Warga Kampung Bandan Mengungsi Usai Kebakaran, Anies Dikritik Soal Rusunawa
Merdeka.com - Ratusan rumah terbakar di Kampung Bandan, Jakarta Utara. Akibatnya ribuan warga kehilangan tempat tinggal dan mengungsi.
Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta yang juga Ketua Fraksi PDIP di DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, meminta agar Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, segera membangun rumah susun sewa untuk untuk warga Kampung Bandan.
"Kalau Pak Anies punya program rusunami monggo, rusunawa juga. Ini pilihan warga Jakarta. Ini kan pilihan warga. Kalau warga punya duit, silakan rusunami. Kalau kurang mampu, silakan rusunawa. Pak Anies memberikan pilihan kepada warga Jakarta. Tapi kan nggak mau melakukan itu," kata Gembong saat dihubungi wartawan, Senin (12/5).
Dia menambahkan, sejak 2017 hampir tidak ada pembangunan rusunawa. Akibatnya, banyak warga kurang mampu tak punya hunian layak. Padahal itu sangat membantu apalagi jika ada warga mengungsi.
Gembong juga menganggap Pemprov DKI Jakarta belum berhasil menangani kebakaran yang sering terjadi. Menurutnya, solusi kebakaran harusnya disiapkan oleh semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
Hal tersebut tidak seharusnya hanya dilimpahkan kepada Dinas Pemadam Kebakaran.
"Semua stakeholder, harus semua. Kalau dilihat di lapangan, di pemukiman padat (yang) jadi persoalan lahan, itu kita harus jujur, soal lahan jadi persoalan. Persoalan itu harus kita lihat bagaimana mengentaskannya," ucap Gembong.
"Artinya tugas seluruh pemangku kepentingan agar terobosan kasus itu bisa diselesaikan bersama," katanya.
Anies Belum Berencana Relokasi Warga
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan telah mendatangi lokasi kebakaran. Ia mengatakan belum ada rencana relokasi bagi warga.
Namun, Anies menjamin adanya bantuan dan perlengkapan bagi korban kebakaran selama di tenda pengungsian.
"Sekarang masih pakai tenda dulu sambil kita berbicara dengan kereta api tentang wilayah ini," tutur Anies.
Meski begitu, jumlah tenda tidak dapat menampung 3.500 warga yang kehilangan tempat tinggal. Akibatnya, ratusan warga memilih tidur di emperan dan selasar toko menggunakan alas seadanya.
Kondisi ini juga membuat anak-anak dan balita tidur di tempat terbuka tanpa alas dan selimut memadai.
Reporter: Ratu Annissa Suryasumirat
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak Ingin 50 Juta Warga Pantura Tenggelam, Prabowo: Pembangunan Tanggul Raksasa Harus Dipercepat
Proyek tanggul raksasa merupakan jawaban terhadap fenomena naiknya permukaan laut, terjadinya abrasi, hingga hilangnya banyak lahan.
Baca SelengkapnyaGempa Susulan Berlanjut di Kepulauan Bawean, Jumlah Pengungsi Bertambah Jadi 34 Ribu Jiwa
Gempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaMinta Dukungan Warga Riau, Prabowo: Jangan Tersesat dengan Orang yang Hidupnya Menyesatkan
Prabowo berharap semua warga Riau yang hadir untuk memilihnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seharian Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Bandung dan Lembang Kebanjiran
Hujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaWarga Jakarta Mulai Padati Kawasan Bundaran HI jelang Perayaan Tahun Baru
Pemprov DKI Jakarta bakal menggelar perayaan malam tahun baru menuju 2024 di kawasan Bundaran HI
Baca SelengkapnyaKunjungi Sumbu Kebangsaan IKN, Presiden Jokowi Lakukan Penanaman Pohon Bersama
Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke IKN guna meninjau kembali progres pembangunan.
Baca SelengkapnyaBarisan Pemuda Riau Deklarasikan Dukungan untuk Prabowo-Gibran
Pemuda memiliki peran penting pembangunan bangsa dan negara
Baca SelengkapnyaDuka Warga Pesisir Padang Pariaman, Rumahnya Hancur Dihantam Abrasi Bertahun-Tahun
Tingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga
Baca SelengkapnyaDihantui Gempa Susulan, Warga Bawean Takut Tinggal di Rumah
Warga lebih memilih tinggal di tenda yang dibangun secara swadaya.
Baca Selengkapnya