Merdeka.com - Epilepsi adalah salah satu penyakit kronis yang cukup banyak terjadi di masyarakat. Ini adalah kondisi neurologis yang ditandai oleh aktivitas listrik yang abnormal dalam otak. Di mana penyakit ini sering kali menyebabkan serangan kejang pada penderitanya.
Serangan kejang pada penderita epilepsi dapat terjadi kapan saja. Saat terjadi, sel abnormal dalam otak memancarkan sinyal listrik secara tidak terkendali, yang dapat mempengaruhi berbagai fungsi tubuh seperti gerakan, sensasi, kesadaran, atau perilaku.
Sayangnya, diskriminasi terhadap orang yang mengidap epilepsi masih terjadi di masyarakat. Beberapa orang yang mengidap epilepsi mengalami stigma atau diskriminasi karena kejang yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga. Inilah yang menjadi dasar dibentuknya peringatan khusus Hari Kesadaran Epilepsi setiap 26 Maret.
Dengan peringatan ini, diharapkan masyarakat semakin sadar tentang kondisi penyakit yang menyerang otak serta dapat menghilangkan rasa takut dari berbagai stigma yang sering diberikan pada penderita. Tepat pada hari ini, penting bagi masyarakat untuk mengedukasi diri sendiri tentang sejarah Hari Kesadaran Epilepsi, tujuan peringatan, hingga cara yang bisa dilakukan untuk membantu penderita epilepsi.
Dilansir dari laman National Today, berikut kami merangkum sejarah peristiwa 26 Maret yang diperingati sebagai Hari Kesadaran Epilepsi dan penjelasan lainnya, bisa Anda simak.
Sejarah peristiwa 26 Maret yang diperingati sebagai Hari Kesadaran Epilepsi, bermula dari Cassidy Megan dari Nova Scotia, warga negara Kanada yang mendirikan peringatan ini pertama kali pada 26 Maret 2008. Terinspirasi dari kondisinya sendiri yang didiagnosis dengan epilepsi, Megan menyadari pentingnya setiap orang memahami gangguan neurologis yang umum ini.
Megan kemudian tergerak untuk memberikan edukasi masyarakat untuk terlibat dan mendukung langsung para penderita epilepsi. Edukasi ini juga mengajak masyarakat untuk menghilangkan rasa takut akan stigma yang kerap dilekatkan pada penderita epilepsi, yaitu gejala kejang yang dapat terjadi secara tiba-tiba.
Epilepsi disebabkan oleh gangguan listrik di otak yang mengakibatkan berbagai jenis kejang. Ini bisa menjadi kondisi yang menakutkan bagi orang yang tidak mengerti apa yang sedang terjadi, yang menyebabkan banyak asumsi yang tidak perlu dan bahkan undang-undang tentang penyakit dan kemampuan orang yang hidup dengannya.
Ini adalah gangguan neurologis paling umum keempat setelah migrain, stroke, dan Alzheimer. Perkiraan menunjukkan bahwa satu dari 26 orang Amerika akan mengembangkan epilepsi di beberapa titik dalam hidup mereka.
Pada tahun 2009, Yayasan Anita Kaufmann bermitra dengan Asosiasi Epilepsi Nova Scotia untuk meluncurkan Hari Ungu, membawa lebih banyak perhatian kolektif dan kampanye terstruktur untuk tujuan hari itu di AS dan internasional. Lebih dari 100.000 pelajar, 95 tempat kerja, dan 116 politisi berpartisipasi dalam acara Hari Ungu di tahun yang sama.
Advertisement
Setelah mengetahui sejarah peristiwa 26 Maret yang diperingati sebagai Hari Kesadaran Epilepsi, berikutnya penting untuk dipahami berbagai tujuan yang melatarbelakangi peringatan ini. Hari Kesadaran Epilepsi dibentuk untuk membangkitkan pemahaman tentang penyakit epilepsi.
Bukan hanya mengedukasi tentang kondisi penyakit, peringatan ini juga mengajak masyarakat untuk menghilangkan stigma negatif yang sering diberikan pada penderita epilepsi. Dengan edukasi yang baik, maka kesadaran masyarakat akan meningkat sehingga perlahan akan mengikis stigma buruk yang sering dianggap sebagai ketakutan tersendiri di masyarakat.
Terakhir, peringatan ini didirikan untuk mendukung para penderita epilepsi untuk memperjuangkan hidupnya. Peringatan ini mengajak masyarakat untuk membantu penderita epilepsi ketika membutuhkan pertolongan saat gejala terjadi. Dengan pertolongan yang cepat, maka Anda bisa menyelamatkan kehidupan seseorang.
Setelah mengetahui sejarah dan tujuan peringatan Hari Kesadaran Epilepsi 26 Maret, terakhir akan dijelaskan bagaimana cara membantu penderita epilepsi yang baik dan tepat. Beberapa langkah berikut bisa dilakukan, ketika Anda melihat seseorang yang secara tiba-tiba mengalami kejang dengan indikasi epilepsi.
Ini penting diketahui, sebab gejala kejang pada penderita epilepsi dapat terjadi kapan dan di mana saja. Dengan memberikan pertolongan pertama yang baik dan tepat, maka Anda bisa menyelamatkan kehidupan seseorang.
Berikut beberapa cara membantu penderita epilepsi yang perlu Anda pahami:
Advertisement
Gelontorkan Anggaran Ratusan Juta Rupiah, Pemkab Boyolali Bersiap Hadapi Kekeringan
Sekitar 3 Jam yang laluDeddy Corbuzier Coba Filter Penampilan Lawasnya, Begini Potretnya
Sekitar 7 Jam yang laluCara Menghindari Penipuan Jual Beli Online, Teliti dan Jangan Mudah Tergiur
Sekitar 7 Jam yang laluBicara Soal Pendidikan Bangsa, Ketua Muhammadiyah: Harus Kerja Keras
Sekitar 8 Jam yang laluAjari Anak Bahasa Inggris, Tak Sangka Aksen Ibu Ini Bikin Kagum dan Banjir Pujian
Sekitar 8 Jam yang laluDikira Syuting Angkling Dharma, Pasangan Ini Ternyata Sedang Gelar Pernikahan
Sekitar 8 Jam yang laluUMKM di Stadion Manahan Solo Terbantu Pembayaran Pakai QRIS BRI
Sekitar 9 Jam yang laluSempat Dihujat Soal Gaji Eks Karyawan, Tasyi Athasyia Akhirnya Buka Suara
Sekitar 9 Jam yang lalu6 Larangan saat di Masjidil Haram, Jemaah Haji Wajib Tahu
Sekitar 9 Jam yang laluDoa untuk Suami yang Sedang Bekerja Jauh, Mohon Kemudahan dan Keselamatan
Sekitar 9 Jam yang lalu3 Fakta Kursi Ki Hadjar Dewantara yang Rusak Akibat Kerusuhan, Saksi Cerita Pahit
Sekitar 9 Jam yang laluBerkah Beri Takjil Gratis, Pengusaha Serabi Sukses Buka Gerai Se-Indonesia
Sekitar 10 Jam yang lalu4 Wisata Unik Kuliner Jengkol di Jogja, Ada Banyak Varian Rasa yang Menarik Dicoba
Sekitar 11 Jam yang laluJual Miras Oplosan, 2 Warga di Tasikmalaya Terancam Penjara 15 Tahun
Sekitar 1 Jam yang laluJangan Tertipu, Begini Cara Membedakan Oli Asli dan Palsu
Sekitar 5 Jam yang laluBikin Oli Abal-Abal, Komplotan Ini Cuan Rp6,5 Miliar Sebulan
Sekitar 7 Jam yang laluBikin Geleng Kepala, Pria Ini Ikut Seleksi Brimob karena Salah Pencet saat Buka Web
Sekitar 9 Jam yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 6 Hari yang laluPesan Manis Sang Jenderal dan Istri dari Balik Jeruji di Hari Ultah Anak Perempuannya
Sekitar 6 Hari yang laluTerang-terangan Mahfud MD Sebut Ada Pejabat Bekingi Mafia, Singgung Rafael & Sambo
Sekitar 1 Minggu yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 1 Minggu yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 6 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 2 Minggu yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluMinta Pasokan Serum dan Vaksin Antirabies, Viktor Laiskodat Telepon Menkes
Sekitar 1 Minggu yang laluSudin KPKP Jakarta Selatan Gelar Vaksin Rabies Gratis untuk Cegah Penyakit Menular
Sekitar 1 Minggu yang laluPersebaya Menyetujui Larangan Kehadiran Suporter Tamu di Liga 1 2023/2024
Sekitar 3 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Darynaufal Mulyaman, S.S., M.Si
Lecturer at Department of International Relations - FISIPOL UKIMeningkatkan Kemajuan ASEAN dalam 50 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Korea
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami