Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tragedi Matraman Renggut 10 Nyawa

Tragedi Matraman Renggut 10 Nyawa Kondisi rumah kontrakan di Matraman yang terbakar. ©2021 Merdeka.com/Iqbal Nugroho

Merdeka.com - 10 Orang tewas akibat kebakaran hebat di permukiman padat penduduk Jl. Pisangan Baru III RT.06/10, Matraman, Jakarta Timur, Kamis dini hari. Laporan mengenai peristiwa kebakaran tersebut diterima pada pukul 04.50 WIB.

"Objek yang terbakar rumah kontrakan lima pintu," kata Kasi Operasional Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelematan (Gulkarmat) Jakarta Timur, Gatot Sulaeman.

Pihaknya langsung menerjunkan sebanyak 14 unit mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan api. Gatot menerangkan bahwa penyebab kebakaran diduga berasal dari korsleting listrik. Menurut dia, berdasarkan keterangan warga di lokasi menyebutkan bahwa api sudah terlihat membesar.

"Saksi melihat api sudah menyala dengan besar, kemudian, para korban diduga terjebak ketika berusaha keluar menyelamatkan diri, bersama anak istri," ujar Gatot Sulaeman.

Salah satu korban selamat kebakaran di Jl. Pisangan Baru III, Matraman, Jakarta Timur, Nanang mengaku sempat menerobos kobaran api untuk menyelamatkan anak dan istri yang masih terjebak dalam musibah itu.

"Saya sempat nyiram seember. Anak saya gotong, tapi istri masih di dalam. Saya masuk lagi terobos api, saya tarik istri saya," ujar Nanang di lokasi.

Dia mengatakan saat itu dirinya terbangun karena mendengar teriakan kebakaran dari luar rumah kontrakannya. Kondisi saat itu api sudah mulai membesar dan membakar rumah kontrakan tetangga di sebelahnya.

"Di rumah tetangga itu api sudah keluar, di rumah saya belum," kata Nanang.

Nanang menambahkan bahwa saat itu dirinya sempat berusaha memadamkan api yang membakar sepeda motor yang terparkir. Namun karena kobaran api sudah membesar, ia pun memilih menyelamatkan diri dengan membawa anak dan istri terlebih dulu.

Dia mengatakan bahwa tetangga di samping rumah kontrakannya tidak bisa menyelamatkan diri karena api sudah telanjur membesar dan posisi rumah kontrakan berada di pojok gang buntu.

"Yang pojok sebenarnya bisa keluar. Mungkin karena masih tidur nyenyak," imbuhnya.

Tanggapan Anies dan Riza

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meninjau langsung lokasi kebakaran. Anies mengatakan, peristiwa kebakaran yang menyebabkan 10 orang meninggal dunia itu berbeda dari kebakaran yang biasa terjadi, yaitu karena arus listrik atau pun kompor yang meledak. Sebab penyebab kebakaran kali ini diduga kuat karena motor yang terbakar.

"Peristiwa kebakaran ini agak berbeda dari yang biasa terjadi. Kali ini penyebabnya bukan listrik dan kompor tapi ada sebuah motor di luar rumah yang terbakar kemudian menutup gang sempit itu," katanya.

Dia mengungkapkan, di kampung tersebut sudah ada Satgas Anti kebakaran yang sering melakukan sosialisasi pencegahan kebakaran karena arus listrik atau pun kompor. Sehingga, hal itu juga menambah keyakinan bahwa penyebab kebakaran bukan karena dua hal itu.

"Kita melakukan kampanye ada satgas di tiap kampung untuk mencegah kebakaran. memang yang paling sering terjadi itu kebakaran karena listrik dan kompor," ujarnya.

Meskipun begitu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu enggan berspekulasi lebih jauh terkait penyebab kebakaran. Dia telah meminta petugas kepolisian untuk mengusut penyebab kebakaran.

"Jadi untuk penyebabnya, dan lain sebagainya biar polisi yang menangani. Intinya dari sisi pencegahan, terutama kebakaran karena listrik dan gas akan terus kita galakkan," terangnya.

Dia mengatakan, terpenting saat ini yaitu bantuan antisipasi kebutuhan kepada para korban kebakaran tersebut. "Sekarang kita pastikan pengontrak yang terbakar memiliki tempat penampungan sementara, jumlahnya 10 orang. Mereka kita fasilitasi tinggal beberapa Minggu ke depan untuk seluruh kebutuhannya," kata Anies.

Selain itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyebut untuk dokumen-dokumen penting akan diganti. Sementara itu, Anies mengatakan peristiwa kebakaran ini merupakan musibah yang sangat berat. Sebab menyebabkan 10 korban jiwa.

"Sebuah peristiwa yang luar biasa, karena menurut pak Wali Kota Jakarta Timur, ini kebakaran dengan korban jiwanya terbanyak selama ia menjabat," jelas dia.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengingatkan warga pemukiman padat penduduk agar memiliki kewaspadaan dan mitigasi potensi kebakaran. Pengingat ini sebagai tindak lanjut atas musibah kebakaran di Matraman pada Kamis (25/3) pagi.

Mitigasi yang dimaksud Riza adalah memeriksa kembali kabel-kabel listrik sesuai standar, penataan perabot rumah tangga dan alat listrik lainnya

"Agar diperhatikan yang pertama tadi kompor, kabel-kabel harus SNI, kemudian listrik, semua diperhatikan jangan ada stop kontak yang ditumpuk begitu," kata Riza.

Dalam peninjauannya itu, Riza juga membagikan selebaran survei kepada warga padat penduduk untuk mendeteksi penataan alat listrik dan perabotan rumah tangga yang berpotensi menimbulkan kebakaran.

Menurut Riza, survei ini untuk mengukur kondisi pemukiman sekaligus dasar Pemprov DKI untuk menerapkan kebijakan khususnya di pemukiman padat penduduk.

"Ini diisi oleh warga. Ini cara kami apakah isian ini sudah sesuai apa tidak. Jadi kami minta, tugas ini tugas RT, RW, semuanya," ucapnya.

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jelang Perayaan Hari Raya Galungan, PLN Imbau Masyarakat Perhatikan Jarak Aman Pasang Penjor

Jelang Perayaan Hari Raya Galungan, PLN Imbau Masyarakat Perhatikan Jarak Aman Pasang Penjor

Jelang Perayaan Hari Raya PLN mencatat terdapat sebanyak 9 kasus gangguan listrik akibat penjor yang menyentuh kabel listrik di tahun 2023.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ngeri, Tiang Listrik di Menteng Tiba-Tiba Terbakar Saat Hujan Deras

FOTO: Ngeri, Tiang Listrik di Menteng Tiba-Tiba Terbakar Saat Hujan Deras

Diduga, terbakarnya tiang listrik saat hujan deras itu dipicu korsleting atau hubungan arus pendek. Api sempat berkobar dan menyala cukup besar.

Baca Selengkapnya
Warga Ganti Meteran Listrik Malah Kena Denda Rp41 Juta, Begini Penjelasan PLN

Warga Ganti Meteran Listrik Malah Kena Denda Rp41 Juta, Begini Penjelasan PLN

Tagihan itu muncul usai meteran listrik dirumahnya harus diganti dengan yang baru.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kisah Kampung di Pelosok Gunung Tasikmalaya yang Belum Teraliri Listrik, Warga hanya Bisa Pakai Satu Lampu di Rumah

Kisah Kampung di Pelosok Gunung Tasikmalaya yang Belum Teraliri Listrik, Warga hanya Bisa Pakai Satu Lampu di Rumah

Selain rutenya sulit dilalui, warga di kampung ujung ini hanya bisa memakai satu lampu untuk satu rumah.

Baca Selengkapnya
Dalih Sengatan Listrik di Pondok Pesantren

Dalih Sengatan Listrik di Pondok Pesantren

Penganiayaan yang menyebabkan santri meninggal dunia kembali berulang. Kali ini dipicu uang Rp10.000 dan pihak pesantren terkesan menutupinya.

Baca Selengkapnya
Ledakan di Bangkalan Mengakibatkan Sejumlah Rumah Rusak, Gegana Turun Tangan

Ledakan di Bangkalan Mengakibatkan Sejumlah Rumah Rusak, Gegana Turun Tangan

Ledakan di bangunan barang rongsokan itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.

Baca Selengkapnya
Pemakaian Listrik Ilegal Rugikan Negara Rp4,9 Triliun, Modusnya Ada yang Mengakali Meteran

Pemakaian Listrik Ilegal Rugikan Negara Rp4,9 Triliun, Modusnya Ada yang Mengakali Meteran

Ainul mengatakan akibat pemakaian listrik ilegal, dalam kurun tiga tahun terakhir terjadi peningkatan kerugian negara.

Baca Selengkapnya
Pasang Kabel Telanjang di Kebun Hingga Sebabkan Gajah Mati, Petani di Aceh Ditangkap

Pasang Kabel Telanjang di Kebun Hingga Sebabkan Gajah Mati, Petani di Aceh Ditangkap

Saat bangkai gajah ditemukan, ada kabel listrik dan beberapa batang kayu yang digunakan untuk melilit kabel.

Baca Selengkapnya
Berkali-kali Minta Jateng Dijaga, Ini Potret Hasil Survei Ganjar di 'Kandang Banteng'

Berkali-kali Minta Jateng Dijaga, Ini Potret Hasil Survei Ganjar di 'Kandang Banteng'

Ganjar Pranowo menyampaikan Jawa Tengah (Jateng) yang menjadi lumbung suara PDIP di Pilpres 2024 harus dijaga

Baca Selengkapnya