Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Survei Lapor Covid-19: Warga DKI Jakarta Belum Siap New Normal

Survei Lapor Covid-19: Warga DKI Jakarta Belum Siap New Normal Sanksi Sosial Pelanggar PSBB Jakarta. ©2020 Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - LaporCovid19.org berkolaborasi dengan Social Resilience Lab Nanyang Technological University (NTU), Singapura, melakukan survei sosial untuk mengukur tingkat kesiapan warga DKI Jakarta dalam menghadapi era 'new normal'. Hasilnya, warga DKI belum siap menghadapi new normal karena indeks persepsi risikonya di skor 3,46 atau berada di antara kurang siap dan agak siap.

"Secara keseluruhan dari aspek sosial ini, warga DKI kurang siap memasuki era new normal. Setidaknya sampai tingkat persepsi risiko cukup tinggi atau skor yang di atas 4. Sehingga perilaku keselamatan menjadi lebih baik," kata Associate Professor Nanyang Technological University (NTU) Sulfikar Amir dalam diskusi virtual, Kamis (4/6).

Sulfikar menambahkan, meskipun telah merasa cukup memiliki informasi, pengetahuan, wawasan, modal sosial, serta kecenderungan kuat untuk berhati-hati agar tidak terpapar virus corona, kondisi warga DKI secara umum kurang siap untuk memasuki era new normal.

"Artinya, pemaksaan new normal akan memiliki konsekuensi serius dalam peningkatan jumlah penularan Covid-19. Karenanya, kebijakan pemberlakuan tatanan kehidupan baru new normal belum saatnya diberlakukan bagi warga DKI Jakarta," ucapnya.

Selain itu, kondisi sosial dengan nilai 3,34 dan nilai ekonomi 2,93 yang cukup memprihatinkan juga mempengaruhi rendahnya persepsi risiko secara umum.

"Pemerintah masih harus memperbaiki kondisi sosial ekonomi masyarakat warga DKI agar persepsi risiko meningkat yang selanjutnya akan memperkuat perilaku keselamatan dan disiplin warga DKI dalam menghadapi pandemi," ucapnya.

Hasil survei tersebut juga menunjukkan sumber informasi yang paling dipercaya ialah pakar kesehatan dan dokter dengan tingkat kepercayaan sebesar 85,5 persen.

"Kemudian tokoh agama sebesar 71, persen, pejabat pemerintah 66,9 persen, keluarga 66,8 persen, dan selebriti atau influencer 56,4 persen," ucapnya.

Metode survei ini menerapkan Quota Sampling dengan variabel penduduk per kelurahan dan survei online dilakukan dengan menggunakan Qualtrics yang disebar melalui aplikasi pesan WhatsApp kepada warga DKI Jakarta.

Survei disebarkan secara acak melalui berbagai kontak jaringan komunitas di DKI Jakarta. Survei dilaksanakan sejak Jumat 29 Mei hingga 2 Juni 2020 dan berhasil mengumpulkan responden valid sebanyak 3.160. Analisa dilakukan dengan menggunakan formula Spearman rho.

Penyebaran survei dilakukan melalui jaringan Palang Merah Indonesia (PMI), Biro Tata Pemerintahan DKI Jakarta, dan beberapa kontak kecamatan di DKI Jakarta.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Seharian Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Bandung dan Lembang Kebanjiran
Seharian Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Bandung dan Lembang Kebanjiran

Hujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Usai Libur Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Depok Naik 200 Persen
Usai Libur Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Depok Naik 200 Persen

Saat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.

Baca Selengkapnya