Warga Kampung Akuarium harap Anies segera tata bekas gusuran
Merdeka.com - Warga Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara berharap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan segera melakukan penataan kampung mereka setelah adanya Keputusan Gubernur 878 Tahun 2018 tentang tentang Pelaksanaan Penataan Kampung dan Masyarakat.
Sebelumnya, pada masa kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama, Kampung Akuarium digusur paksa pada 11 April 2016. Sekitar 345 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal mereka.
Dharma Diani, salah seorang warga Kampung Akuarium mengatakan, akibat penggusuran itu mereka harus bertahan hidup tanpa tempat tinggal. Kartu identitas mereka dicabut bersamaan dengan penggusuran.
Akhirnya, saat Gubernur Anies menjabat, mereka diberikan tempat penampungan sementara (shelter) untuk 90 kepala keluarga yang bertahan. Serta awal Januari Rukun Tetangga kembali dibentuk dan warga bisa kembali mendapatkan identitasnya.
"9 bulan kami berproses ini itikad baik ada kami sudah rasakan Insya Allah. Pak Anies sudah memerintahkan bawahannya dan Alhamdulillah welcome banget," ujar Diani kepada wartawan di PN Jakarta Pusat, Selasa (26/6).
Dia berharap Anies melanjutkan komitmennya membangun kembali kampung yang sudah digusur. Diani yakin dengan dasar hukum melalui Keputusan Gubernur itu, bisa terealisasi pada 2019.
"Kepgub ada kekuatan hukumnya penataan atau gugus tugas penataan kampung itu bisa direalisasikan dengan kepgub," kata dia.
Warga berharap konsep pembangunan Anies menyertakan keinginan warga. Diani mengungkap mereka memiliki desain sendiri dan maketnya sudah pernah diserahkan kepada Anies awal tahun ini.
Diani menuturkan penataan nantinya memikirkan kehidupan masyarakat nelayan di sana. "Bukan cuma rusun doang, paku dingin tapi lebih mengedepankan kampung nelayan kampung bahari di situ ada harapan bahwa pemerintah dan warga bisa bekerja sama berkolaborasi bisa ngobrol nemuin titik persoalan," kata dia.
Diani bercerita sejak awal masalah penggusuran ini hanya karena masalah komunikasi warga dengan Pemprov. Dia bersyukur pemerintah Jakarta saat ini lebih mau mendengarkan warga Kampung Akuarium.
"Dari awal kita bicarakan solusinya bagaimana penataan kampung bukan sekadar digusur langsung pindah beres, ternyata bisa enggak tempat ditata tempat itu direka ulang atau gimana, ternyata bisa semua kalau pemerintah mau dan mendukung dan Alhamdulillah sampai hari ini Pemda sekarang mau bicara mau duduk bareng mau mendengar mau kolaborasi itu terealisasi semua," kata dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies juga memeluk sambil menenangkan salah satu warga yang menangis mengeluhkan nasib mereka.
Baca SelengkapnyaAnies menyebut Kampung Susun Bayam merupakan kewajiban negara kepada warganya.
Baca SelengkapnyaAnies lalu menjelaskan persimpangan jalan yang dia maksud. Dia menyorot banyaknya aturan yang diubah demi kepentingan penguasa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies berkomitmen menciptakan negeri yang tidak lagi menakutkan atas kritikan dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto PDIP, Ganjar mampu menurunkan angka kemiskinan dengan sumber dana yang tidak sebanyak DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies mengaku menemui warga Kampung Bayam bukan karena mau mempublikasikan pertemuan.
Baca Selengkapnya"Kita ingin mengembalikan agar negara ini tidak diatur pakai selera. Tapi, diatur menggunakan tata aturan hukum, meninggikan etika" kata Anies
Baca SelengkapnyaAcara 'Desak Anies' Istana Basa Pagaruyung, Tanah Datar, Sumatera Barat kembali dibatalkan secara sepihak.
Baca SelengkapnyaAnies menilai semakin tampak jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Baca Selengkapnya