Tekan Kemacetan Jakarta, Pj Gubernur DKI Minta Transjakarta Tambah Armada
Merdeka.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta BUMD DKI, TransJakarta menambah lagi armada agar dapat menyerap lebih banyak penumpang untuk menekan kemacetan di Ibu Kota.
“Nanti saya undang jajaran direksi TransJakarta untuk menambah (armada),” kata Heru ketika meninjau pelayanan kesehatan anak di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (31/1).
Namun, dia tidak menyebutkan angka ideal opsi penambahan armada bus tersebut.
Selain TransJakarta, Heru juga akan mengundang Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk membahas pengurangan kemacetan di Jakarta. Di sisi lain, dia juga mendorong masyarakat untuk lebih menggunakan transportasi umum untuk mengurangi kemacetan Jakarta.
Berdasarkan data Dinas Perhubungan DKI Jakarta saat rapat kerja dengan Komisi B DPRD DKI pada Rabu (25/1), TransJakarta saat ini memiliki armada mencapai 4.700 unit dengan kapasitas penumpang mencapai 1,2 juta per hari.
TransJakarta ditargetkan menambah armada hingga 6.960 unit pada 2024 sehingga kapasitas penumpang bisa bertambah menjadi 1,5 juta orang per hari.
Kemudian, moda transportasi lain seperti MRT Jakarta memiliki kapasitas 173 ribu orang per hari dan pada 2024 ditargetkan penumpang meningkat menjadi 260 ribu yang nanti didukung penyelesaian proyek kelanjutan fase 2A.
Seperti dilansir dari Antara, LRT Jakarta memiliki kapasitas 18 ribu penumpang per hari dan ditargetkan meningkat pada 2024 mencapai 145 ribu penumpang per hari. Rencananya, Pemerintah Pusat juga akan membuka operasional LRT Jabodetabek pada Juli 2023 dengan target kapasitas diperkirakan mencapai 730 ribu penumpang per hari.
LRT Jabodetabek itu melintasi rute Bekasi Timur-Dukuh Atas dan Cibubur-Dukuh Atas. Dinas Perhubungan DKI mencatat jumlah penumpang dengan angkutan umum berbasis rel dan atau dalam trayek per hari mencapai total sekitar 2,6 juta orang, menggunakan MRT, LRT, KRL, TransJakarta, dan bus reguler.
Sebelumnya, kemacetan terjadi di kawasan Mampang Prapatan hingga Kuningan, Jakarta Selatan pada Senin (30/1).
Namun, tersendatnya arus lalu lintas ketika itu disebabkan adanya aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Belanda di Kuningan, Jakarta Selatan.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengapa Jumlah Pendatang di DKI Jakarta Turun Padahal Transportasi Publik Sudah Bagus, Begini Analisisnya
Kepala Dinas Dukcapil Provinsi DKI Jakarta Budi Awaludin memprediksi jumlah pendatang tahun ini akan turun
Baca SelengkapnyaDishub DKI Buka Suara Terkait Stiker Heru Budi di Halte TransJakarta
Stiker bergambar Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono terpasang di halte-halte TransJakarta, seperti Bundaran Hotel Indonesia.
Baca SelengkapnyaBawa Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan, Kasetpel Dishub DKI Dinonaktifkan
Heru menyebut, selama dua bulan juga Agustang tidak akan memperoleh tunjangan kinerja daerah (TKD) sebagai pegawai Dishub DKI Jakarta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Heru Budi Ingatkan Pendatang Baru ke Jakarta Harus Punya Pekerjaan dan Rumah Tinggal
Warga pendatang baru wajib mencatatkan administrasi kependudukan di Dukcapil DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaJakarta Diguyur Hujan Deras, Ruas Jalan di Jakarta Utara Tergenang Banjir
Sejumlah ruas jalan di Jakarta Utara tergenang banjir akibat hujan deras yang melanda wilayah ibu kota.
Baca Selengkapnya623 Kendaraan Bermotor di Jakarta Tertangkap Tangan Melawan Arah
Penindakan dilaksanakan serentak di lima wilayah Jakarta, mulai pukul 07.30 WIB.
Baca SelengkapnyaMendagri Tito Tegaskan Gubernur Daerah Khusus Jakarta Dipilih Bukan Ditunjuk Presiden
Mendagri Tito Karnavian menegaskan Gubernur DKJ dipilih langsung oleh rakyat bukan ditunjuk Presiden.
Baca SelengkapnyaJokowi: Jakarta Ada KRL, LRT, hingga MRT Tapi Masih Macet di Semua Titik
Kata Jokowi Jakarta telah memiliki sejumlah transportasi massal tapi masih aja macet
Baca SelengkapnyaBenarkah Pemerintah akan Naikkan Pajak Sepeda Motor? Begini Penjelasan Jubir Menko Luhut
Rencana menaikkan pajak sepeda motor jadi salah satu strategi untuk menekan angka polusi di kota-kota besar seperti Jakarta.
Baca Selengkapnya