Wagub DKI soal Pemukulan Petugas Sudin SDA: Kami Minta Warga Sabar, Jangan Emosi
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengimbau warga bersabar, jangan emosi, apalagi melakukan tindakan kekerasan. Pernyataan itu ditunjukan terkait insiden pemukulan oleh seorang pria berinisial R terhadap petugas Suku Dinas Sumber Daya Air (SDSDA), di daerah Bidara Cina, Kecamatan Jati Negara, Jakarta Timur.
"Kami minta masyarakat sabar jangan emosi, marah, apalagi melakukan pemukulan," kata Riza saat ditemui, di Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa, Jakarta Timur, Kamis (11/2).
Menurutnya, kerja dari petugas yang melakukan langkah antisipasi banjir seharusnya diapresiasi dan didukung. Ia pun menyarankan agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali.
"Petugas banjir setiap hari bertugas memastikan mengecek cuaca, lihat pintu air, bersihkan got selokan waduk semaksimal mungkin. Mari kita apresiasi dan dukung. Bukan justru kita pukul karena kekecewaan kita, mari kita sama sama dukung petugas kita," imbuhnya.
Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta, Dudi Gardesi menyampaikan bahwa insiden pemukulan yang dialami petugas SDSDA berinisial I telah berakhir dengan damai.
"Sepertinya sudah ada penyelesaian secara kekeluargaan," kata Dudi ketika dikonfirmasi merdeka.com.
Pihak Sudin SDA hingga kini masih mengecek kronologi insiden tersebut. Namun demikian, dia memastikan untuk saat ini kedua belah pihak telah sepakat berdamai dan permasalahan tersebut selesai secara kekeluargaan.
"Ya. Sudah selesai. Karena kedua pihak sudah sepakat," ujar dia.
Sebelumnya insiden pemukulan tersebut viral di media sosial melalui video unggahan akun Instagram @net2netnews yang berdurasi 54 detik, memperlihatkan seorang warga Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara memukul petugas dari Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur.
Diketahui belakang bahwa penyebab pemukulan terjadi karena pelaku buru-buru ingin mengantar keluarga yang sakit. Karena terhalangi aktivitas petugas yang sedang menjalankan tugas, lantas pelaku memukul wajah petugas Sudin lain yang berada di luar mobil. Meski demikian, dua orang petugas Sudin SDA DKI yang menjadi korban pun terlihat tak membalas.
"Yang jadi korban itu tim satgas atas nama Ipan dan mengalami luka memar di wajah," kata Kasatpel SDA Kecamatan Jatinegara, Robi Triawan.
Menurut Robi, pemukulan itu terjadi ketika anggota Sudin SDA Jakarta Timur hendak menurunkan pompa mobile guna menyedot debit air dari pemukiman warga ke Kali Ciliwung. Ternyata, posisi mobil yang sedang menyedot air itu dikeluhkan oleh warga. Seorang warga yang mengaku buru-buru karena ada keluarga yang sakit pun menjadi marah.
"Posisi parkir mobil yang tengah menyedot air itu dikeluhkan warga," lanjutnya.
Penjelasan Polisi
Sementara itu, Wakapolres Metro Jakarta Timur AKBP Ahmad Fanani mengatakan, pria yang memukul petugas SDA diketahui atas nama inisial R dan korban atas nama inisial I. Kejadian ini terjadi saat petugas SDA sedang melaksanakan tugasnya.
"Korban Petugas SDA Walikota Jakarta Timur pada hari Senin 8 Febuari 2021, sekira jam 10.00 Wib tiba di TKP mengangkut pompa air untuk bantuan antisipasi dampak banjir di Kali Ciliwung," kata Fanani saat dihubungi merdeka.com.
Ternyata, salah satu alasan R melakukan pemukulan terhadap korban karena sedang panik. Saat itu, ia ingin membawa orangtuanya ke rumah sakit.
"Pelaku ingin membawa orangtuanya ke Rumah Sakit dan terhalang dengan mobil SDA yang parkir di pinggir jalan. Karena panik melakukan pemukulan terhadap korban," jelasnya.
Usai melakukan pemukulan terhadap korban, ternyata pelaku pun meminta maaf karena merasa telah bersalah dengan apa yang sudah ia perbuatnya itu.
"Namun seketika itu pelaku minta maaf dan korban pun tidak menuntut," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang petugas SDSDA menyebut jika pihaknya sudah sempat membuat laporan polisi atas insiden tersebut. Namun, kejadian ini sendiri berujung dengan damai atau diselesaikan secara kekeluargaan.
"Untuk kejadian kemarin berakhir damai pak di sini dan sudah mencabut laporan, dia (korban) melaporkan lewat pimpinan yang di Walikota, sudah dicabut laporannya. (Pelaku warga Bidara Cina) Iya betul (sudah mohon maaf) Iya, sudah laporan (ke polisi) sudah dicabut," ujar petugas SDSDA tersebut.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bawa Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan, Kasetpel Dishub DKI Dinonaktifkan
Heru menyebut, selama dua bulan juga Agustang tidak akan memperoleh tunjangan kinerja daerah (TKD) sebagai pegawai Dishub DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaNyaris Setahun Disandera KKB, Apa Kendala Pembebasan Pilot Susi Air?
Satgas menyebut, saat ini Pj Bupati Nduga, Edison Gwijangge terus melakukan negosiasi dengan Egianus Kogoya.
Baca SelengkapnyaDua Pelajar Diduga Pelaku Penembakan Pesawat di Dekai Ditangkap, Anggota KKB?
Polisi menangkap dua pelajar berinisial MH dan GB atau GE
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaLetjen TNI Maruli Simanjuntak Terima Penghargaan dari MURI, Bantu Pengadaan Air Terbanyak di Indonesia
Letjen TNI Maruli Simanjuntak menerima Penghargaan dari MURI berkat dedikasinya membantu pengadaan air di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Ingatkan Pendatang Baru ke Jakarta Harus Punya Pekerjaan dan Rumah Tinggal
Warga pendatang baru wajib mencatatkan administrasi kependudukan di Dukcapil DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPilot Susi Air Disandera KKB Hampir Setahun, Beberapa Langkah Ini Sudah Dilakukan Pemerintah Indonesia
Dalam hal ini, pemerintah daerah (pemda) dianggap menjadi ujung tombak untuk melakukan negosiasi dengan KKB.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaPKS Unggul di DKI Jakarta, Disusul PDIP dan Gerindra
Hasil suara sah ini diketahui setelah adanya rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara.
Baca Selengkapnya