25 Kata-kata Goenawan Mohamad Tentang Kehidupan, Inspiratif dan Penuh Makna
Merdeka.com - Goenawan Soesatyo Mohamad atau yang lebih dikenal dengan Goenawan Mohamad adalah seorang jurnalis dan sastrawan yang kritis dan berwawasan luas. Tulisan Goenawan banyak mengangkat tema HAM, agama, demokrasi, korupsi, dan sebagainya.
Pria kelahiran Batang, Jawa Tengah, 29 Juli 1941 ini bersama rekan-rekannya mendirikan Majalah Mingguan Tempo pada 1971, sebuah majalah yang mengusung karakter jurnalisme majalah Time. Di sana ia banyak menulis kolom tentang agenda-agenda politik di Indonesia. Jiwa kritisnya membawa dia untuk mengkritik rezim Soeharto yang pada waktu itu menekan pertumbuhan demokrasi di Indonesia.
Di samping itu, sastrawan senior ini juga menjadi salah satu pendiri Aliansi Jurnalis Independen (AJI), asosiasi jurnalis independen pertama di Indonesia. Ia juga turut mendirikan Institut Studi Arus Informasi (ISAI) yang bekerja mendokumentasikan kekerasan terhadap dunia pers Indonesia. Goenawan hingga kini masih aktif menghadiri konferensi baik sebagai pembicara, narasumber, atau peserta.
Meski usianya sudah tidak lagi muda, namun semangatnya dalam menyampaikan ide dan gagasan hingga kini tak pernah mudar. Tak heran, jika Goenawan begitu digemari oleh semua kalangan. Berikut ini kata-kata Goenawan Mohamad yang merdeka.com lansir dari jagokata.com
Kata-kata Goenawan Mohamad Tentang Kehidupan
wikipedia
1. Betapa mahalnya ongkos pendidikan sekolah bagi sebuah negara miskin; tapi juga betapa omong kosongnya sistem sekolah itu untuk menghilangkan jurang kemiskinan tersebut.
2. Dari pelajaran sejarah yang kini makin keras diingat: gedung-gedung bisa saja dibangun, bisnis maju, kota tampak indah, tapi si miskin tambah sengsara.
3. Banyak jawaban jadi tunggal dan mutlak, ketika banyak pertanyaan tak bisa diam dan kekejaman terus terjadi.
4. Orang hanya bisa berarti sesudah mati, itu tanda begitu buruk hidup hari ini.
5. Kapital selalu ekspansionistis, akan butuh lebih luas wilayah yang belum dirambah mekanisme modal, sampai seluruhnya tertelan dan krisis akan terjadi.
6. Tentu saja demokrasi, seperti teater, sebenarnya bukanlah proses untuk menemukan kebenaran, melainkan untuk menghadapi kesalahan, dan mengatasinya, terkadang dengan sedih, terkadang dengan tawa.
7. Yang penting adalah percakapan dengan kebebasan. Juga kemerdekaan untuk mencari sendiri apa yang benar dan yang adil.
8. Sebuah kalimat akan menemukan maknanya dalam sebuah keinginan.
9. Tapi barangkali sejarah memang terdiri dari penemuan-penemuan separuh benar, atau separuh salah, hingga kemajuan terjadi.
Kata-kata Goenawan Mohamad yang Inspiratif
10. Ada orang pandai, selalu bisa merampungkan kerja dan kalau perlu ia mau mempertaruhkan nyawa; tapi adakah ia punya hati nurani, rupanya itu perkara lain.
11. Dunia ini merupakan sebuah latar belakang, dan dari sana tersusun sebuah atau beberapa buah norma, yang membatasi luasnya pilihan-pilihan yang bisa diambil.
12. Ketika tindakan besar nyaris tak ada, tindakan kecil tak ada salahnya dihargai.
13. Kita tahu, dalam hidup, biarpun ringkas selalu ada sesuatu yang mesti dilepas.
14. Mereka yang terbiasa dengan kekuasaan dan aturan memang umumnya sulit memahami puisi.
15. Jangan-jangan Tuhan menyisipkan harapan bukan pada nasib dan masa depan, melainkan pada momen-momen kini dalam hidup.
16. Kejujuran ternyata dapat merupakan kebutuhan penting, bukan untuk ditepuktangani melainkan untuk penyelamatan jiwa.
17. Kita tidak tahu pasti bagaimana persisnya kata-kata akan diberi harga, dan apakah sebuah isyarat akan sampai.
Kata-kata Goenawan Mohamad yang Penuh Makna
18. Ketika bahasa bergerak kearah sifatnya yang lebih komunikatif dan bukan sifatnya yang ekspresif, pengalaman yang paling batin tak akan bisa diartikulasikan.
19. Membiarkan korupsi hari ini akan memusnahkan dasar keadilan, sampai ke generasi yg akan datang.
20. Planet ini hanya setitik noktah yang cepat hilang. Tapi pada saat yang sama, dalam keadaan yang praktis terabaikan itu, hilang dan ketiadaan bukanlah sesuatu yang luar biasa.
21. Sesungguhnyalah, manusia itu sebatang sungai yang tercemar, dan orang harus jadi sehamparan laut untuk menerima sebatang sungai yang tercemar tanpa ia sendiri jadi najis.
22. Orang tak selalu baik, benar, berani. Tapi saya mengagumi tindakan yang baik, benar, berani, biarpun sebentar.
23. Suara, bahkan risalah protes yang keras, seperti halnya sastra, tak pernah cukup kuat dan cukup padu untuk mengubah dunia.
24. Bahasa datang, dan kemudian penghancuran. Kini orang bisa dengan mudah menulis atau membaca kata-kata yang agresif, makian kasar, dan kalimat benci yang brutal di Internet, terutama dalam Twitter. Mungkin semua itu hanya ekspresi tak matang dan gagah-gagahan anak muda.
25. Kita hidup di zaman deret. Insiden, spontanitas, kebetulan, semua dianggap omong kosong. Selalu ada rekayasa, katanya, karena kita tak bisa membayangkan sesuatu yang tak terduga-duga. Dengan kata lain: kita tak punya ide tentang sesuatu yang sama sekali bebas dari suatu deret, sesuatu yang sama sekali berbeda.
(mdk/jen)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenal Lebih Dekat Sosok Sitor Situmorang, Penulis dan Wartawan Indonesia Asal Samosir
Pria berdarah Batak ini sudah malang melintang di dunia sastra maupun jurnalistik yang menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Baca SelengkapnyaTak Boleh Digunakan Sembarangan, Begini Sakralnya Golok Betawi yang Penuh Filosofi
Bagi masyarakat Betawi, golok bukan sekadar senjata tajam, tapi juga punya makna mendalam.
Baca SelengkapnyaDi Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara
Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gagasan Pokok adalah Inti dari Sebuah Bacaan, Kenali Ciri-cirinya
Gagasan pokok mencerminkan ide utama yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca.
Baca SelengkapnyaMengenal Awaloedin Djamin, Mantan Kapolri Asal Sumbar yang Lahir dari Keluarga Bangsawan
Selama menjadi Kapolri, Awaloedin mempelopori lahirnya satpam. Tak heran hingga saat ini ia dijuluki Bapak Satpam Indonesia.
Baca SelengkapnyaMengenal Rangkayo Khailan Syamsu, Penulis dan Tokoh Aktivis Pejuang Hak Perempuan Terkemuka di Hindia Belanda
Sosok penulis dan wartawan dari Bukittinggi ini terus menyuarakan hak-hak perempuan dan penghapusan perkawinan anak.
Baca SelengkapnyaMomen Santri Ganteng Asal Jerman Setoran Hafalan Kitab, Fasih Banget Sampai jadi Sorotan
Sosoknya bukan hanya berparas menawan. Namun, santri tersebut nampak fasih saat mengucap hafalan.
Baca SelengkapnyaJadi Kudapan Khas Pandeglang, Ini Fakta Menarik Kue Jojorong yang Sudah Ada Sejak Kesultanan Banten
Siapapun yang mencicipi kue Jojorong dijamin langsung jatuh hati lewat rasa manis gurihnya. Kue ini juga sarat filosofi.
Baca SelengkapnyaOPINI: Indonesia Untuk Bangsa Indonesia
Mewakili para orang tua pribumi Indonesia, kami ingin mengingatkan agar para putera puteri bangsa Indonesia dapat hidup aman, tenteram dan sejahtera.
Baca Selengkapnya