Riza Patria Klaim Belum Ada Peningkatan Positif Covid-19 di DKI Akibat Demonstrasi
Merdeka.com - Provinsi DKI Jakarta digempur dengan rangkaian aksi demonstrasi menolak pengesahan Undang-undang Cipta Kerja, sejak Kamis 8 Oktober. Rangkaian demonstrasi dikhawatirkan menjadi pemicu lonjakan kasus positif Covid-19 di ibu kota.
Namun kekhawatiran itu ditepis oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Sejak 8 Oktober hingga saat ini, menurut laporan yang diterimanya tidak ada indikasi lonjakan kasus, justru sebaliknya.
Politikus Gerindra itu berujar tren kasus positif Covid-19 di Jakarta tidak terpengaruh dengan rangkaian demonstrasi.
"Alhamdulilah sampai hari ini belum ada tanda-tanda peningkatan, justru yang terjadi kecenderungannya menurun," ucap Riza di Balai Kota, Jumat (23/10).
Ia menambahkan, tren baik atas penanganan Covid-19 di Jakarta terlihat dari jumlah kasus aktif saat ini. Kasus aktif merupakan pasien positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan atau isolasi.
Meski dikatakan tidak ada indikasi lonjakan kasus, Riza mengingatkan warga yang berkegiatan di Jakarta tetap mengetatkan upaya pencegahan penularan Covid-19, dengan rangkaian memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir.
"Kita bersyukur angka di nasional kasus aktif atau kasus positif aktif juga menurun mudah-mudahan demikian Jakarta dan daerah lainnya terus menurun angkanya. Sekali lagi bagi masyarakat melaksanakan protokol kesehatan," ucapnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, dampak aksi demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja yang terjadi di berbagai kota akan terlihat dalam 2 hingga 4 minggu ke depan. Sejauh ini, kata dia, sudah ditemukan pendemo yang positif Covid-19.
"Namun demikian, gambaran secara utuhnya apakah aksi demo ini dapat menimbulkan klaster, maka bisa dilihat dalam jangka waktu biasanya 2-4 minggu setelah kejadian tersebut," jelas Wiku dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (20/10).
Dia mengatakan, kasus positif Covid-19 di Indonesia saat ini sudah cukup tinggi. Untuk itu, Wiku mengimbau masyarakat tak membuat aktivitas yang dapat memicu kerumunan seperti, demonstrasi.
Pasalnya, pengunjuk rasa rentan terpapar Covid-19 karena berkumpul dengan jumlah yang banyak dan sulit menjaga jarak. Selain itu, dia mengingatkan demo berpotensi besar memicu klaster penyebaran Covid-9 baru.
"Pemeriksaan terhadap peserta aksi pada beberapa pekan lalu telah temukan sejumlah peserta positif Covid. Penularan ini berpotensi terjadi kembali pada aksi unjuk rasa selanjutnya," jelas Wiku.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKeras! Sekjen PDIP Bilang Prabowo-Gibran Cermin Jokowi Tiga Periode
Pernyataan Jokowi boleh mendukung capres menimbulkan sentimen negatif
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaAnies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu, Polisi Pastikan Kondisi Jakarta dan Sekitarnya Aman Terkendali
Pencoblosan Pemilu 2024 dilakukan pada Rabu, 14 Februari kemarin.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaIndikator Politik Beberkan Alasan Elektabilitas PDIP Turun: Jokower Pindah ke Partai Lain
Elektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca Selengkapnya