Merdeka.com - Keberadaan pedagang kaki lima (PKL) Melawai, Blok M, Jakarta Selatan yang berjualan di trotoar banyak diprotes. Seharusnya trotoar yang menjadi hak pejalan kaki kini dicaplok PKL.

Pemprov DKI Jakarta kemudian mencarikan solusi terkait persoalan itu. Sebanyak 75 PKL di kawasan Melawai itu telah masuk program OK OCE. Pemprov DKI saat ini sedang mencarikan tempat sementara untuk mengakomodir mereka.

"Kalau yang berkaitan dengan OK OCE itu kita dorong untuk lokasi sementara atau lokasi binaan. Jadi kalau memang di sekitar Jalan Sunan Ampel dan Adityawarman di sana, kita akan cari lokasi sementaranya," jelas Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga S Uno, Rabu (7/3).

Untuk lokasi permanen, Sandi berharap ada kerja sama dengan para pemilik gedung di sekitar Melawai. Di mana selama ini karyawan yang bekerja di gedung itu menjadi langganan para PKL.

Menurut Sandi, ada pengelola gedung yang setuju menampung para PKL. "Ada satu grup yang punya gedung di sana. Mereka bilang oke asal ditata. Nah, ini nanti saya sudah perintahkan Pak Aspem, Pak Keswan untuk berbicara pada Pak Wali Kota (Jakarta Selatan), kepada Pak Camat Arrohman, kepada Bu Lurah," jelasnya.

Setelah ada kesepakatan dengan pengelola gedung, pihaknya akan melihat dari 75 pedagang, berapa yang bisa ditampung di gedung dan berapa yang harus dicarikan lokasi sementara.

"Tetapi kalau untuk kuliner makanan, itu tadi pagi saja saya lari lewat sana, penuh juga. Penuh banget. Dan ya, dibutuhkan oleh masyarakat di sana," kata dia.

Sandi mengatakan kawasan itu ramai karena harganya terjangkau. "Saya tanya, mereka bilang untuk makan pagi yang terjangkau harganya di situ. Jadi untuk memastikan lapangan kerja di sana tidak terganggu, tidak terhapuskan, juga usaha kecil, usaha mikro tidak terbebani, kita harus cari solusi untuk itu," tuturnya.