Wagub DKI: Pemerintah Punya Peran Penting Tekan Radikalisme Lewat Pendidikan
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, ada peran penting pemerintah untuk menekan paham radikal pada kelompok anak muda. Upaya penting agar aksi teror bom bunuh diri tidak terus terulang setiap tahun adalah pendidikan.
"Tentu tugas pemerintah membuat regulasi, silabus, kurikulum dan sebagainya bersama pihak swasta untuk pembelajaran daripada anak-anak ini sesuai," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (29/3).
Politikus Gerindra itu berpendapat aksi teror dengan cara meledakkan diri menggunakan bom, merupakan cerminan kedangkalan daya pikir masyarakat. Satu jalan untuk melatih daya pikir, kata Riza, dimulai dari pendidikan.
Selain pendidikan, untuk menekan paham radikalisme juga ditentukan oleh lingkungan. Untuk itu dia menuturkan, masyarakat berusia muda perlu diawasi bagaimana pola sosialisasi mereka.
"Anak-anak kita ini harus kita awasi bahwa hidupnya hari-harinya lingkungannya agar baik dan itu perlu kerjasama semua," tandasnya.
Diketahui bom bunuh diri terjadi di Jalan Kartini, Kota Makassar. Bom meledak di depan gerbang Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3) pagi.
Berdasarkan keterangan awal disebut pelaku berjumlah dua orang menggunakan sepeda motor secara berboncengan. Keduanya hendak masuk ke dalam gereja namun dihalau oleh petugas keamanan. Bom pun meledak hingga melukai belasan orang dan merusak beberapa fasilitas.
Dari kejadian itu, polisi kemudian melakukan penangkapan terduga teroris lainnya di dua lokasi; Condet, Jakarta Timur dan Kabupaten Bekasi.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama
Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaJelang Masa Tenang Pemilu 2024, Menpan RB Ingatkan ASN Wajib Netral dan Bebas Pengaruh Politik Tak Sehat
Sejumlah alasan mengapa ASN harus netral karena sebagai bentuk kewajiban profesionalism.
Baca SelengkapnyaGerindra Pede Kesaksian Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres Bongkar Fitnah Kecurangan Prabowo-Gibran
Gerindra justru optimis kesaksian empat menteri tersebut akan secara langsung membantah tudingan kecurangan dilakukan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jelang Pemilu, Wakapolri: Masyarakat Guyub Rukun, yang Ribut Elit Politik
Pemilu sebagai pesta demokrasi dihadapi dengan bahagia dan senang.
Baca SelengkapnyaMarak Tawuran Remaja saat Ramadan, Polisi Tegaskan Proses Hukum Pelaku hingga Provokator di Medsos
Pelaku tawuran dipastikan akan ditindak secara tegas, bahkan mereka yang diamankan akan diberi sanksi tambahan berupa pencabutan bantuan sosial biaya pendidikan
Baca SelengkapnyaNaik 300 Persen, PSI Peroleh 42 Kursi DPRD di Papua Raya
Kenaikan perolehan suara ini karena PSI dianggap menjadi partai yang toleran dan representasi dari Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaSivitas Akademika Unipdu Jombang Serukan Pemilu Damai dan Tolak Politik Praktis
Mahasiswa juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya.
Baca SelengkapnyaBPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan
Dengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.
Baca SelengkapnyaMomen Anggota Polisi Dicukur Gundul Sama Jenderal Bintang 2, Bahagia Bakal jadi Perwira
Momen jenderal bintang dua cukur gundul seorang anggota Polri.
Baca Selengkapnya