Wagub DKI: Sekarang yang Kena Covid-19 Bukan Lagi Saudara Jauh, Tapi Saudara Inti
Merdeka.com - Kasus Covid-19 di Ibu Kota Jakarta kian mengkhawatirkan. Lonjakan kasus Covid-19 yang luar biasa hingga mencapai 62.126 per 28 Juni lalu. Meskipun, memasuki Juli, angka Covid-19 di Jakarta semakin menurun, pada 10 Juli telah mencapai 12.920 kasus.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria meminta kepada masyarakat tidak menganggap enteng penyebaran Covid-19 yang semakin masif ini. Bahkan, menurutnya, Covid-19 saat ini sudah sampai menyasar orang-orang terdekat dan tak sedikit yang meninggal dunia.
"Jangan dianggap enteng, sekarang yang kena Covid-19 bukan lagi teman jauh, tapi sahabat kita yang kena. Bahkan ada yang meninggal. Begitu juga saudara, bukan lagi saudara jauh yang kena, tapi saudara inti. Tidak hanya terpapar, tapi meninggal," imbuh Riza kepada wartawan, Minggu (11/7).
Bahkan, Riza merasakan, jika beberapa hari ini banyak dari teman yang turut terpapar Covid-19. Oleh sebab itu, dia mengimbau supaya masyarakat turut mensukseskan program vaksinasi nasional dan disiplin akan protokol kesehatan (prokes).
"Kami tidak pernah berhenti mengingatkan setiap kesempatan pentingnya prokes, begitu juga penggunaan masker, diharapkan sudah harus double. Kami minta semua disiplin, 3M, 5M. Tempat yang terbaik adalah berada di rumah," pintanya.
Walaupun, lanjut Riza, tingginya kasus angka Covid-19 di Jakarta juga sejalan dengan tingkat tracing yang sudah 18 kali lebih banyak dari yang direkomendasikan WHO. Sehingga dengan semakin masifnya testing, tracing, dan treatment (3T) maka Pemprov DKI bisa mengambil kebijakan yang tepat.
"Sepekan ini tes PCR kita sudah 182.656 orang yang di PCR. Memang semakin banyak yang di PCR semakin banyak yang ketahuan. Kemarin angkanya sudah 12.920 positif. Jadi itu cara kami Pemprov Jakarta meningkatkan tes PCR, karena tugas pemerintah 3T," katanya.
"Testing, tracing, treatment semakin banyak kita testing atau PCR semakin ketahuan titik penyebaran, dengan ketahuan titik penyebaran kita mampu mengidentifikasi keberadaan virus itu, ada dimana ada pada siapa, kemudian langkah berikutnya, kontak tracing dan selanjutnya treatment dengan begini kita akan mempercepat penurunan dan memutus mata rantai," tambahnya
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaPegawai Lapas Jakarta Terlibat Kasus 52 Kg Sabu, Berhasil Digagalkan!
Penangkapan dilakukan di dua lokasi berbeda, dimana salah satu tersangka ada pegawai Lapas.
Baca SelengkapnyaSampah Sisa Perayaan Tahun Baru di Jakarta Capai 130 Ton, Terbesar setelah Pandemi Covid
jumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.
Baca SelengkapnyaAda Faktor Pancaroba, Ini 3 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnya