'Warga Bekasi tak pernah bermimpi wilayahnya menjadi 'WC'-nya orang DKI'
Merdeka.com - Anggota Komisi 1 DPRD Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata mengaku prihatin dengan kondisi lingkungan di sekitar TPST Bantargebang. Dia menilai DKI Jakarta tak serius melakukan pengolahan sampah dan sampah yang dibuang justru semakin meningkat.
"Warga Bekasi tidak pernah bermimpi wilayahnya menjadi 'WC'-nya orang DKI," kata Ariyanto kepada merdeka.com, Selasa (23/10).
Dia mengatakan, perjanjian kerja sama yang baru diteken pada 2016 silam merupakan adendum dari perjanjian yang diteken pada 2009 lalu antara Pemerintah Kota Bekasi dengan Pemerintah DKI Jakarta.
"Perjanjian baru sudah dua tahun berjalan, tapi belum ada evaluasi," kata Ariyanto.
Harusnya, kata dia, setiap ada perkembangan tentang pengelolaan sampah di TPST Bantargebang lembaganya mendapatkan laporan dari pihak terkait, terutama pengelola TPST Bantargebang.
"Bagaimana pun juga, DKI menumpang tempat sampah di Kota Bekasi," kata Ariyanto.
Menurut Ariyanto, sampah DKI yang dibuang ke TPST Bantargebang jumlahnya tak sedikit. Rencana DKI membangun ITF di empat titik sejak era Gubernur Joko Widodo sampai sekarang tak pernah terealisasi. Ujung-ujungnya, ribuan ton sampah dibuang ke TPST Bantargebang.
Karena itu, penderitaan warga di Bantargebang semakin parah. Udara di sana semakin tercemar. Ironisnya, DKI menyelesaikan kasus pencemaran yang berdampak kepada warga dengan memberikan kompensasi uang senilai Rp 200 ribu setiap bulan.
"Oksigen itu mahal, lingkungan bersih itu mahal. Karena menyangkut kesehatan, ini cuma dihargai Rp 200 ribu. Untuk biaya hidup sehat jauh dari kurang," ujar Ariyanto.
Menurut dia, yang harus dilakukan oleh DKI sebagai pemilik TPST Bantargebang melakukan rehabilitasi total TPST Bantargebang, dan menyetop pengiriman sampah ke sana. Sebab, kapasitas TPST Bantargebang telah overload.
"Kasihan warga di sana, karena DKI tidak komitmen mengurangi sampah yang dikirim," kata Ariyanto.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seharian Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Bandung dan Lembang Kebanjiran
Hujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaJakarta Diguyur Hujan Sejak Pagi, 38 Ruas Jalan Terendam Banjir
Isnawa mengatakan, BPBD DKI Jakarta telah mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah.
Baca Selengkapnya30 RT di DKI Jakarta Masih Terendam Banjir, Berikut Rinciannya
Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jakarta Diguyur Hujan Deras Sejak Malam, Ini Titik-Titik Banjir di Hari Pencoblosan Pemilu
BPBD melaporkan sejumlah wilayah terdampak banjir akibat hujan lebat yang mengguyur Ibu Kota semalam.
Baca SelengkapnyaWarga Jakarta Mulai Padati Kawasan Bundaran HI jelang Perayaan Tahun Baru
Pemprov DKI Jakarta bakal menggelar perayaan malam tahun baru menuju 2024 di kawasan Bundaran HI
Baca SelengkapnyaDPR dan Pemerintah Sepakat Rumusan Baru Dewan Kawasan Aglomerasi Ditunjuk Presiden Melalui Keppres
"Jadi ditunjuk lewat keputusan presiden. Jadi artinya dia mau kasih ke wapresnya, mau kasih ke siapa, problem ketatanegaraan kita menjadi selesai."
Baca SelengkapnyaBMKG Ungkap Pemicu Munculnya Puting Beliung di Rancaekek Bandung
Penyebab angin puting beliung dampak dari ikutan pertumbuhan awan sibi. Di mana awan sibi ini merupakan awan yang menyebabkan terjadinya hujan lebat.
Baca SelengkapnyaJokowi Sindir Kantor Pemda Dicat Sesuai Warna Parpol Penguasa
Menurut Jokowi, setiap daerah harus menonjolkan keunggulan yang dimiliki agar setiap daerah memiliki perbedaan.
Baca SelengkapnyaKepala BMKG Sebut Data Kelautan yang Akurat dan Andal Penting untuk Hadapi Perubahan Iklim
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menilai saat ini kondisi bumi mengkhawatirkan dan tidak mudah diprediksi.
Baca Selengkapnya