Rekor Tertinggi Positif Covid di DKI, Anies Beri Sinyal Akan Lakukan Rem Darurat
Merdeka.com - Lonjakan kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta hari Minggu 12 Juli mencetak rekor, yaitu 404 kasus. Gubernur Anies Baswedan memberi sinyal akan melakukan rem darurat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi jika peningkatan kasus terus merangkak naik secara signifikan.
"Saya ingatkan kepada semua, jangan sampai situasi ini jalan terus sehingga kita harus menarik rem darurat atau emergency break," kata Anies yang dikutip melalui channel Youtube Pemprov DKI, Minggu (12/7).
Rem darurat yang dimaksud Anies adalah kondisi awal saat PSBB diberlakukan. Seluruh aktivitas ekonomi, sosial, keagamaan, dihentikan sementara di luar rumah.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menuturkan, tingginya angka kasus positif Covid-19 di DKI selaras dengan masifnya pelacakan yang dilakukan Pemprov. Bahkan, jika merujuk standar World Health Organization (WHO), Anies mengklaim bahwa Jakarta telah melampaui standar dalam hal pelacakan dan tes kepada warganya.
"404 kasus baru tidak boleh dianggap enteng. Memang sebagian besar dari penambahan kasus harian ini adalah karena gencarnya kita melakukan yang disebut sebagai aktif case finding," tuturnya.
Anies mengklaim, tes PCR di Jakarta per minggu itu sudah tiga kali lipat dari standar yang ditetapkan WHO. Pemprov DKI akan terus meningkatkan kapasitas pelacakan dan test.
"Tes PCR itu positif ratenya selama ini itu berkisar sekitar 5 persen, karena persyaratan atau yang ditetapkan sebagai standar dari WHO adalah diperlukan 1000 testing per satu juta penduduk dan positif," jelasnya.
Rekor Tertinggi DKI Jakarta
Jumlah kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta per Minggu 12 Juli bertambah 404 kasus. Sehingga total kasus infeksi virus Corona di ibu kota mencapai 14.361. Jumlah penambahan kasus tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ani Ruspitawati.
Ani memaparkan, seiring dengan penambahan kasus positif, jumlah kesembuhan dari infeksi virus Corona di Jakarta juga meningkat. Dia menyebut 9.200 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 702 orang meninggal dunia.
"Dari 14.361 kasus positif, sebanyak 9.200 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 702 orang meninggal dunia," ujar Ani, Minggu (12/7).
Sementara hingga hari ini, 554 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 3.905 orang melakukan self isolation di rumah. Sedangkan, untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 355 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 734 orang.
Dia menjelaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah meningkatkan kapasitas pemeriksaan metode RT-PCR, dengan membangun Laboratorium Satelit Covid-19, berlokasi di sebagian lahan RSUD Pasar Minggu dan RSKD Duren Sawit sejak 9 April 2020 dan membangun jejaring dengan 45 laboratorium pemeriksa Covid-19.
Secara kumulatif, pemeriksaan PCR sampai dengan 11 Juli 2020 sebanyak 392.794 sampel. Pada 11 Juli 2020, dilakukan tes PCR pada 4.522 orang, 3.841 di antaranya dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru, dengan hasil 404 positif dan 3.437 negatif.
Total sebanyak 266.541 orang telah menjalani rapid test, dengan persentase positif Covid-19 sebesar 3,5 persen, dengan rincian 9.197 orang dinyatakan reaktif Covid-19 dan 257.344 orang dinyatakan non-reaktif. Untuk kasus positif ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.
Jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga tetap melakukan pengawasan ketaatan di berbagai tatanan, seperti mall, objek wisata, pasar, check point SIKM, bersama dengan tim terpadu SKPD. Dalam pengetatan protokol kesehatan di pasar, Pemprov DKI Jakarta menurunkan 5.000 ASN untuk mengawasi kedisiplinan penerapan protokol kesehatan dan mengendalikan jumlah pengunjung yang masuk ke pasar agar tidak melebihi 50 persen dari kapasitas.
Selain itu, tim juga akan melakukan penindakan berupa denda maupun sanksi sosial kepada pelanggar PSBB, seperti menyapu di trotoar atau bahu jalan dan sekitar pasar dengan menggunakan rompi khusus. Penindakan dengan penutupan turut dilakukan pada lokasi yang seharusnya belum boleh membuka aktivitas.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita Anies saat Tangani Pandemi Covid-19, Terapkan PSBB Lindungi Warga Malah Dimarahi Pusat
Saat itu Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaAnies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaTahun Depan, KRL Jabodetabek Ditargetkan Bisa Angkut 1,2 Juta Penumpang per Hari
Angka ini diperkirakan naik seperti sebelum pandemi covid-19.
Baca SelengkapnyaPasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaCara Anies Atasi Kepentingan Partai dan Masyarakat Jika Bertabrakan
Sehingga, mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun menyebut, ada empat patokan dalam mengambil suatu keputusan.
Baca Selengkapnya