Rumah Makan di Jakarta Boleh Kembali Layani Pembeli, Tetapi Transaksi Non Tunai
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk tetap memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga waktu tak ditentukan. Masa ini disebutnya sebagai masa transisi menuju hidup aman dari virus Covid-19.
Di masa ini, aktivitas ekonomi dan sosial sudah diperbolehkan dengan ketentuan ketat. Misalnya saja rumah makan.
Anies menyebutkan rumah makan dilarang melayani secara prasmanan di masa transisi. Jumlah pengunjung dan karyawan maksimal 50 persen.
"Penyajian makanan a la carte atau dilarang prasmanan," kata Anies dalam jumpa pers di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (4/6).
Selain itu, untuk meminimalisir risiko penularan Covid-19 di masa transisi, Anies mendorong seluruh transaksi di rumah makan dilakukan secara non-tunai.
"Mendorong pembayaran secara cashless," ujarnya.
Untuk operasional rumah makan mulai berlaku Senin, 8 Juni. Namun dengan catatan rumah makan tersebut tidak berada di dalam satu pusat perbelanjaan, atau disebut dengan rumah makan mandiri.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di Awal Tahun 2024, Akhirnya Bedu Buka Restoran Mewah dan Luas
Bedu ternyata menjual rumahnya untuk membuka usaha kuliner yang diimpikannya.
Baca SelengkapnyaUsai Bertemu Warga, Anies: Semua Menitipkan Pesan untuk Semangat Perubahan Jalan Terus
Usai Bertemu Warga, Anies: Semua Menitipkan Pesan untuk Semangat Perubahan Jalan Terus
Baca SelengkapnyaDulu Berjaya, Begini Kondisi Deretan Rumah Makan di Pantura Indramayu yang Terbengkalai
Deretan rumah makan di pantura Indramayu pernah berjaya sampai 2013, setelah banyaknya terbengkalai karena ditinggal para pelanggan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies Ungkap Alasan Belum Temui Cak Imin dan Surya Paloh di Hari Pertama Lebaran 2024
Anies membuka rumahnya untuk melakukan halal bihalal bersama masyarakat.
Baca SelengkapnyaAnies: Pembangunan Tol Trans Jawa Bikin Usaha Rumah Makan hingga Hotel di Pantura Bangkrut
Imbasnya usaha restoran hingga hotel di sepanjang wilayah Pantura menjadi gulung tikar.
Baca SelengkapnyaPernah Gagal Berkali-kali, Ibu Asal Bojonegoro Kini Sukses Berbisnis Tas Anyaman Pembelinya dari Jakarta hingga Bali
Ia memilih berbisnis dari rumah agar bisa membersamai tumbuh kembang anak-anaknya
Baca SelengkapnyaMenyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai
Rumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca SelengkapnyaPenghuni Kos Bagikan Keseruan Anak-Anak Main Kesenian Reak, Jadi Normal Day di Bandung Timur
Seorang warganet mengabadikan keseruan itu dari jendela kamar kosnya.
Baca SelengkapnyaRestorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta Telan Biaya Rp22,2 Miliar, Heru Budi Ungkap Bagian yang Diperbaiki
Proyek tersebut berada di Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya