Setiap hari, 2 ribu motor & 400 mobil baru jadi musuh Jakarta
Merdeka.com - Setiap tahunnya digelar pameran otomotif baik mobil maupun motor di Jakarta. Perusahaan otomotif dunia berusaha menjejali masyarakat Indonesia dengan kendaraan pribadi.
Tak hanya golongan berada, kelas menengah pun disasar oleh industri otomotif. Tak heran, setiap pameran otomotif pengunjung selalu membludak.
Menjamurnya pameran dan meningkatnya penjualan otomotif berarti ekonomi bangsa membaik. Namun di sisi lain, hal itu berarti kemacetan. Khususnya di ibu kota Indonesia, Jakarta.
Pertumbuhan kendaraan dengan luas jalan tak seimbang. Sedangkan peningkatan kendaraan pribadi terus meningkat tanpa pembatasan.
Data yang diperoleh merdeka.com, Minggu (4/11), Polda Metro Jaya setiap hari setidaknya menerbitkan 2.400 STNK kendaraan untuk wilayah Jabodetabek. Sebanyak 400 untuk mobil pribadi dan 2.000 unit sepeda motor.
Hal ini menunjukkan betapa pesatnya pertumbuhan kendaraan di Jakarta. Sedangkan pertumbuhan jalan tak sampai setengahnya dari jumlah itu.
Bila saja dirata-ratakan setiap mobil memiliki panjang 3 meter dikali 400, maka setiap harinya mobil pribadi akan menyita jalan sepanjang 1.200 meter alias 1,2 km per hari. Itu belum ditambah dengan sepeda motor yang juga menyumbang kemacetan cukup signifikan. Jika panjang sepeda motor 1,5 meter dikali 2.000 unit, maka terdapat barisan motor sepanjang 3.000 meter alias 3 km per hari.
Meski motor tidak selebar mobil, dan 1 mobil sama dengan 3 motor, maka hitungannya 3.000 meter dibagi 3 ketemu angka 1 km. Artinya setiap harinya mobil dan motor di Ibu Kota menyita 2 Km jalan. Berapa jika satu bulan? Setahun?
Masalah kemacetan menjadi demikian berat dan parah karena panjang jalan di Jakarta hanya 7.650 km dengan luas keseluruhan tak lebih dari 40,1 km2. Akibat keterbatasan lahan, pertumbuhan panjang jalan di Jakarta rata-rata hanya 0,01 persen per tahun. Inilah yang membuat Jakarta seperti neraka kemacetan.
Di beberapa negara, pembatasan kendaraan menjadi salah satu cara menekan kemacetan akibat menjamurnya kendaraan pribadi. Sebut saja Malaysia dan Singapura yang sukses melakukan pembatasan kendaraan.
Lalu apakah Gubernur DKI Jakarta Jokowi dan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama juga akan melakukan pembatasan kendaraan untuk mengurai macet?
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
623 Kendaraan Bermotor di Jakarta Tertangkap Tangan Melawan Arah
Penindakan dilaksanakan serentak di lima wilayah Jakarta, mulai pukul 07.30 WIB.
Baca Selengkapnya193,6 Juta Orang Bakal Bepergian saat Mudik Lebaran, Terbanyak Bukan dari Jakarta
Angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.
Baca SelengkapnyaPenurunan Permukaan Tanah Buat Jakarta Rugi Rp10 Triliun per Tahun
Selain ekonomi, nasib 50 juta masyarakat di kawasan pesisir juga dipertaruhkan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jalur Puncak Bogor Kembali Normal Dua Arah Setelah Diberlakukan One Way Selama 8,5 Jam
Penerapan one way begitu lama karena jumlah kendaraan menuju Jakarta ditaksir mencapai 50 ribu unit.
Baca Selengkapnya17 Pemuda di Jakarta Timur Bawa Sajam Buat Tawuran
Ketika itu mereka berkonvoi dengan delapan motor berhasil diberhentikan petugas yang sedang berpatroli.
Baca SelengkapnyaVolume Kendaraan Meninggalkan Jakarta saat Libur Natal Meningkat, Ini Rinciannya di 5 Gerbang Tol
Volume kendaraan keluar dari Jakarta melalui lima gerbang tol mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaDaftar Stasiun Kereta Api Melayani Mudik Motor Gratis 2024
Setiap masyarakat ingin membawa motor saat mudik melalui transportasi kereta api bisa mendaftar di semua stasiun tersebut.
Baca SelengkapnyaPemudik Lewat Gerbang Tol Utama Keluar Jakarta Cenderung Malam Hari
Ini berbeda jika dibandingkan dengan arus mudik 2023, di mana masyarakat banyak memilih siang hari.
Baca SelengkapnyaTerlibat Tawuran, Ratusan Pelajar Dikumpulkan di Balai Kota DKI Jakarta
Total ratusan pelajar, petasan, hingga puluhan motor yang digunakan untuk konvoi telah diamankan.
Baca Selengkapnya