26 Maret Peringati Hari Kesadaran Epilepsi, Ketahui Sejarahnya dan Hilangkan Stigma

Minggu, 26 Maret 2023 05:01 Reporter : Ayu Isti
26 Maret Peringati Hari Kesadaran Epilepsi, Ketahui Sejarahnya dan Hilangkan Stigma ilustrasi epilepsi. ©www.jpost.com

Merdeka.com - Epilepsi adalah salah satu penyakit kronis yang cukup banyak terjadi di masyarakat. Ini adalah kondisi neurologis yang ditandai oleh aktivitas listrik yang abnormal dalam otak. Di mana penyakit ini sering kali menyebabkan serangan kejang pada penderitanya.

Serangan kejang pada penderita epilepsi dapat terjadi kapan saja. Saat terjadi, sel abnormal dalam otak memancarkan sinyal listrik secara tidak terkendali, yang dapat mempengaruhi berbagai fungsi tubuh seperti gerakan, sensasi, kesadaran, atau perilaku.

Sayangnya, diskriminasi terhadap orang yang mengidap epilepsi masih terjadi di masyarakat. Beberapa orang yang mengidap epilepsi mengalami stigma atau diskriminasi karena kejang yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga. Inilah yang menjadi dasar dibentuknya peringatan khusus Hari Kesadaran Epilepsi setiap 26 Maret.

Dengan peringatan ini, diharapkan masyarakat semakin sadar tentang kondisi penyakit yang menyerang otak serta dapat menghilangkan rasa takut dari berbagai stigma yang sering diberikan pada penderita. Tepat pada hari ini, penting bagi masyarakat untuk mengedukasi diri sendiri tentang sejarah Hari Kesadaran Epilepsi, tujuan peringatan, hingga cara yang bisa dilakukan untuk membantu penderita epilepsi.

Dilansir dari laman National Today, berikut kami merangkum sejarah peristiwa 26 Maret yang diperingati sebagai Hari Kesadaran Epilepsi dan penjelasan lainnya, bisa Anda simak.

2 dari 4 halaman

Sejarah Hari Kesadaran Epilepsi

Sejarah peristiwa 26 Maret yang diperingati sebagai Hari Kesadaran Epilepsi, bermula dari Cassidy Megan dari Nova Scotia, warga negara Kanada yang mendirikan peringatan ini pertama kali pada 26 Maret 2008. Terinspirasi dari kondisinya sendiri yang didiagnosis dengan epilepsi, Megan menyadari pentingnya setiap orang memahami gangguan neurologis yang umum ini.

Megan kemudian tergerak untuk memberikan edukasi masyarakat untuk terlibat dan mendukung langsung para penderita epilepsi. Edukasi ini juga mengajak masyarakat untuk menghilangkan rasa takut akan stigma yang kerap dilekatkan pada penderita epilepsi, yaitu gejala kejang yang dapat terjadi secara tiba-tiba.

Epilepsi disebabkan oleh gangguan listrik di otak yang mengakibatkan berbagai jenis kejang. Ini bisa menjadi kondisi yang menakutkan bagi orang yang tidak mengerti apa yang sedang terjadi, yang menyebabkan banyak asumsi yang tidak perlu dan bahkan undang-undang tentang penyakit dan kemampuan orang yang hidup dengannya.

Ini adalah gangguan neurologis paling umum keempat setelah migrain, stroke, dan Alzheimer. Perkiraan menunjukkan bahwa satu dari 26 orang Amerika akan mengembangkan epilepsi di beberapa titik dalam hidup mereka.

Pada tahun 2009, Yayasan Anita Kaufmann bermitra dengan Asosiasi Epilepsi Nova Scotia untuk meluncurkan Hari Ungu, membawa lebih banyak perhatian kolektif dan kampanye terstruktur untuk tujuan hari itu di AS dan internasional. Lebih dari 100.000 pelajar, 95 tempat kerja, dan 116 politisi berpartisipasi dalam acara Hari Ungu di tahun yang sama.

3 dari 4 halaman

Tujuan Hari Kesadaran Epilepsi

Setelah mengetahui sejarah peristiwa 26 Maret yang diperingati sebagai Hari Kesadaran Epilepsi, berikutnya penting untuk dipahami berbagai tujuan yang melatarbelakangi peringatan ini. Hari Kesadaran Epilepsi dibentuk untuk membangkitkan pemahaman tentang penyakit epilepsi.

Bukan hanya mengedukasi tentang kondisi penyakit, peringatan ini juga mengajak masyarakat untuk menghilangkan stigma negatif yang sering diberikan pada penderita epilepsi. Dengan edukasi yang baik, maka kesadaran masyarakat akan meningkat sehingga perlahan akan mengikis stigma buruk yang sering dianggap sebagai ketakutan tersendiri di masyarakat.

Terakhir, peringatan ini didirikan untuk mendukung para penderita epilepsi untuk memperjuangkan hidupnya. Peringatan ini mengajak masyarakat untuk membantu penderita epilepsi ketika membutuhkan pertolongan saat gejala terjadi. Dengan pertolongan yang cepat, maka Anda bisa menyelamatkan kehidupan seseorang.

4 dari 4 halaman

Cara Membantu Penderita Epilepsi

Setelah mengetahui sejarah dan tujuan peringatan Hari Kesadaran Epilepsi 26 Maret, terakhir akan dijelaskan bagaimana cara membantu penderita epilepsi yang baik dan tepat. Beberapa langkah berikut bisa dilakukan, ketika Anda melihat seseorang yang secara tiba-tiba mengalami kejang dengan indikasi epilepsi.

Ini penting diketahui, sebab gejala kejang pada penderita epilepsi dapat terjadi kapan dan di mana saja. Dengan memberikan pertolongan pertama yang baik dan tepat, maka Anda bisa menyelamatkan kehidupan seseorang.

Berikut beberapa cara membantu penderita epilepsi yang perlu Anda pahami:

  • Jika seseorang mulai mengalami kejang atau sedang dalam proses kejang, singkirkan benda tajam di dekat mereka, lepaskan kacamata jika mereka memakainya, dan letakkan bantal atau kaki Anda di bawah kepala mereka, jika memungkinkan.
  • Cobalah untuk membalikkan orang tersebut sehingga mereka tidak tersedak cairan dan memastikan tidak ada apa pun di mulutnya.
  • Catat berapa lama kejang berlangsung dan beri tahu orang tersebut dan tenaga medis pada waktu yang tepat.
  • Jika kejang berlangsung lebih dari lima menit atau cedera diderita selama kejang, sebaiknya panggil ambulans, jika tidak, setelah kejang selesai dan orang tersebut koheren, mereka mungkin juga memerlukan bantuan untuk menelepon orang yang dicintai.
  • Menyaksikan seseorang mengalami kejang bisa menakutkan tetapi, ingat, kebanyakan kejang akan berhenti dengan sendirinya dalam beberapa menit, mengetahui cara membantu seseorang akan membuat Anda tetap fokus dan mendukung mereka dengan cara yang berarti.

[ayi]
Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini