdeka.com - Kerusuhan antara dua kelompok massa yang terjadi pada Minggu malam (4/6) membuat sejumlah bangunan rusak. Salah satunya adalah Museum Dewantara Kirti Griya.
Sejumlah barang-barang rusak di museum tersebut. Di antaranya adalah pot-pot, pintu, dan sejumlah benda lainnya. Yang disayangkan adalah benda bersejarah yaitu kursi peninggalan tokoh pendidikan Ki Hadjar Dewantara juga ikut rusak.
Lalu apa langkah yang diambil pihak pengelola museum terkait rusaknya benda bersejarah ini? Berikut selengkapnya:
Perlu Kajian
©kemdikbud.go.id
Hingga saat ini, pengelola Museum Dewantara Kirti Griya masih menunggu kajian dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) untuk memperbaiki benda cagar budaya berupa kursi peninggalan Ki Hadjar Dewantara. Seperti diketahui, kursi itu rusak sebagai dampak dari kerusuhan massa.
“Kerusakan koleksi cagar budaya yang terparah cuma satu, yaitu kursi peninggalan itu. Nanti kami akan konsultasi ke BPK perlu diganti atau tidak,” kata Kepala Museum Dewantara Kirti Griya Ki Murwanto dikutip dari ANTARA pada Kamis (8/6).
Ki Murwanto menambahkan, perbaikan benda cagar budaya tidak bisa sembarangan dan perlu didasari kajian karena berisiko mengubah keasliannya.
Kursi Bersejarah
©kemdikbud.go.id
Seperti diketahui, kursi bersejarah itu mengalami kerusakan di bagian sandaran dan dudukan yang terbuat dari anyaman rotan.
Walau begitu, sebenarnya kursi tersebut masih bisa digunakan. Pada masa lalu, kursi yang letaknya berada di teras rumah tersebut digunakan oleh Ki Hadjar untuk bersantai sembari melihat kegiatan di pendopo Tamansiswa.
“Kursi itu juga biasa digunakan untuk menerima tamu-tamu negara, tamu luar negeri. Jawaharlal Nehru (Mantan Perdana Menteri India) juga pernah duduk di situ,” kata Ki Murwanto.
Bagian dari Cerita Pahit
©Instagram/@merapi_uncover
Sementara itu Kepala Seksi Permuseuman Dinas Kebudayaan DIY Sony Saifudin mengatakan benda cagar budaya yang rusak itu bisa menjadi pengingat agar peristiwa serupa tidak terjadi di masa mendatang.
“Jadi itu bagian dari cerita. Mungkin cerita yang pahit. Saya katakan pahit karena jangan sampai terulang lagi di masa depan,” kata Sony dikutip dari ANTARA.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


VIDEO: Sekjen Hasto Jawab Usulan Jokowi Ketum PDIP & Gibran Lapor Diisukan Duet Sama Prabowo
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut Wali Kota Solo Gibran Rakabuming sudah melapor ke partai soal isu jadi Cawapres Prabowo Subianto di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya


VIDEO: KPK Bongkar Ada Perintah Ngeri Coba Musnahkan Barang Bukti Kasus Korupsi di Kementan
KPK menemukan dokumen dan barang bukti elektronik dalam penggeledahan di gedung Kementerian Pertanian (Kementan) pada Jumat, 29 September 2023.
Baca Selengkapnya


Cara Membuat Anak Tinggi Sesuai Usia, Ketahui Kegiatan dan Makanan yang Disarankan
Caranya yakni dengan senantiasa memperhatikan kegiatan serta asupan gizi si kecil sejak dini.
Baca Selengkapnya


Mantan Panglima TNI Hadi Bersabuk Hitam Karate Keluarkan Jurus Bareng Iwan Fals
Momen Hadi Tjahjanto pamer jurus karate di ajang Join Fun Karate Training Camp.
Baca Selengkapnya


Jenderal AH Nasution Menangis saat Pemakaman Kapten Pierre Tendean, Sang Ibu Peluk Erat Peti Jenazah
Tangis kesedihan pecah saat pemakaman Kapten Pierre Tendean korban peristiwa G30S PKI.
Baca Selengkapnya

5 Potret Jersey Bola Klub Indonesia Bercorak Batik, Tampak Elegan dengan Nuansa Lokal
Corak batik telah memasuki berbagai bidang, termasuk olahraga
Baca Selengkapnya

Cara Membuat Denah Lokasi di Word, Mudah Dipraktikkan
Microsoft Word menyediakan beragam fitur untuk membuat denah lokasi.
Baca Selengkapnya

Doa untuk Anak Sakit Latin dan Artinya, Mohon Kesembuhan
Doa memohon kesembuhan adalah bentuk bergantungnya umat pada Allah.
Baca Selengkapnya

Keunikan Motif Batik Sojiwan, Terinspirasi dari Relief Candi
Pencetusan motif batik ini merupakan bentuk usaha pelestarian relief binatang di Candi Sojiwan yang luntur tergerus arus zaman
Baca Selengkapnya

Mengenal Batik Kawung dari Yogyakarta, Motif Batik Tertua Ciptaan Sultan Agung Penuh Makna Filosofis
Batik ini dibuat sebagai hadiah dari sang raja kepada putranya.
Baca Selengkapnya

Kisah Hidup Bangsawan Keraton Surakarta yang Menjadi Pelopor Batik Indonesia, Ini Sosoknya
Go Tik Swan tumbuh besar dalam lingkungan pembatik. Karya-karyanya dihargai oleh Keraton Surakarta.
Baca Selengkapnya

Kata-Kata untuk Orang Tua Penuh Kasih Sayang, Tulus dan Menyentuh Hati
Mengungkapkan terima kasih pad aorang tua penting untuk dilakukan.
Baca Selengkapnya