Tuyul di Lenteng Agung diduga peliharaan seorang nenek
Merdeka.com - Isu penampakan sosok tuyul di Jalan Joko, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan rupanya bukan kali ini saja. Mereka sudah dihantui sosok laki-laki kecil berkepala plontos itu sejak lima bulan lalu.
Walau terkesan biasa, warga tetap berhati-hati saat menaruh dan menyimpan uangnya di dalam rumah. Menurut cerita Coky, warga Jalan Guruh Mugni yang menjadi korban tuyul, dia tidak pernah lagu menyimpan uangnya dalam dompet atau pun tidak pernah ditinggal di rumah. Bahkan dari hasil konsultasinya dengan paranormal setempat, seringnya tuyul muncul di lingkungan mereka karena dipelihara seorang nenek yang tinggal tidak jauh dari kediamanya.
"Kalau kata Namboru, tuyul itu dipelihara sama seorang nenek-nenek. Katanya deket-deket sini, tapi saya nggak tahu nenek mana yang dimaksud," terang Coky saat berbincang-bincang dengan merdeka.com, Rabu (8/8).
Kepada Coky, paranormal itu juga bercerita, jika warga ingin melihat tuyul sedang beraksi, maka pantau gerakan mencurigakan seseorang yang melintas dengan tangan ke belakang yang seperti sedang menggendong pada dinihari. Nah saat itulah warga harus mengikuti orang tersebut, karena diduga kuat dia pasti yang memelihara tuyul.
"Kalau mau lihat, tungguin sekitar subuh di jalan. lihat-lihat saja orang yang jalan tangannya di belakang seperti menggendong dan coba aja ikutin. Karena orang tersebut mungkin sedang menggendong tuyul dan coba ikutin orang tersebut," papar Coky.
Beberapa bulan terakhir, warga Jalan Joko dan Jalan Guruh Mugni, Lenteng Agung dibuat geger dengan ulah mahluk halus tanpa rambut (tuyul). Tuyul itu kerap muncul tengah malam sekitar pukul 01.00-03.00 WIB. Saat melintas di hadapan warga, tuyul itu hanya mengenakan celana dalam sambil berlari.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca SelengkapnyaKecelakaan lalu lintas selama momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Sulawesi Selatan terdata sebanyak 187 kasus yang mengakibatkan 16 orang meninggal.
Baca SelengkapnyaKeluarga ini tinggal di sebuah gubuk di pinggir kali yang rawan banjir dan longsor, beratap terpal dan beralas kardus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Munculnya sakit perut di pagi hari saat bangun tidur bisa sangat mengganggu dan tak nyaman.
Baca SelengkapnyaKejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaAlih-alih dengan kekerasan, cara penangkapan yang dilakukan sungguh tak biasa. Warga menakut-nakuti maling tersebut dengan seekor ular.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba tembok tetangga yang lebih tinggi runtuh dan menimpa rumah Suyoto
Baca SelengkapnyaTak dikenali orang tuanya usai lima tahun merantau, momen wanita mudik diam-diam ini justru bikin ngakak.
Baca SelengkapnyaGanjar mengapresiasi keberanian nelaysn menungkap praktik pungli.
Baca Selengkapnya