Sandiaga sebut Pandemi Covid-19 jadi Momentum Kebangkitan Sektor Agraria
Merdeka.com - Pandemi covid-19 berdampak cukup dalam terhadap kalangan pelaku usaha. Meski demikian, pelaku usaha diharapkan tidak patah semangat dan terus berinovasi agar mampu bertahan melewati krisis global ini.
Pesan itu disampaikan pengusaha Sandiaga Uno ketika mengisi seminar daring atau Webinar pada Selasa (05/05). Seminar banyak diikuti mahasiswa IAIN Jember yang sedang merintis usaha.
"Memang krisis sekarang berbeda dengan krisis 98. Kalau krisis 98 banyak menyerang industri besar karena berawal dari krisis finansial. Sedangkan sekarang menyerang semua lapisan masyarakat, termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Tetapi seperti janji Allah, di balik kesusahan, akan ada kemudahan," ujar Sandiaga yang juga pernah mengalami keterpurukan bisnis pada krisis 1998.
Seminar yang diadakan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jember dan IAIN Jember itu, mampu memantik antusiasme para mahasiswa meski mereka hanya bertatap muka secara daring.
Ketua HIPMI Jember, Nur Rizal bersama mantan Ketua HIPMI Jember, Agusta Jaka Purwana bertindak sebagai moderator diskusi, dari kantor Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Pemprov Jatim di Jember. Sandi sendiri tetap berada di Jakarta dan para mahasiswa serta dosen IAIN Jember terhubung dari tempat masing-masing melalui aplikasi Zoom.
"Saya berharap Bang Sandi nanti bisa datang dan mengisi di kampus kami untuk memotivasi mahasiswa berwirausaha. Kita juga ada perhatian dan keprihatinan akan tingginya proses konversi lahan persawahan yang bisa mengancam ketahanan pangan kita serta struktur ekonomi kita yang masih timpang," ujar Wakil Rektor 2 IAIN Jember, Dr Moch Chotib MM.
Ajakan Chotib yang juga dikenal sebagai pakar ekonomi zakat itu disambut antusias oleh Sandi. "Saya terima tantangannya Pak Chotib. Nanti kalau Covid-19 mereda, saya berharap bisa datang mengisi di IAIN Jember," tutur mantan Ketua Umum HIPMI ini.
Seperti halnya Chotib, Sandi juga memiliki keprihatinan yang sama perihal sektor agraria di Indonesia. Pandemi Covid-19 saat ini, dinilai Sandi akan menjadi peluang bisnis pangan untuk melesat. Sebab, komoditas pangan dianggap sebagai salah satu sektor yang tetap dan semakin dibutuhkan masyarakat di era krisis.
"Krisis ini juga akan menjadi kesempatan bagi kita untuk memperbaiki rantai pasokan pangan yang selama ini masih sangat tergantung dengan impor. Ini menjadi momentum kita mencapai kemandirian pangan sekaligus ekonomi yang ramah lingkungan," papar Sandi.
Nafiatul Azizah, mahasiswi IAIN Jember juga meminta tips kepada Sandi agar UMKM mampu bertahan. Sebab, beberapa UMKM saat ini ada yang sudah terlanjur merosot.
"Yang pertama, perketat pengelolaan dana cash. Antara lain dengan penentuan skala prioritas pembayaran. Kedua, kita juga harus beradaptasi dengan realita baru, dengan menerima bahwa ini adalah ujian, dan nanti akan ada peluang," papar mantan cawapres di Pilpres 2019 ini.
Selain itu, Sandi juga menyarankan UMKM mampu memperkuat jejaring untuk mempertahankan dan memperluas pangsa pasar. UMKM juga disarankan untuk meningkatkan skill berwirausahanya sesuai peluang. Melalui lembaga Rumah Siap Kerja binaannya, Sandi menyatakan siap membantu peningkatan skill itu secara gratis.
"Percayalah teman-teman UMKM. Badai pasti akan berlalu. Kita tidak akan mampu melawan badai. Sehingga kalau ada arus besar, kita menepi dulu," pungkas Sandi.
Motivasi untuk pengusaha UMKM muda juga disampaikan Agusta Jaka Purwana, mantan Ketua HIPMI Jember. "Di masa sulit ini, kita masih ada banyak peluang usaha yang bisa dipilih teman-teman mahasiswa. Seperti jamu, masker dan yang terkait IT. Di setiap bencana akan selalu ada hikmah dan bisa menjadi berkah kalau bisa kita maksimalkan. Jangan putus asa," pungkas anggota DPRD Jember ini.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sandiaga Berbagi Pengalaman Debat Cawapres Kepada Mahfud: Beliau Sangat Mumpuni Bisa Jawab Diinginkan Masyarakat
Menurut Sandiaga, Mahfud tinggal menyampaikan pesan berdasarkan pengalaman dimilikinya bisa diterima masyarakat luas.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dies Natalis ke 74 UGM: Ganjar Ajak Perguruan Tinggi Ikut Aktif Selesaikan Masalah Sektoral di Indonesia
Ganjar juga menyampaikan selamat ulang tahun yang ke-74 untuk Ganjar.
Baca SelengkapnyaAntusiasme Pemilih Pemula di Sumsel Meningkat Pesat Menjelang Pilpres 2024
Menkominfo Budi Arie Setiadi optimis bahwa Indonesia akan dengan mudah mewujudkan cita-citanya menjadi negara maju mendatang.
Baca SelengkapnyaRamai-Ramai Guru Besar dan Sivitas Akademika Kritik Pemerintah, Sandiaga: Masukan Positif, Sikapi dengan Bijak
Sandiaga menilai apa yang disampaikan sivitas akademika merupakan realita demokrasi yang harus dihormati.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaMahasiswa UGM Kecelakaan saat Mau Sidang Skripsi, Sebelum Meninggal Bilang ‘Aku Mau Sidang’
Dewi tetap diwisuda dan mendapatkan ijazah sarjana diwakilkan oleh orangtuanya
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnya