Merdeka.com - Enam puluhan bangunan termasuk rumah warga di Jl Jalan Gedung Pompa RT 020 RW 017, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, atau di tepi Kali Gedong ditertibkan. Meski tak ada perlawanan, warga masih banyak yang tak terima dengan keputusan ini.

"Saya tidak tahu kalau bakal dibongkar hari ini," ujar Samsudin, salah satu warga yang rumahnya dibongkar, saat ditemui di lokasi, Senin (23/3).

Menurutnya, informasi yang diterima warga hari ini bukan untuk dibongkar melainkan hanya peninjauan. Tapi yang terjadi justru sebaliknya. Kini, Samsudin hanya bisa meratapi puing-puing rumahnya yang sudah rata dengan tanah.

"Katanya hari senin bilangnya baru mau ditinjau, baru mau difoto, belum dibongkar. Dikasih jangka sehari dua hari, ternyata ini langsung dibongkar. Gimana sih!" ucapnya emosi.

Samsudin yang sehari-hari bekerja sebagai penjual kopi keliling di Taman Waduk Pluit bingung akan tinggal di mana bersama anak dan istrinya.

"Katanya dipindahin ke Rusunawa di Muara Baru, tapi itu mah tepatnya bukan di rusunnya, tapi di kolong rusun yang enggak ada kamar mandi dan enggak ada kasur, gimana saya dan keluarga saya bisa bertahan di sana," ujarnya sembari meneteskan air mata.

Pernyataan warga berbeda dengan pengakuan Camat Penjaringan, Yani Wahyu Purwoko. Menurutnya, warga korban penertiban akan diberikan tempat tinggal di lantai dasar Rusunawa Muara Baru, Jakarta Utara.

"Untuk sementara waktu, warga yang terkena bongkaran ditampung di lantai dasar Rusunawa Muara Baru," ujar Yani.

Setelah itu, kata Yani, barulah warga dipindah ke rusunawa yang ada di Muara Baru

"Warga yang memiliki KTP DKI Jakarta, dan kriteria lainnya nanti akan difasilitasi untuk mendapatkan rusun," tambahnya.