Merdeka.com - Dalam rangka menyambut hari jadi Kota Jakarta ke-485 akan digelar Jakarta International 10 K. Acara tersebut merupakan lomba lari sepanjang 10 kilometer yang akan digelar 20 Mei mendatang.

"Tahun ini kita akan menyelenggarakan Jakarta International 10 K dalam rangka menyambut ulang tahun Jakarta yang ke 485 tahun, yaitu pada 20 Mei mendatang, jadi lebih awal. Dan ini merupakan ajang yang ke-8 kalinya dan merupakan lomba lari jalan raya," ujar Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, saat di kantor Balai Kota Jakarta, Senin (23/4).

Foke mengharapkan, 35 ribu pelari dari dalam dan luar negeri dapat turut andil dalam memperebutkan hadiah dengan total Rp 600 juta.

"Kita menargetkan untuk tahun ini diikuti oleh sekitar 32 ribu peserta, yang terdiri dari atlet nasional dan internasional. Untuk hadiahnya kita sediakan 600 juta dan bagi pemecah rekornya khusus kita sediakan 100 juta untuk rekor nasional," kata Foke.

Jakarta International 10 K sendiri, merupakan lomba lari jalan raya sepanjang 10 km. Rencananya pelaksanaan lari tersebut akan dimulai dengan rute start dari Silang Monas Barat Daya - Jl. MH. Thamrin - Jl. Jend Sudirman - Monas.

"Sama seperti tahun lalu, Jakarta Internasional 10 K akan digelar di Barat Daya Silang Monas Jakarta, dengan rute Barat Daya Silang Monas dilanjutkan melintas di Jalan MH Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman kemudian berputar di Kampus Universitas Katolik Atmajaya dan berakhir di Barat Daya Silang Monas," jelasnya.

Namun Foke melihat, para pelari maraton yang ada di Indonesia memang masih terbilang sedikit. Dirinya melihat, tidak seperti lomba lari maraton di negara lain, yang sudah terbilang banyak peserta.

"Masalah kita ini memang pelari maratonnya masih sedikit, yang amatir juga lebih sedikit lagi, jadi ini problem. Kalau kita lihat di Boston Marathon itu yang lari itu profesionalnya banyak, elitnya banyak tapi yang pelari umumnya juga banyak. Bahkan nenek-nenek dan kakek-kakek juga ada yang lari marathon, kalau kita lihat di New York Marathon, Boston Marathon, Tokyo Marathon bahkan di Singapura juga begitu," jelasnya.

Selain itu, Foke juga menjelaskan, pelari untuk nomor 10 Km sendiri juga terbilang sedikit. Oleh sebab itu, dirinya berharap, nantinya perlombaan Jakarta International 10 K tersebut dapat menjadi pemicu para pelari jarak jauh.

"Pelari amatir yang 10 KM juga masih relatif sedikit disini, kalau yang keliling monas banyak. Jadi ini saya kira, lomba-lomba seperti ini kita harapakan akan memacu dan mengundang lebih banyak lagi long distance runner, itu adalah maksud dan tujuan dari penyelenggaraan lomba ini," pungkasnya.