Riza ke Ketua DPC Gerindra Jaktim: Pendapat Pribadi Tak Boleh Lebihi Kebijakan Partai
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyayangkan pernyataan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Jakarta Timur, Ali Lubis. Ali Lubis meminta Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mundur dari jabatannya karena dinilai tak mampu menangani Covid-19 di Ibu Kota.
Riza Patria menyebut pernyataan Ali Lubis tersebut merupakan pendapat pribadi bukan partai. Dia mengingatkan, seharusnya pendapat pribadi tidak melangkahi kebijakan Partai Gerindra.
"Kita hendaknya semua kader mengikuti arah kebijakan partai, pendapat pribadi tidak boleh melebihi kebijakan partai," katanya, Senin (25/1).
Riza menegaskan, kebijakan Partai Gerindra pada Pilgub 2018 memutuskan mengusung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. 10 Bulan menjalankan roda kepemimpinan usai dilantik Presiden Joko Widodo, Sandiaga Uno mengundurkan diri dan meninggalkan kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Gerindra kemudian memutuskan menunjuk Riza untuk mengisi kekosongan jabatan yang ditinggalkan Sandiaga Uno.
"Dan sekarang (Jakarta) dipimpin oleh Anies bersama saya. Jadi saya rasa semua kader akan memberikan dukungan penuh sebaik mungkin agar kepemimpinan di sisa waktu dua tahun ke depan bisa lebih baik, efektif dan bersinergi," ujarnya.
Riza menambahkan, Anies dan dirinya tak menutup diri untuk menerima kritikan dari semua pihak, termasuk kader Partai Gerindra. Akan tetapi, kritik yang datang dari internal partai pengusung seharusnya disampaikan secara tertulis bukan melalui media sosial.
"Kritik internal bisa disampaikan secara tertulis, kemudian melalui rapat-rapat internal, tidak perlu disampaikan ke publik atau media," jelasnya.
Sebelumnya, Ali Lubis mengkritik kebijakan Anies Baswedan yang meminta pemerintah pusat mengambil alih koordinasi penanganan Covid-19. Ali Lubis bahkan meminta Anies untuk mundur.
"Jika sudah tak sanggup, sebaiknya mundur saja dari Jabatan Gubernur. Simple kan," tulis Ali Lubis melalui akun Twitternya, dikutip Senin (25/1).
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tegas & Lugas, Jenderal Bintang Tiga Blak-blakan Bicara Netralitas Polri di Pemilu 2024
Fadil memastikan setiap laporan yang masuk mengenai pelanggaran anggota Polri, akan diproses sesuai aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaKetum Projo Budi Arie Nilai PSI Memiliki Napas dan Semangat Jokowi
Budi Arie mendorong, agar relawan dan masyarakat memberikan dukungan kepada PSI agar masuk parlemen.
Baca SelengkapnyaGerindra Klaim Politisi Sudah Move On dari Pemilu 2024, Hak Angket di DPR Hampir Mustahil
Waketum Partai Gerindra Habiburokhman mengklaim bahwa hampir 95 persen politisi sudah move on dari Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Politikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos
Partai ini disebut-sebut masih dekat dengan penguasa di Istana.
Baca SelengkapnyaDPR RI Setujui Usulan Pemerintah soal Pilkada Hanya 1 Putaran
Ketua Baleg DPR RI, Supratman Andi Agtas menjelaskan pemenang Pilkada tak perlu memperoleh suara 50+1 seperti pada aturan Pilpres.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Prabowo-Gibran Minta Pendukungnya Tidak Membalas Ketika Dihujat
Menurut Tim 02, Prabowo sudah dari jauh-jauh hari mengatakan tak perlu membalas hujatan dari siapapun.
Baca SelengkapnyaGerakan Petisi 100 Pemakzulan Presiden Jokowi Inkonstitusional, Ini Alasannya
Tidak cukup waktu untuk melakukan pemakzulan Jokowi sebelum Pilpres 2024 diselenggarakan.
Baca SelengkapnyaRatusan Relawan Jokowi Deklarasi Dukung PSI dan Gibran, Ketum Projo Hadir
Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep mengatakan, peta politik Indonesia telah sedikit berubah
Baca SelengkapnyaPSI Gelontorkan Rp80 Miliar Dana Kampanye Pemilu, Kalahkan Demokrat dan Golkar
Laporan dana kampanye tersebut menempatkan partai dipimpin Kaesang Pangarep masuk dalam tiga besar partai dengan kategori pengeluaran terbanyak.
Baca Selengkapnya