Sudah Terima Kompensasi, Warga Mulai Pindah dari Lahan Waduk Lebak Bulus
Merdeka.com - Puluhan warga Rukun Tetangga 14 Rukun Warga 04 Lebak Bulus V, Cilandak Barat, Cilandak, Jakarta Selatan mulai memindahkan barang dan peralatan rumah tangganya. Mereka pindah lantaran terdampak proses pembebasan lahan untuk proyek Waduk Lebak Bulus.
Salah satu warga, Meli (32) mengatakan, puluhan kepala keluarga terkena dampak pembangunan Waduk itu mulai pindah sejak dua pekan lalu.
"Iya ini lokasinya yang bakal jadi waduk. Nanti penggusuran sampai dekat pemakaman," katanya di lokasi, Jumat (7/1).
Dia mengungkapkan, warga mulai meninggalkan kawasan itu setelah pemerintah membayar kompensasi atas pembebasan lahan mereka.
"Belum lama ini warga pindah, sekitar dua mingguan, termasuk saya. Sekarang saya di Cinangka," jelasnya seperti dilansir dari Antara.
Pantauan di lokasi, satu unit ekskavator dan sejumlah pekerja mengeruk sisi lahan untuk menutup kolam warga yang ada di permukiman itu.
Di tengah lahan tersebut satu bangunan masjid juga masih berdiri kokoh dan direncanakan akan dibongkar dalam waktu dekat.
Sementara itu, Sofia Novita salah satu warga terkena dampak lainnya masih memilih bertahan lantaran belum mendapatkan tempat tinggal baru.
Dia mengaku kecewa dengan kompensasi pembebasan lahan karena tidak sesuai harapan.
"Satu meter persegi itu Rp9 juta, padahal yang lain ada Rp16 juta. Saya tidak tahu kenapa begitu," ujarnya.
Dia menambahkan bahwa dia masih menunggu keputusan tetangganya yang sampai saat ini masih berusaha mempertahankan lokasi rumahnya.
Pelaksana tugas Camat Cilandak, Djaharuddin, sebelumnya mengatakan, pembebasan lahan untuk proyek pembangunan waduk Lebak Bulus dipastikan sudah selesai setelah beberapa tahun terkendala.
Camat Mampang Prapatan, Jakarta Selatan ini mengatakan, luas lahan Waduk Lebak Bulus diperkirakan mencapai 3-4 hektar.
Nantinya, proses pembuatannya tidak hanya melibatkan Dinas Sumber Daya Air, namun juga Dinas Pertamanan dan Hutan Kota serta Dinas Bina Marga DKI Jakarta.
“Karena ada pelebaran jalan dan pembuatan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Setahu saya tahun ini (proses pembangunan),” kata dia.
Djaharuddin menjelaskan, pembangunan waduk tersebut dinilai dapat mengurangi banjir si kawasan itu. "Memang wilayah rendah itu. Itu sudah disosialisasikan sebelum timbul kegiatan itu sebelumnya," kata dia.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPBD meminta pengendara selalu waspada jika melintasi jalan tersebut.
Baca SelengkapnyaDalam rekaman yang beredar, muncul dugaan penggunaan dana desa untuk menangkan satu paslon.
Baca SelengkapnyaCak Imin akhirnya buka suara soal dulu dukung pembangunan IKN, sekarang malah menolak
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Samid, belasan tempat tinggal dan rumah kontrakan milik warganya itu rusak parah karena dampak dari pembangunan Tol Japek 2.
Baca SelengkapnyaMenteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono merespons soal mangkraknya proyek Tol Gilimanuk - Mengwi.
Baca SelengkapnyaSejumlah upaya yang berhasil membantu kelancaran arus balik lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi temui preman yang lakukan pemalakan pekerja proyek perbaikan jembatan.
Baca SelengkapnyaKejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaDampak lain dari proyek itu adalah bangunan masjid yang ikut retak.
Baca Selengkapnya