Warga Ria Rio minta Jokowi jadi mediator dengan PT Pulo Mas Jaya
Merdeka.com - Ratusan warga Kampung Pedongkelan RT 6 dan RT 7 RW 15, Kayu Putih, Pulogadung, yang tinggal di sekitar Waduk Ria Rio menolak untuk direlokasi ke Rusun Pinus Elok, Cakung, Jakarta Timur. Mereka meminta Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( Jokowi ) untuk menjadi mediator antara Warga Ria Rio dan PT Pulo Mas Jaya terkait sengketa tanah yang menjadi permasalahan selama ini.
"Selama tuntutan kami belum terpenuhi kami tidak mau direlokasi. Sudah berapa kali kami bilang tidak mau menerima uang kerahiman Rp 1 juta. Kami mau Jokowi turun tangan jadi mediator sama PT Pulomas," kata Yadi Ardan, salah satu Staf RW 15, di Kantor Kecamatan Pulogadung, Selasa (23/9).
Yadi mengatakan, Jokowi sendiri pernah mengantarkan warga Ria Rio untuk melihat Rusun Pinus Elok yang sudah hampir rampung beberapa hari. Menurutnya, pada saat itu Jokowi berjanji akan memberikan yang terbaik bagi warga.
"Memang sudah diajak Jokowi melihat Rusun, kita lihat fasilitasnya lengkap, tapi kami tetap minta pak Jokowi memperjuangkan uang kerahiman sebesar Rp 5 juta. Pak Jokowi bilang akan di usahakan," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, ratusan warga RT 06 dan 07, RW 15, Kampung Pedongkelan, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, sepakat menolak relokasi ke Rusunawa Pinus Elok, Cakung, Jakarta Timur. Penolakan ini ditandai dengan aksi walk out (meninggalkan ruangan) saat acara pengundian penempatan rusun di lantai 4, Aula Kantor Kecamatan Pulogadung.
Mereka menolak dipindah karena belum mendapat penjelasan tentang berbagai hal teknis dari pihak kecamatan.
"Kami sepakat menolak. Kenapa, selama ini tuntutan kita tidak ada yang dipenuhi, tiba-tiba kita datang buat pengundian. Pak Camat seakan membela PT Pulomas bukan memihak sama kita. Untuk itu kami kompak menolak, dan keluar ruangan," tegas salah satu warga, Sudiarto usai keluar ruangan, Rabu (23/9).
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaJokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros
Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden
Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaJokowi Klaim Sudah Gelontorkan Dana Desa Rp539 Triliun: Setara 250 Bandara Besar
Jokowi menilai jumlah dana desa yang telah disalurkan sejak tahun 2015 itu bukanlah angka yang kecil.
Baca SelengkapnyaCEK FAKTA: Hoaks Jokowi Bagi-Bagi Uang Rp50 Juta dalam Rangka Pensiun
Beredar informasi Jokowi akan memberikan bantuan sosial tunai senilai Rp50 juta dalam rangka pensiun sebagai Presiden
Baca SelengkapnyaCurhat Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, tapi Kalau Beras Naik Saya Dimarahi Ibu-Ibu
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaRamai Kritik Prabowo Terima Penghargaan Jenderal Bintang 4, Ada Pelanggaran Aturan?
Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pangkat kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menuai pro kontra.
Baca Selengkapnya