Transportasi Waterway gagal jika debit air di bawah 3 meter
Merdeka.com - Rencana pembangunan transportasi air di sepanjang Kanal Banjir Timur (KBT) dari Duren Sawit, Jakarta Timur hingga Marunda, Jakarta Utara oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta dinilai sia-sia. Alasannya, debit air di KBT masih dalam kisaran rendah.
"Di Jakarta, ketika hujan dan kemarau air bisa turun sampai 50 persen. Itu karena debit air kita sangat tergantung hilir. Kalau buat Waterway, airnya harus stabil, dan tidak turun naik drastis seperti itu," ujar pengamat perkotaan dan lingkungan hijau Nirwono Joga saat dihubungi wartawan, Senin (11/2).
Nirwono mengaku transportasi air dapat beroperasi jika debit air ketinggian minimalnya 3 meter. Sedangkan, bila debit di bawah standar maka kapal tidak dapat berjalan dengan baik.
"Sungai di Jakarta rata-rata ketinggiannya dua sampai tiga meter. Dan agar bisa dilintasi, ketinggian debit air harus mencapai tiga meter. Kalau dua meter terlalu riskan lah," ucapnya.
Sementara itu, gagalnya proyek Waterway di Kanal Banjir Barat di era kepemimpinan Sutiyoso dapat dijadikan pelajaran. Sebab, gagalnya proyek tersebut karena ada penumpukan sampah di sepanjang aliran kali.
"Waterway gagal zaman Bang Yos (Sutiyoso) di Halimun. Kegagalan ini harusnya jadi catatan. KBT harus bebas dari sampah dulu, di sana sampahnya masih banyak ngalir, ini membahayakan laju perahu bila dibiarkan," jelasnya.
Walaupun begitu, dia menjelaskan transportasi dapat digunakan untuk mengurangi kemacetan di ibu kota. Namun, soal syarat yang dia paparkan dapat dipenuhi oleh Pemprov DKI, hal tersebut tinggal kesungguhan dalam membuat program tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono mengatakan KBT dapat dilalui oleh kapal apabila Dinas Pekerjaan Umum dapat menggerakkan debit air sampai ketinggian dua meter. Sehingga akan memperpanjang jalur sampai Duren Sawit ke Cipinang.
"Tapi airnya harus benar dulu. Kan untuk mengalirkan air kan, sekarang tanya sama Dinas PU gimana cara mengendalikan airnya bisa tetap dua meter," kata Pristono di Balai Kota Jakarta, Senin (11/2).
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia menyebut, hingga siang ini pencarian masih terus dilakukan namun hasil masih nihil. Unsur terlibat.
Baca SelengkapnyaBeruntung rombongan tersebut akhirnya berkenan untuk kembali dan menjemput Gunawan di Pos Polisi.
Baca SelengkapnyaJika penumpang membawa barang bawaan/bagasi melebihi ketentuan tersebut maka akan dikenakan denda.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peraturan aset kripto dituangkan dalam Permendag No. 99/2018 tentang Kebijakan Umum Penyelenggaraan Perdagangan Aset Kripto.
Baca SelengkapnyaBuang air besar lebih sering dibanding biasanya bisa terjadi akibat sejumlah hal atau perubahan yang kita lakukan.
Baca SelengkapnyaCegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa
Baca SelengkapnyaUntuk memenuhi standar uji kemampuan, setiap alutsista TNI wajib melakukan uji coba khususnya senjata api.
Baca SelengkapnyaBelum lama ini, salah satu kru kapal Bulk Carrier membocorkan informasinya yang bikin tepuk jidat.
Baca SelengkapnyaGenangan air mencapai ketinggian lebih dari 10 cm dari bagian rel paling atas.
Baca Selengkapnya