Sampai Kapan Sampah Terus Menjadi Masalah di Jakarta?
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti permasalahan sampah yang tak pernah rampung di sejumlah daerah termasuk DKI Jakarta. Solusi seperti pembangunan pengolahan sampah Intermediate Treatment Facility yang digagas sejak lama juga tak kunjung terealisasi.
Pengamat Tata Kota Yayat Supriatna mengatakan, isu sampah akan tetap menjadi permasalahan di Jakarta.
"Sampah di Jakarta akan terus jadi masalah. Faktor utama adalah pertambahan jumlah penduduk yang terus meningkat," kata Yayat ketika dihubungi, Jumat (23/12)
Yayat menjelaskan, manusia merupakan produsen utama masalah sampah. Kondisi tersebut, katanya, diperparah dengan tata kelola sampah yang belum tuntas sampai sekarang, khususnya pada lingkungan kumuh dan padat.
"Lokasi tersebut (lingkungan kumuh dan padat) sangat minim prasarana dan sarana pengelolaan sampah. Apalagi di daerah tepian sungai yang paling mudah membuang sampah ke badan air," tambah Yayat.
Anggaran Minim
Tidak hanya itu, tak kunjung rampungnya pengelolaan sampah karena terkendala masalah anggaran.
"Kalau dikaitkan tata kelola, biasanya terbentur pada alokasi anggaran. Di kalangan bawah, masalah iuran sampah jadi beban tersendiri. Jalan praktis bagi kalangan miskin perkotaan sampah menjadi tantangan sendiri," ujar Yayat.
Oleh karena itu, Yayat menambahkan bahwa penangan sampah juga merupakan masalah kultural.
"Konsep 3R (reuse, reduce, dan recycle) juga belum efektif mengurai sampah karena jumlah volumenya tidak sepenuh ya mampu mengurangi sampah di hulu. Jadi, penanganan sampah tidak semata mata hanya masalah struktur tapi juga masalah kultur," kata Yayat.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluhkan permasalahan sampah yang tak pernah rampung di DKI Jakarta. Katanya, penyelesaian sampah di Sunter, Jakarta Utara belum juga beres sejak dirinya menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Mendengar hal tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono buka suara. Heru mengatakan, permasalahan sampah tidak hanya ada di Jakarta.
"Tidak hanya Jakarta saja kan. Seluruh Indonesia juga harus memperhatikan masalah sampah," kata Heru saat ditemui di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (22/12).
Selain itu, Heru juga mengunggulkan fasilitas pengolahan sampah Landfill Mining dan Refused Derived Fuel (RDF) Plant di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi.
"Ya kan kita sudah ada di Bantargebang, sudah ada sistem RDF," tambah Heru.
Untuk diketahui, fasilitas pengolahan sampah Landfill Mining dan RDF akan mengubah endapan sampah menjadi sebuah energi terbarukan pengganti batubara.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi mengingatkan, saat berkampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara.
Baca SelengkapnyaHamdy menyebut TPS 10 Gambir akan dibuka pukul 07.00-13.00 WIB.
Baca SelengkapnyaSaat peresmian, Jokowi menekankan pentingnya sistem pengelolaan air limbah cair.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi pun bersyukur rehabilitasi irigasi Gumbasa kini telah rampung
Baca SelengkapnyaBagja juga menyinggung saat Presiden Jokowi bertemu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga capres nomor urut 02.
Baca Selengkapnya"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah mengirimkan alat-alat laboratorium di Puskesmas untuk mengatasi penyakit-penyakit tersebut.
Baca SelengkapnyaSelain pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan, SBI juga menerapkan ekonomi sirkular bagi masyarakat.
Baca Selengkapnya