Merdeka.com - Muhammad Daivi tak menyangka di usianya yang terbilang uzur mampu menelurkan ide cemerlang membantu pemerintah membersihkan jalur Transjakarta dari kendaraan pribadi. Dia membuat gerakan busway kick yang ditujukan bagi pengendara bandel yang nekat masuk jalur khusus bus itu.

Gerakan busway kick ada tiga, yakni mengayunkan satu kaki ke arah jalur, mengayunkan tangan sambil arahkan jempol ke bawah dan memotret atau merekam kendaraan yang menerobos. Agar ide kreatifnya ini tak dicontek orang lain, pria 62 tahun ini lantas mematenkan gerakan busway kick.

"Saya sudah daftarkan gerakan ini di-hak cipta. Jadi nggak ada lagi orang-orang yang nanti coba-coba ngaku gerakan ini ide mereka," kata Daivi si pencetus busway kick kepada merdeka.com, Rabu (13/11).

Setelah pengajuan hak ciptanya disetujui, Daivi mengaku semakin mensosialisasikan gerakan busway kick-nya. Dia yakin sanksi sosial karyanya itu bakal membuat jera pengemudi.

"Jadi tambah semangat saya, mudah-mudahan Jokowi dan Ahok melihat. Meski capek tapi ya anggap saja olahraga," tambah pria yang mengaku masih single ini.

Agar sanksi sosial semakin dikenal dan bisa terus dipertahankan, Daivi berniat membuat kompetisi. "Kompetisinya memotret penyerobot dengan melibatkan para pengguna busway dan masyarakat. Setelah itu, foto-fotonya kita link ke polisi biar bisa ditindak," tandasnya.

Daivi mengaku sudah sejak September melakukan aksinya. Pertama kali dilakukan di Halte Transjakarta Jatinegara. Sampai hari ini, total ada 50 halte yang didatanginya.

Semula, warga melihat kelakuan Daivi bak orang stress. Tapi lama kelamaan ada yang mengikuti bahkan memberikan dukungan.