Wacana Pulau G untuk Permukiman dan Bahaya Dampak Lingkungan Ditimbulkan

Merdeka.com - Pemprov DKI Jakarta menetapkan reklamasi Pulau G di pesisir utara Jakarta sebagai zona mengambang. Di kawasan itu, direncanakan pembangunan untuk permukiman. Hal itu tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 31 Pasal 192 ayat (2) Tahun 2022 tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Wilayah Perencanaan DKI Jakarta.
Dalam pasal itu dijelaskan reklamasi Pulau G akan dijadikan sebagai kawasan permukiman. Proyek ini menjadi bagian pemanfaatan proyek reklamasi yang telah digarap Gubernur DKI sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Di era Ahok, ada sejumlah kawasan reklamasi yang dikerjakan di pesisir utara Jakarta.
Konsep permukiman di atas reklamasi Pulau G mendapat sorotan DPRD DKI Jakarta. Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Ida Mahmudah meminta diperjelas konsep permukiman yang dirancang. Apakah sebagai hunian elite atau rumah susun (rusun). Hal itu akan dikonfirmasi dengan dinas terkait yang akan dipanggil dalam waktu dekat.
"Kami kan belum tahu nih, hunian ini tingkat apa," ujar Ida.
Jika diperuntukkan sebagai kawasan elite, maka pemprov jangan segan memberlakukan retribusi. Tetapi berlaku sebaliknya jika diperuntukkan rakyat menengah ke bawah.
"Kalau rumah susun, tidak mungkin kita ambil retribusi tinggi. Tapi, kalau memang itu peruntukan perumahan dan untuk elite, ya harus tinggi. Tergantung ini (Pulau G) untuk siapa?" katanya.
Waspada Dampak Lingkungan
Pengamat Tata Kota, Nirwono Yoga, sepakat rencana itu perlu kejelasan. Bahkan jika perlu, dikaji ulang. Sebab menurutnya, sejak awal proyek reklamasi Pulau G dikerjakan, telah menuai permasalahan di masyarakat.
“Sebaiknya rencana itu dikaji ulang, dan jika perlu dibatalkan, mengingat reklamasi Pulau G mengundang masalah di masyarakat sejak awal pembangunannya,” jelasnya saat dihubungi merdeka.com (27/9).
Ia menambahkan, pulau G tidak layak dijadikan sebagai kawasan permukiman. Salah satu alasannya, berpotensi menimbulkan banyak dampak lingkungan. seperti sistem penyediaan air bersih, serta pengelolaan sampah dan limbah.
Dia mencontohkan. Hingga saat ini pemerintah saja tidak mampu menangani masalah pasokan air bersih yang layak untuk warga pesisir. Lalu bagaimana mungkin bisa mewujudkan permukiman di kawasan reklamasi yang berada di wilayah perairan.
"Jika untuk permukiman berarti luas pulau untuk RTH menjadi berkurang sehingga dampak terhadap lingkungan juga turut berkurang,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Nirwono menilai jika pulau tersebut sebaiknya dialokasikan sebagai kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) buatan untuk memperbaiki kualitas lingkungan pesisir utara Jakarta.
"Akan lebih baik jika Pulau G ditetapkan sebagai kawasan RTH buatan dan penetapan RTH lebih bersifat netral tdk ada unsur komersial,” terangnya.
Menurutnya, pembangungn perumahan dan permukiman dapat dilakukan di area daratan mengingat aset Pemerintah Daerah DKI Jakarta dinilai masih banyak tersedia. Selain itu, pembangungn daratan berpotensi lebih dekat dengan transportasi publik seperti yang tercantum dalam Rencana Detil Tata Ruang.
Reporter Magang: Aslamatur Rizqiyah
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Anies Baswedan: Sudah Saatnya KPK Dipimpin Orang Berintegritas
Anies mengatakan, Indonesia saat ini telah banyak dirusak oleh para koruptor culas.
Baca Selengkapnya

Bukan Kirim Koruptor ke Nusakambangan, Ini Cara Anies Berantas Korupsi Jika Menang Pilpres
Menurut Anies, mengirim koruptor ke Nusakambangan bukan cara efekif untuk memberantas korupsi.
Baca Selengkapnya

SBY Ibaratkan Pemilu 2024 Perang Bharatayudha, Anies: Ini Kompetisi Tak Ada Musuh
Anies rupanya berbeda pendapat dengan SBY. Menurut Anies, Pilpres 2024 merupakan kompetisi.
Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Puji Partai Pengusung: Mereka Tidak Akan Malu Membaca Sejarah
Calon Presiden Nomor urut 1, Anies Baswedan memuji partai pengusungnya, NasDem, PKB dan PKS. Dia menyebut ketiga parpol itu tidak akan malu akan sejarahnya.
Baca Selengkapnya

Anies Ajak Anak Muda Tak Golput: Anda Harus Memilih Masa Depan
"Anda tidak bisa diam saja menyaksikan persiapan jalan masa depan, Anda harus mengambil pilihan," ujar Anies.
Baca Selengkapnya

Tak Ada Tempat Bermain, Ini Potret Miris Anak-Anak Jakarta Renang di Lautan Sampah
Tak hanya mengancam kesehatan, berenang di lautan sampah bahkan bisa merenggut nyawa anak-anak.
Baca Selengkapnya

Sepekan Kampanye Pilpres 2024, Ini Janji-Janji Capres dan Cawapres kepada Rakyat
Tiga pasangan capres-cawapres memanfaatkan masa kampanye untuk menemui berbagai kelompok masyarakat.
Baca Selengkapnya

Mencegah Kepunahan Elang Bondol si Maskot Jakarta
Elang bondol, si maskot DKI Jakarta saat ini populasinya sangat terbatas.
Baca Selengkapnya

FOTO: Keseruan NCT 127 Sapa Penggemar di Jakarta dalam 'Fact Check' Face To Face Album Sign Event
Dalam acara tersebut setiap member NCT 127 menandatangani album mereka untuk 35 NCTzen.
Baca Selengkapnya

Drone Emprit: Gibran Paling Banyak Dibahas dalam Nada Negatif di Medsos, Ganjar dan Anies Paling Positif
Gibran Rakabuming Raka menjadi tokoh yang paling banyak dibahas warganet dalam nada negatif di media sosial X dan media online
Baca Selengkapnya

VIDEO: Capres Anies Tegas Janji Miskinkan Koruptor, RUU Perampasan Aset Pertama Disahkan Nanti
Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, menggelar acara DESAK ANIES di Lampung, Kamis, 7 Desember 2023.
Baca Selengkapnya

VIDEO: Saat Anies Balas Sindiran Warga Lampung, Tegaskan Tak Perlu Joget Karena Ada Gagasan
Anies pun membalas sindiran ketika disebut jago kata-kata.
Baca Selengkapnya