Merdeka.com - Pada Minggu (4/12) sore, sebuah bus pariwisata dari Semarang terguling dan masuk ke dalam jurang sedalam 20 meter di Jalan Raya Sarangan, Kecamatan Plaosan, Magetan, Jawa Timur. Peristiwa ini menyebabkan 7 orang tewas dan belasan lainnya mengalami luka-luka.
Bus bernomor polisi H-1470-AG itu mengangkut puluhan penumpang yang hendak menuju Telaga Sarangan, Magetan. Bus diduga mengalami kerusakan rem, sehingga sopir hilang kendali saat melalui jalur turunan curam dari arah Tawangmangu menuju Magetan.
Lantas apa saja fakta-fakta terbaru terkait peristiwa nahas ini? berikut selengkapnya:
©2016 Merdeka.com
Karena rem tak berfungsi, bus melaju di luar kendali dan menabrak besi pembatas jalan lalu masuk jurang. Proses evakuasi korban tergolong sulit karena bangkai bus berada di jurang. Selain itu, kondisi sopir bus berada dalam keadaan terjepit sehingga petugas gabungan perlu waktu lebih dari dua jam untuk melakukan evakuasi.
Ketujuh korban tewas dan belasan korban luka langsung dievakuasi ke RSUD Sayidiman Magetan dan Puskesmas Plaosan. Kasus kecelakaan itu masih ditangani oleh Satlantas Polres Magetan untuk penanganan lebih lanjut.
Advertisement
©2014 Merdeka.com
Enam di antara tujuh korban meninggal merupakan warga RT5/RW2 Kelurahan Manyaran, Kota Semarang. Pengurus RW 5 Kelurahan Manyaran Agus Kusmanto, membenarkan kejadian nahas yang menimpa enam warga yang sedianya berwisata ke Tawangmangu dan Telaga Sarangan.
Ia menjelaskan, ada sekitar 89 warga RT 5 yang ikut serta dalam wisata ke Tawangmangu dan Sarangan itu. Sejumlah anak kecil juga ikut dalam kegiatan itu.
“Berangkat pakai dua bus ukuran sedang tadi pagi (Minggu, 4/12). Rencana pulang sore ini. Tidak menginap,” kata Agus dikutip dari ANTARA.
Adapun korban meninggal dalam kejadian tersebut masing-masing adalah Sutarjo (56), Witri Suci (27), Kabul (62), Sukini (58), Sumiati (60), dan Wachid (58). Selain keenam warga itu, satu korban meninggal adalah sopir bus Barliyan (52), yang merupakan warga Kemijen, Semarang Timur.
Enam jenazah warga RT 5/RW 2 Kelurahan Manyaran, Kota Semarang, yang tewas pada kecelakaan bus di Magetan tiba di tempat asal setelah dibawa menggunakan ambulans pada Minggu malam. Selain korban meninggal, para korban luka juga sudah bisa dipulangkan.
Proses pemulangan korban tewas dan terluka itu difasilitasi Pemerintah Kabupaten Magetan. Serah terima kepulangan itu diterima langsung oleh Plt Wali Kota Semarang Hevearita G. Rahayu. Usai serah terima, keenam jenazah kemudian dipulangkan ke rumah duka untuk selanjutnya dimakamkan di TPU Sasono Loyo, Manyaran, Kota Semarang.
“Kami menyampaikan terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Magetan,” kata Hevearita dikutip dari ANTARA pada Senin (5/12).
Advertisement
30 Januari: Peringati Hari Primata Indonesia, Ini Tujuan dan Faktanya
Sekitar 3 Jam yang lalu35 Kata Sindiran Cinta Buat Pasangan, Sederhana tapi Mengena
Sekitar 15 Jam yang laluGejala Infeksi Helicobacter Pylori dan Cara Mengatasinya, Rentan Terjadi pada Anak
Sekitar 16 Jam yang laluPenyebab Uban di Usia Muda, Faktor Genetik hingga Stres
Sekitar 17 Jam yang laluBerada di Ujung Jurang, Ini Potret Perumahan di Semarang yang Hampir Tergerus Longsor
Sekitar 19 Jam yang lalu7 Makanan Unik di Jakarta, Kuliner Lezat Wajib Dicoba
Sekitar 20 Jam yang laluPeta Wisata Banyuwangi Populer, Sajikan Pemandangan Memukau yang Wajib Dikunjungi
Sekitar 21 Jam yang laluContoh Majas Metafora, Karakteristik, dan Fungsinya, Perlu Diketahui
Sekitar 23 Jam yang laluMengenal Motif Batik Kelengan dari Pekalongan, Dipengaruhi Budaya Peranakan Tionghoa
Sekitar 1 Hari yang laluRaih Doktor Teknik Geologi, Peneliti UGM Jelaskan soal Geopark Karangsambung
Sekitar 1 Hari yang laluMenikah Hari Ini, Intip Potret Akad Nikah Kiky Saputri dan Muhammad Khairi
Sekitar 1 Hari yang laluBerusia 174 Tahun dan Belum Pernah Direvitalisasi, Ini Sejarah Gedung Kavaleri Solo
Sekitar 1 Hari yang lalu28 Januari 1547 Wafatnya Henry VIII, Raja Inggris yang Karismatik
Sekitar 2 Hari yang lalu35 Kata-kata Mutiara Kesabaran dari Para Tokoh, Penuh Makna Mendalam
Sekitar 2 Hari yang laluVIDEO: Anggota Berlutut Minta Maaf ke Kapolres Manggarai Barat,Pelukan Berujung Damai
Sekitar 7 Menit yang laluVIDEO: Pengakuan Sopir Audi Penabrak Mahasiswi, Ada Izin Ikut Rombongan Polisi
Sekitar 13 Jam yang laluAudi Tabrak Selvi Amalia Bukan Rombongan Polisi, Penetapan Tersangka Hasil Metode TAA
Sekitar 18 Jam yang laluVIDEO: Kemarahan Ibu Mahasiswa UI, Anak Sudah Tiada Sama Polisi Dijadikan Tersangka
Sekitar 18 Jam yang laluVIDEO: Replik Jaksa Ungkap Kuasa Hukum Bersikeras Pertahankan Kebohongan Ferdy Sambo
Sekitar 10 Jam yang laluVIDEO: Mirip Sambo, Jaksa Nilai Agus Nurpatria Coreng Citra Polri
Sekitar 17 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Kembali Singgung Kasus KM50 di Sidang Tuntutan Hendra Kurniawan
Sekitar 18 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Sebut Pengacara Sambo Gagal Fokus, Ricky & Kuat Pengikut Setia Berdusta
Sekitar 18 Jam yang laluVIDEO: Replik Jaksa Ungkap Kuasa Hukum Bersikeras Pertahankan Kebohongan Ferdy Sambo
Sekitar 10 Jam yang laluVIDEO: Mirip Sambo, Jaksa Nilai Agus Nurpatria Coreng Citra Polri
Sekitar 17 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Kembali Singgung Kasus KM50 di Sidang Tuntutan Hendra Kurniawan
Sekitar 18 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Sebut Pengacara Sambo Gagal Fokus, Ricky & Kuat Pengikut Setia Berdusta
Sekitar 18 Jam yang laluPutri Candrawathi dan Bharada E Hadapi Sidang Replik Hari Ini
Sekitar 45 Menit yang laluJeritan Prajurit Pangkat Terendah Sadar Diperalat Jenderal
Sekitar 1 Hari yang laluMasa Penahanan Ferdy Sambo Cs Diperpanjang Selama 30 Hari
Sekitar 1 Hari yang laluApakah Boleh Memperoleh Vaksin Campak Bersamaan dengan Booster COVID-19?
Sekitar 2 Menit yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 4 Hari yang laluBreaking News: Direksi Mulai Pertimbangkan Pembubaran Arema FC
Sekitar 11 Menit yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen NegaraMoch N. Kurniawan
Dosen Ilmu Komunikasi Swiss German University
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami