Merdeka.com - Dahwan, juru masak rumah makan Gudek Bu Juminten ditemukan tewas bersimbah darah di kamar mandi tempatnya bekerja di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Minggu (26/5) lalu. Sebelumnya, Dahwan diduga tewas lantaran bunuh diri.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto menjelaskan Dahwan tewas di tangan empat rekan kerjanya dimana DW, perempuan berusia 21 tahun menjadi otak pelaku pembunuhan berencana tersebut.

"Pelaku DW tidak suka dengan korban yang sudah bekerja lama di rumah makan Gudek Juminten," ujar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Selasa (4/6).

Peristiwa berawal saat DW mengajak korban ke dapur tempat mereka bekerja. "Di dapur telah menunggu tiga pelaku lainnya yakni US, UM dan AS," terang Rikwanto .

Kasubdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Helmy Santikan menambahkan setelah korban berada di dapur, ketiga pelaku yang sudah menunggu langsung menyergap korban.

"Ada yang pegang kaki dan tangan korban, sedangkan DW yang menusuk," paparnya.

"Pelaku UM membekap korban dari belakang dan pegang tangan kiri, kemudian tersangka AS ikut bekap mulut korban dan memegangi tangan kanan korban lalu pelaku US memegangi kedua kaki korban," urai Helmy.

Setelah korban sudah tidak bisa bergerak lantaran dipegang tiga pelaku, lantas pelaku DW langsung menusuk perut korban lalu korban secara membabi buta.

"Ditusuk 5 kali di perut dan 2 kali di bagian leher sampai dipastikan meninggal dunia," terang Helmy.

Kemudian, lanjutnya, pelaku keluar meninggalkan kamar mandi dan menutup pintu seolah korban bunuh diri serta berteriak minta tolong.

"Pelaku jadi membersihkan darah korban dengan ember dan kain lab di lantai dapur, lalu pelaku keluar untuk sepakat tidak bilang kepada polisi," tandas perwira menengah yang akan dimutasi ke Polres Lampung Utara tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Dahwan ditemukan tewas mengenaskan di kamar mandi rumah makan Gudeg Bu Juminten, Jalan Ciputat Baru, RT 01/05 No 19, Sawah Ciputat, Tangerang Selatan pada Minggu (26/5).