Sosialisasi Dampak BAB Sembarangan, Dinkes Harap Warga Cilincing Bikin Septic Tank
Merdeka.com - Warga Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, digugah agar merasa jijik akibat kerap membuang air besar sembarangan (BABS). Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta Utara, masih ada sekitar 8.000 kepala keluarga di Kelurahan Kalibaru, buang air besar sembarangan (BABS).
"Masyarakat digugah untuk merasa jijik, malu, bersalah dan dosa jika masih melakukan kegiatan buang air besar sembarangan," ujar Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, Indah Raksi Padmasari, kepada merdeka.com, Kamis (14/4).
Indah menjelaskan, Dinas Kesehatan juga melakukan upaya sanitasi total berbasis masyarakat pilar 1 melalui pendekatan sosialisasi sampai dengan pemicunya. Langkah ini diharapkan dapat menjadi pemantik agar warga Kalibaru yang masih buang air sembarangan segera membuat septic tank mandiri.
-
Apa dampak dari banyaknya sampah? Kini, seiring dengan melonjaknya suhu udara di musim panas, ada peringatan baru dari badan-badan bantuan tentang bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh banyaknya sampah.
-
Kenapa warga Klaten kekurangan air bersih? Sarmini, salah seorang warga menjelaskan bahwa dampak kekeringan sudah terjadi dua bulan lamanya. Demi memperoleh air bersih, warga harus antre dengan warga lain. Mereka juga harus rela menempuh jarak 1,5 km dari rumah. Air bersih digunakan untuk kebutuhan memasak, mandi, dan mencuci. Setiap harinya ia membutuhkan sekitar 4-6 jeriken air. “Dari air hujan. Pakai tandon. Kalau saat ini kering tandon saya. Untuk air saya ambil di sini. Antre paling kadang setengah sampai satu jam,“ kata Sarmini dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (7/8).
-
Kenapa warga Lebak kekurangan air bersih? Memasuki musim kemarau, sejumlah wilayah di Banten mulai mengalami kesulitan air bersih. Di Kabupaten Lebak misalnya, warga sekitar terpaksa memanfaatkan air sungai untuk memenuhi kebutuhan mencuci pakaian hingga air minum.
-
Kenapa Pemprov DKI meminta warga menjaga kebersihan? Warga diimbau menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
-
Apa saja akibat kekurangan air bersih? Sehingga berpotensi menimbulkan penyakit kulit, infeksi pencernaan, dan lainnya.
-
Kenapa warga kesulitan air bersih? Kekeringan tahun ini disebabkan oleh fenomena El Nino yang membuat curah hujan sangat rendah.
"Harapannya masyarakat tergerak untuk membuat septic secara mandiri," ujar dia.
Diare Penyakit Terbanyak di Cilincing
Berdasarkan data yang ada di Dinas Kesehatan Jakarta Utara, selama periode 2020-2021, diare merupakan penyakit terbanyak yang terjadi di Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing. Hal ini disebabkan sekitar 8.000 kepala keluarga belum memiliki septic tank.
"Untuk kondisi kesehatan warga di wilayah kelurahan Kalibaru bisa dilihat dari 10 penyakit terbanyak tahun 2020-2021 yang datanya ada di Puskesmas Kelurahan Kalibaru. Penyakit yang dapat terkait dari buang air besar sembarangan salah satunya diare," kata dia.
Indah mengakui bahwa keluarga yang masih melakukan buang air besar sembarangan merupakan tugas besar untuk Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara.
Dia menambahkan, selama ini Dinas Kesehatan Jakarta Utara juga terus melakukan advokasi kepada lintas sektor terkait dalam upaya percepatan open defecation free di wilayah kota administrasi jakarta utara.
"Berdasarkan tupoksi kesehatan, maka upaya kami hanya sebatas non fisik saja. Sedangkan pembangunan fisik septic, WC dan sebagainya bukan kewenangan kesehatan," pungkasnya.
194.063 Kepala Keluarga BAB Sembarangan
Sementara itu, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta mencatat hingga 2021, sebanyak 194.063 kepala keluarga masih melakukan buang air sembarangan. Kondisi tersebut disebabkan warga tidak memiliki septic tank.
Berdasarkan data yang diterima merdeka.com dari Dinas SDA, wilayah dengan persentase tertinggi buang air sembarangan yaitu Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
"BABS (buang air besar sembarangan) masih terjadi di 233 kelurahan di DKI Jakarta. Dengan jumlah tertinggi di wilayah Kelurahan Kalibaru Kecamatan Cilincing, yaitu 24 persen atau 8.745 kepala keluarga dari jumlah kepala keluarga di wilayah kelurahan tersebut," demikian informasi yang diterima pada Rabu (13/4).
Kepada merdeka.com, pejabat pada Dinas Sumber Daya Air itu menegaskan bahwa segala upaya telah dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta. Mulai dari sosialisasi kepada masyarakat untuk berhenti buang air besar sembarangan. Sosialisasi bahkan dilakukan atas kerjasama dengan Dinas Kesehatan.
Upaya lainnya adalah penanganan pengelolaan air limbah domestik, dengan melakukan pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) setempat maupun terpusat.
Untuk pembangunan SPALD setempat, Dinas SDA bekerja sama dengan PAL Jaya untuk merevitalisasi septic tank warga.
"Diharapkan dengan program-program tersebut dapat mengurangi BABS yang dilakukan oleh warga DKI Jakarta," ucapnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kali penuh sampah jadi pemandangan sehari-hari warga bantaran ciliwung di Tanah Abang
Baca SelengkapnyaSampah plastik, sisa makanan, dan berbagai limbah rumah tangga lainnya menghambat aliran air di Kali Jatibaru.
Baca SelengkapnyaKepala Suku Dinas Kesehatan Kepulauan Seribu dr Murni Hutapea mengatakan saat ini semua warga sudah memiliki akses sanitasi yang baik.
Baca SelengkapnyaSejumlah pemuda Bangkalan bersih-bersih area jembatan Serdang dan kewalahan mengangkut gunungan popok bayi.
Baca SelengkapnyaDalam sosialisasi tersebut Satpol PP DKI turut memaparkan dampak buruk pembakaran sampah.
Baca SelengkapnyaSampah yang menumpuk di area tersebut sebagian besar terdiri dari sampah rumah tangga.
Baca SelengkapnyaKrisis air bersih menyebabkan warga Desa Karangasih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti memasak, mandi, hingga mencuci baju.
Baca SelengkapnyaCalon wakil gubernur Jakarta Rano Karno bicara mengenai masalah-masalah di wilayah Jakarta yang perlu diselesaikan.
Baca SelengkapnyaBantuan air bersih sudah dibagikan pada beberapa desa yang terdampak kekeringan.
Baca SelengkapnyaKondisi kali Ciliwung di musim kemarau saat ini sedang surut dan menghitam dengan banyak tumpukan sampah.
Baca SelengkapnyaKementerian LH meminta, pemerintah daerah di seluruh Indonesia segera memperbaiki pengelolaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah.
Baca SelengkapnyaBanjir melanda kota Depok sejak sore hingga menjelang malam.
Baca Selengkapnya