Soal Pencopotan Baliho Rizieq, Riza Patria Ingatkan Jakarta Harus Dijaga
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan pihaknya akan secara tegas menertibkan pemasangan baliho ataupun reklame jika tidak sesuai aturan dan ketentuan. Pernyataan tersebut menanggapi penurunan baliho bergambar pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab oleh anggota TNI dibantu Satpol PP.
Politikus Gerindra itu mengatakan, penurunan baliho oleh Satpol PP untuk menertibkan tata ruang Jakarta. Lagipula, imbuhnya, penurunan baliho oleh Pemprov DKI melalui Satpol PP tidak hanya kali ini saja dan hanya menyasar baliho Rizieq.
"Itu sudah kewajiban satpol PP menjaga ketenteraman, kenyamanan, dan ketertiban. Jadi Jakarta ini harus dijaga indah. Jangankan baliho, bendara atau spanduk, reklame saja yang besar yang kuat, kalau ditemukan tidak sesuai dengan peruntukannya pasti diturunkan," ujar Riza di Balai Kota, Jumat (20/11).
Di singgung mengenai keterlibatan TNI dalam menurunkan baliho bergambar Rizieq Syihab, Riza menolak berkomentar lebih. Hanya saja ia mengatakan hal tersebut mengacu terhadap aturan masing-masing institusi.
"Ada yang menjadi kewenangan TNI, kewenangan Polri dan ada jadi kewenangan Pemprov atau Satpol PP. Tugas satpol PP itu membantu menertibkan menegakkan melaksanakan Perda," katanya.
"Kalau TNI punya aturan sendiri, Polri ada undang-undang yang mengatur. Kalau satpol PP tugasnya menertibkan sesuai peruuan dan Perda yang ada terkait spanduk baliho bendera umbul-umbul itu diatur titik-titiknya, berapa lama itu juga reklame yang lain-lain semua ada aturan," tandasnya.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Arifin menjelaskan penurunan baliho bergambar pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab karena tak kunjung diturunkan. Arifin pun mengakui anggotanya turut serta menertibkan baliho bergambar Rizieq.
"Semua yang memasang baliho itu harapannya untuk bisa diturunkan. Apabila tidak diturunkan, ya kita akan turunkan. Tentu bersama dengan aparat keamanan yang terkait TNI Polri," kata Arifin di Balai Kota, Jumat (20/11).
Ia mengingatkan, pemasangan baliho di ruang publik harus mengikuti ketentuan dan aturan yang ada yang bertujuan tidak menimbulkan kesemrawutan di ruang terbuka.
Selain itu, imbuhnya, baliho-baliho yang terpasang banyak yang sudah tidak layak dan berpotensi membahayakan masyarakat yang lalu lalang. Jika baliho tidak ingin diturunkan, lanjut Arifin, pemasangan bisa di ruang pribadi seperti di rumah dan sekitarnya.
"Kita berharap secepatnya untuk bisa diturunkan. Juga banyak juga baliho mau jatuh dan sebagainya takut membahayakan jadi sebaiknya tadi yang saya katakan yang memasang ini untuk bisa melepaskan baliho itu," tuturnya.
Sementara itu, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menegaskan ia yang memberi perintah kepada anggotanya untuk mencopot baliho Rizieq Syihab. Pangdam menegaskan, tidak segan-segan membubarkan FPI jika bertindak semaunya dan tidak taat aturan.
"Jangan seenaknya sendiri, seakan akan dia paling benar. Tidak ada itu. Jangan coba-coba pokoknya. Kalau perlu FPI bubarkan saja itu. Bubarkan saja," tegas Pangdam.
Pangdam menuturkan, beberapa kali baliho bergambar Rizieq sudah diturunkan Satpol PP. Namun kembali terpasang. Menurutnya, ini salah satu sikap tidak taat aturan.
Kini baliho sudah diturunkan oleh anggota TNI. Jika nantinya masih terpasang, TNI siap kembali bergerak menindak tegas.
"Kalau coba coba dengan TNI mari. Sekarang kok mereka ini seperti yang mengatur suka sukanya sendiri, saya katakan itu perintah saya. Dan ini akan saya bersihkan semua, tidak ada itu baliho yang mengajak revolusi dan segala macam. Ya saya peringatkan dan saya tidak segan menindak dengan keras," katanya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi Sudah Periksa Sejumlah Saksi Terkait Penembakan Relawan Prabowo di Sampang
Polisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus penembakan ini.
Baca SelengkapnyaDilaporkan ke Polisi Gara-Gara Pantun Sindir Jokowi, Begini Reaksi Butet Kartaredjasa
Butet dilaporkan relawan Jokowi ke Polda DIY pada Selasa (30/1).
Baca SelengkapnyaAgus Rahardjo Dipolisikan usai Ungkap Intervensi Jokowi, PDIP: Buktikan Dengan Tes Kebohongan
PDIP menyarankan pembuktian kesaksian mantan Ketua KPK Agus Rahardjo soal dugaan intervensi Presiden Jokowi di kasus E-KTP.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ridwan Kamil soal Heboh Baliho 'OTW Jakarta': Saya Harap Masyarakat Bersabar
Melalui baliho itu, banyak warganet yang menganggap RK bakal maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaRespons Puan Maharani Ditanya Maruarar Sirait Keluar PDIP: Terima Kasih
Langkah politik ini diakui Maruarar Sirait mengikuti Joko Widodo
Baca SelengkapnyaWarga Padang Curhat Merasa Dikhianati Prabowo, Anies: Ungkapan Itu Sering Kami Dengar di Ruang Tertutup
Anies Baswedan mendapatkan curhatan warga Padang bernama Rizal yang merasa dikhianati Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaMendagri Tito Ingatkan Satpol PP Tegas Tapi Humanis Jaga Pelaksanaan Pilkada November 2024
Tito Karnavian, dalam sambutannya menekankan peran strategis Satpol PP dan Satlinmas dalam menjaga situasi kondusif selama tahapan pemilu dan pilkada.
Baca SelengkapnyaRelawan Prabowo Ditembak di Sampang, Polisi Fokus Pidana Tak Mau Kaitkan ke Politik
Terkait dengan kejadian pastinya peristiwa tersebut, ia pun meminta untuk bersabar.
Baca SelengkapnyaPolisi Tembak Wanita saat Ngamar Bareng di Kendari
Polisi itu kini diperiksa Propam Polda Sulawesi Tenggara.
Baca Selengkapnya