Setuju 3 in 1 dihapus, Sandiaga bilang 'kebijakan yang tambal sulam'
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya memutuskan menghapus permanen kawasan 3 in 1 pada (16/5). Keputusan tersebut diambil setelah rapat koordinasi Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Dirlantas Polda Metro Jaya.
Kebijakan tersebut ternyata disambut baik oleh bakal calon gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Sandiaga mengaku setuju 3 in 1 dihapus karena penerapan itu kurang efektif untuk mengurai kemacetan di Ibu kota.
"Saya sepakat 3 in 1 dicabut karena kebijakan yang tambal sulam dan tidak punya efek berkelanjutan karena tidak menukik ke akar permasalahan," kata Sandi di Rusun Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (20/5).
Sejalan dengan penghapusan sistem tersebut, Pemprov DKI akan mengebut persiapan sistem perjalanan berbayar atau electronic road pricing (ERP). Menurut Sandi, kebijakan itu hanya solusi sementara.
Dia mengungkapkan, dua solusi alternatif atas penghapusan ini. Pertama, adalah menambah armada transportasi publik di Jakarta. Kedua, mengubah pola pikir masyarakat untuk mau meninggalkan kendaraan pribadi mereka.
"Ada dua. Pertama, penambahan armada transportasi publik apapun jenisnya kita genjot karena Jakarta punya banyak uang. Kedua mengubah pola pikir rakyat agar ketika ada kendaraan umum mereka menggunakan kendaraan umum meskipun dari kelas menengah," jelas Sandi.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kurangi Kemacetan Kota, Presiden Jokowi Ajak Warga Kaltim Gunakan Transportasi Massal
Jokowi menekankan pentingnya pengembangan transportasi umum sebagai upaya mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi.
Baca SelengkapnyaJokowi Dilaporkan ke Bawaslu Buntut Salam 2 Jari di Jateng, Begini Reaksi Istana
Momen Jokowi diduga mengacungkan dua jari dari mobil kepresidenan terjadi saat kunjungan kerja ke Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (23/1).
Baca SelengkapnyaJokowi: Jakarta Ada KRL, LRT, hingga MRT Tapi Masih Macet di Semua Titik
Kata Jokowi Jakarta telah memiliki sejumlah transportasi massal tapi masih aja macet
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Resmikan Jalan Tol Trans Sumatera Seksi Tebing Tinggi-Indrapura-Lima Puluh
Pembangunan tol trans sumatera ini menghabiskan anggaran Rp4,73 triliun.
Baca SelengkapnyaCharta Politika: 76,3% Responden Puas Kinerja Pemerintahan Jokowi, Alasan Utama Pembangunan Infrastruktur
Charta Politika menilai kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah tergolong baik
Baca SelengkapnyaBasuki Hadimuljono, ‘Daendels Indonesia’ Dibujuk untuk Mundur dari Kabinet Jokowi
Selama menjadi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki banyak menyelesaikan proyek-proyek infrastruktur di Indonesia yang yang digencarkan Jokowi.
Baca SelengkapnyaSempat Diisukan Renggang, Begini Momen Akrab Jokowi & Menteri Basuki Saat Resmikan Proyek Infrastrukur di Makassar
Saat peresmian, Jokowi menekankan pentingnya sistem pengelolaan air limbah cair.
Baca SelengkapnyaBeda dengan Jokowi, Anies Pilih Bangun Jalur Kereta Ketimbang Jalan Tol, Ini Hitung-Hitungannya
Salah satunya, menghidupkan kembali atau reaktivasi jalur kereta di Sumbar
Baca SelengkapnyaSuasana Kabinet Jokowi Usai Pilpres 2024, Prabowo Disalami Sri Mulyani & Ngobrol Bareng Sandiaga
Ini kali pertama Jokowi menggelar sidang kabinet paripurna usai pemungutan suara Pilpres 2024 pada 14 Februari lalu
Baca Selengkapnya