Merdeka.com - Malang betul nasib Marcello Axel. Bukannya mendapat kekebalan tubuh sehabis diimunisasi Diphteri Pertusis Tetanus (DPT), bayi umur dua bulan itu malah meninggal dunia.

Marcel adalah anak lelaki pertama dari keluarga muda di Sungai Bambu, Tanjung Priok. Ketika ditemui di rumahnya, orangtua Marcel, Steffi Anastasia (19) dan Hendra Wakim (23) menjelaskan kronologi kejadian meninggalnya anak pertama mereka.

"Awalnya pada tanggal Tanggal (27/9), anak saya Marcello suntik imunisasi DPT-1, di Puskesmas Kebon Bawang, Tanjung Priok. Seperti biasa setelah pulang anaknya masih main sama kakak sepupunya di rumah. Setelah itu, sore kami pulang ke kosan kami di Jl Ganggeng," kata ibu korban, Steffi di rumahnya, Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jumat (5/10).

Semenjak imunisasi tersebut, Steffi sendiri melihat keadaan anaknya tidak seperti biasanya. Sering menangis, demam tinggi dan bengkak pada paha korban bekas suntikan tersebut.

"Habis imunisasi sudah terlihat anaknya, enggak kayak biasanya jadi agak rewel, nangis terus sama demam tinggi sore harinya," ujar Steffani sambil menangis.

Pada malam harinya, ayah Marcel, Hendra, mendapati anak kesayangannya itu sudah terbujur kaku di sebelah ibunya yang sudah tidur.

"Sekitar pukul 23.00 Wib, saya pulang kerja, anak saya sudah kaku. Dari hidungnya keluar darah dan busa. Saya bangunkan ibunya, panik ditekan dadanya keluar darah lebih banyak lagi," kata Hendra yang bekerja di agen pelayaran.

Keluarga korban pun segera melapor kejadian ini ke pihak kepolisian. Untuk itu jenazah korban pun diautopsi sebelum dikebumikan. Kasus ini sudah ditangani Polsek Tanjung Priok.

"Tanggal (28/9) malam, baru polisi datang sesuai dengan laporan kembali, dibawa ke RSCM untuk dilakukan autopsi. Menurut rumah sakit hasil autopsi akan bisa diberikan hari ini, kalau enggak besok," tandas Hendra.

Marcel sudah dikuburkan di pemakaman Budhidarma di Cilincing pada 29 September lalu. Hingga kini keluarga masih menunggu hasil autopsi yang dilakukan RSCM.